.
.
.
03.25 morning
━━━━━━━━━━tidur yang semula begitu nyenyak, kini pria tampan itu memaksa kesadarannya untuk membuka mata, dengan kesadaran 100% Pond samar-samar mendengar isak tangis.
"hiks mau kak Dunk"
"m-mau susu huaaa"Pond mencari sumber suara tangis dan celotehan itu, suara yang sangat ia kenali.
"dimana Phuwin" batinnya, sambil celingukan mencari Phuwin di pencahayaan yang sangat minim, semalam lampu kamar ia matikan, tersisa lampu tidur yang tidak begitu terang.
"Phu" panggil Pond dengan suara berat.
"j-jangan hiks, pergiiii." tangis Phuwin ketakutan, anak itu semakin menyembunyikan kepalanya dibalik selimut dengan posisi duduk meringkuk dipojokan kasur.
"Phu ini kak Nara" Pond memberi tahu, membuat Phuwin menyembulkan kepalanya dibalik selimut.
"kak Nara?" itu adalah panggilan yang pertama Phuwin berikan ke Pond pada saat pertama kali bertemu di pemakaman Winny.
"iya ini kak Nara, Phuwin dimana?" tanya Pond, dirinya berjalan ke arah samping kasur menyalakan saklar lampu.
"jangan hiks"
"jangan sakiti Phuwin kak"Pond mengernyitkan dahinya mendengar perkataan istrinya barusan. dengan pencahayaan normal, Pond melihat Phuwin duduk dipojokan kasur, Phuwin masih dengan posisi yang sama hanya terlihat kepala dengan badan tertutup selimut membuat Pond terkekeh gemas.
Pond menghampiri Phuwin dan langsung mengangkat tubuh kecil itu kedalam gendongannya, Phuwin terkejut dengan ekspresi siap menangis kembali.
"Phu kenapa?" tanya Pond, dengan posisi Phuwin sudah dipangkuannya.
"mau pulang, kak. Phu mau pulang hiks" Phuwin kembali menangis membuat Pond langsung memeluknya dengan erat.
"rumah Phu sekarang sud-"
"m-mau sama Phi Dunk hiks" sela Phuwin masih dengan tangisan nya.
Pond melepas pelukannya, beralih menatap Phuwin dengan kondisi mata sembab, hidung dan pipi kontras merah, membuat Phuwin semakin lucu.
"k-kak, mau pulang hiks" pinta Phuwin menatap Pond dengan ekspresi takut.
Pond tak menjawab, melainkan menangkup pipi gembul Phuwin, membuat anak itu semakin menatapnya jelas.
entah kerasukan setan mana (setan: yakin nih gue?) Pond tak bisa menahan diri. ia langsung mencium bibir kecil Phuwin dan melumatnya lembut, Phuwin sempat terkejut namun bereaksi biasa saja.
ciuman yang semula lembut kini menuntut intens, Pond merasa gemas kembali karena Phuwin tak mebalas ciumannya sama sekali, dirinya tahu istrinya itu masih sangat muda dan kecil.
"k-kakhh Nara ahhh s-sakit" rintih Phuwin tak sadar diiringi desahan halus merasakan lehernya disesap dan digigit pelan oleh Pond. tangan kecil itu meremat kuat bahu kokoh suaminya, menyalurkan rasa perih bercampur geli diarea lehernya.
Pond tak lagi sabar, dirinya merebahkan tubuh kecil Phuwin dan menindihnya membuat Phuwin terkejut dan menangis ketakutan.
"j-jangan hiks" Phuwin menjambak kuat rambutnya sendiri, otaknya memutar kembali bayangan-bayangan dirinya diperlaos muncul begitu saja.
Pond yang melihat gelagat istrinya langsung menghentikan jambakan tangan Phuwin dikepalanya.
"JANGAN, TOLONG L-LEPASS" teriak Phuwin menutup mata merasa ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife [PondPhuwin]
Roman pour Adolescentsseorang duda yang menikahi anak di bawah umur.