.
.
.
.
perasaannya begitu menghangat, pikiran nya mengingat kembali bagaimana sebuah pernyataan yang begitu manis ia dengar dari seseorang yang sudah memenuhi hatinya selama 14 tahun. benar-benar membuat seluruh tubuhnya melemas salting, pandangannya tak lepas dari lelaki manis yang masih setia terpejam didalam dekapan nya.
beberapa saat lalu.
"Phuwin cinta sama kak Nara?" anak manis itu mengangguk lemas dibawah kungkungan suami besarnya yang tengah menggagahinya, sudah lebih dari satu jam namun pria besar itu enggan menuntaskan pelepasannya, berbeda dengan pria manis itu yang sudah keluar beberapa kali."P-phuwin cinta dan sayang sama kak Nara" nafas anak manis itu memburu saat dirinya merasakan benda besar dibawah sana mendorong keluar masuk membuat tubuh kecilnya terguncang pelan.
"ucapkan sekali lagi sayang." titah Pond, anak manis itu menggelengkan kepala sudah tidak tahan dengan rasa kantuk yang menyerang.
.
"malam ini dipastikan lelah, letih, lesu and i love you for a thousand more cintanya kak Nara." sebuah akhir kecupan ia daratkan di bibir simanis.
"terimakasih sayang sudah menjadi milik kakak seutuhnya dan membuat penantian kakak selama bertahun-tahun membuahkan hasil yang begitu sempurna." tutur Pond panjang lebar semakin mengeratkan pelukan nya pada tubuh Phuwin.
disela kehangatan pelukan, tiba-tiba saja dirinya tertawa mengingat kembali bagaimana ia meminta lelaki manis itu kepada orang tuanya untuk menjadi pendamping hidupnya.
.
Flashback 14 tahun lalu.
seorang pria cantik tengah bersama empat anak yang umurnya hampir sama, hanya berbeda di bulan dan tanggal saja. dari empat anak itu hanya satu yang sedari tadi berceloteh tanpa henti, memberikan pertanyaan-pertanyaan random kepada lelaki cantik tersebut.empat anak itu tak lain Winny anak dari kakaknya, Pond Joong anak dari sahabatnya dan Dunk anak dari pria cantik tersebut yaitu Mixxiw.
"uncle cantik, apa semua orang hamil perutnya akan besar seperti ini?" tanya Pond memperhatikan perut Mix, anak itu enggan ikut bermain, lebih memilih bergelayut pada pria cantik yang ia panggil uncle.
Mix terkekeh mendengar pertanyaan Pond, anak yang usianya baru menginjak umur 13 tahun, duduk disampingnya dan sesekali mengusap perut Mix karena merasa gemas.
"tentu saja sayang, kenapa Pond?" tanya mix mengusap surai kecoklatan milik Pond.
Pond memiringkan kepala tatapannya melembut membuat pria cantik itu benar-benar merasa gemas.
"tapi aku pernah melihat yang lebih besar, bagaimana cara memasukkan baby nya kedalam perut uncle?" tanya Pond penasaran.
"dengan pompa." celetuk Joong tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife [PondPhuwin]
Fiksi Remajaseorang duda yang menikahi anak di bawah umur.