14. PP Family, ending.

1.3K 78 10
                                    

.

.

.

.

next day. 09.45 morning.

siapapun yang melihat keluarga kecil ini akan ikut serta bahagia dan merasa gemas. pasalnya seorang pria tampan yang tengah menggendong anak kecil berusia 2 tahun kurang empat bulan disisi kiri nya dan disisi kanan nya menggandeng lelaki berwajah manis yang berstatus istrinya.

"mawu kemana?" tanya Shogun digendongan Pond.

"mau ke makam papa Shogun." jawab Pond dengan senyuman.

"ouu ibu puna dua cuami?" polos Shogun memperhatikan kedua orang tuanya itu secara bergantian.

"astaga, bukan ade." pekik Phuwin, tak habis fikir kenapa anaknya bisa berfikir kearah sana.

"bukan sayang, suami ibu cuma ayah." gemas Pond.

"teyus ciapa, ibu?"

Phuwin menatap kearah Pond. "nanti Shogun tahu." jawab Pond.

.

celotehan yang tidak ada hentinya anak kecil itu ber antusias menaburkan bunga diatas rerumputan makam seseorang yang selalu ayah dan ibunya ceritakan. siapa lagi kalau bukan Pond dan Phuwin yang selalu menceritakan tentang Winny dan Satang kepada Shogun, namun anak itu sebelumnya tak mengetahui panggilan apa yang seharusnya diucapkan.

"hayie papa dwa na ogun, ini ayah, ini ibu, ini papa, ini eum... ini ciapa?" celoteh Shogun bertanya, sambil menunjuk satu-persatu yang ia sebut. namun di akhir kata anak itu bingung menyebut panggilan untuk Winny.

"ini mama, sayang." tunjuk Phuwin, membuat Shogun tersenyum binar.

"ini mama, ogun kasih bunga ya mama." taburan bunga dari genggaman jari Shogun membuat anak itu tersenyum senang seperti diberi hadiah.

Pond maupun Phuwin duduk di atas rerumputan pinggir makam antara Winny dan Satang, mengapit Shogun agar anaknya tak berlarian.

"ayo tabur bunganya di atas makam papa juga." titah Pond, memberikan Shogun segenggam bunga kecil. anak itu langsung ber antusias menaburkan nya.

"rasanya sangat lama sekali tidak mengunjungi kalian berdua." gumam Pond, ikut menaburkan bunga diatas makam Winny dan Satang secara bergantian.

"dan sekarang lihatlah Win, Tang. aku sudah menikah dengan seseorang yang sudah aku cintai sejak dalam kandungan." sambungnya menatap Phuwin yang tengah memangku Shogun dengan senyum manis.

"kau tahu kak, kak Pond mendapatkan ku dengan cepat. kami sekarang memiliki satu putra." sambung Phuwin seolah ikut mengobrol dengan dua gundukan tanah itu.

"nanti kami akan menambah satu generasi, adik untuk Shogun." timpal Pond membuat Phuwin memincingkam tatapan nya.

"ogun puna adek, ayah?"

"Shogun mau?" kekeh Pond, menawarkan.

"mawu, mawu, yyan banyak."

Shogun mendongakkan kepalanya menatap Phuwin dan langsung mendapat kecupan dari ibunya itu.

" mau berapa sayang?"

Shogun membuka jari-jemari nya, lalu memperlihatkan kearah Phuwin. "cepuluh ibu."

"sepuluh" batin Phuwin. membuat satu saja seperti bertarung nyawa dengan aset kehidupan suaminya.








.










Little Wife [PondPhuwin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang