hi labubu Little Wife udah mau menuju end, aku mau sambil promosi cerita baru, langsung cek aja ya sudah up judulnya Wife, My Friend.
.
.
.
.
pijatan lembut dibagian pahanya membuat anak manis itu benar-benar terbawa suasana nyaman menyandarkan tubuhnya didada lebar suaminya, sejenak menghilangkan semua pertanyaan yang sudah didapatkan jawaban nya.
pertanyaan yang membuat anak manis itu memendam rasa penasaran mengenai kakak keponakannya dan suaminya yang pernah melakukan pernikahan namun satu diantara mereka tidak saling mencintai.
"kak Nara." panggilnya pelan.
"iya sayang?" jawab Pond, mencium surai Phuwin.
"ayo jenguk kak Winny dan kak Satang."
"Phuwin mau jenguk mereka?" anak itu mengangguk, lalu berpindah posisi duduk dipangkuan Pond dan memeluknya.
"bawa Shogun juga, dulu kakak bilang mau kesana kalo Shogun sudah besar."
"besok kita kesana, nanti malam kita kerumah Perth makan malam disana."
Phuwin mengalihkan tatapannya pada jam dinding dikamar, jam bertengger pada pukul 16.15 sore.
"ayo susul Shogun, kasihan belum minum susu Phuwin kak." antusias Phuwin hendak bangun dari posisi duduknya dipangkuan Pond namun lebih dulu ditahan oleh pria tampan itu.
"kenapa?" tanya Phuwin.
tanpa menjawab, Pond langsung merebahkan tubuh Phuwin dan menindihnya. membuat anak itu terkejut dan langsung menatap sorot mata suaminya yang berada diatasnya.
"a-apa kak, mau ngapain." gugup Phuwin.
rasa gugup tidak ada habisnya, entah butuh waktu berapa tahun untuk Phuwin menyandang sebagai istri Pond agar bisa menghilangkan rasa gugup di setiap pria tampan itu tanpa aba-aba melakukan hal diluar nalar.
"bikin ade untuk Shogun." ucap Pond menatap Phuwin dengan serius.
"eum, i-itu k-kap eh tunggu Phuwin lulus SMA, boleh?" ragu Phuwin, anak itu benar-benar ingin melanjutkan pendidikan nya.
Pond terkekeh gemas mendengar permintaan Phuwin. "hanya melakukan sayang, tidak sampai kak Nara memasukan baby-nya. kakak juga ingin Phuwin fokus terlebih dahulu dan menyelesaikan pendidikan."
"kak Nara tidak marah?"
Pond kembali terkekeh lalu mengecup sekilas bibir tipis si manis. "tentu tidak, kakak juga ingin menunggu Shogun berumur 10 atau 15 tahun baru kita memiliki new generation." "agar Phuwin fokus dengan pendidikan yang tertunda, dan tidak kelimpungan membagi waktu nanti nya." jelasnya.
"t-tapi tadi kakak bilang ingin membuat adik untuk Shogun."
"tidak sayang, kakak hanya merindukan Phuwin dan ingin melakukan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife [PondPhuwin]
Fiksi Remajaseorang duda yang menikahi anak di bawah umur.