Riki yang sedang tidur terbangun karena suara-suara kebisingan. Saat dia membuka mata. Matanya langsung tertuju kepada Ethan's dan Mily yang sedang didekat perapian, lalu saat Riki melirik kembali ke arah Mily ia melihat kakinya yang terbalut oleh perban dan langsung membuat Riki menjadi posisi duduk.
Ia masih belum membuka suara untuk bertanya hanya memperhatikan dan melihat kearah keduanya yang sedang sibuk.
"Bang maafin adek ya bang" Ucap Mily yang sedang membujuk Ethan's karena ia mengabaikan ucapan Mily.
Bersikeras Ethan's untuk berpura-pura marah. Namun, ia tetap tidak bisa dengan menghela nafas kasar akhirnya ia menyerah dan tersenyum kepada Mily dan mengelus kepalanya.
Mily masih diam, dan saat dia merasakan tangan abangnya di atas kepalanya ia tau bahwa abangnya telah memaafkannya dan langsung memeluk Ethan's.
Terlihat hangat di keduanya saat bersama seperti itu. Riki yang melihat tidak Setega itu untuk mengganggu mereka saat bersama seperti itu.
Saat Ethan's ingin melihat ke arah Riki, Riki dengan cepat kembali berpura-pura masih tidur. Dan tepat saat Ethan's melihat kearahnya Riki sudah kembali seperti sedang tidur.
"Gue seneng liat lu gini Ethan's. Gue harap ini terus bertahan" Gumam Riki saat ia menutup matanya berpura-pura tidur.
Tiba-tiba suara mikropon terdengar guru memanggil semua murid untuk berkumpul. Ethan's bangkit dan membangunkan riki. Seolah baru bangun tidur Riki menguap dan meregangkan otot-ototnya.
Dan mereka bersama ketempat dimana guru menyuruh semua murid berkumpul. Kembali seperti biasa Mily akan berpisah oleh Ethan's meskipun hanya berjarak beberapa meter di antar mereka.
"Baiklah sekarang waktunya untuk menjelajah di sekitar. Sudah ada petunjuk di setiap step jalan yang akan di lewati. Satu orang akan memiliki satu peta. Baiklah selamat bersenang-senang"
Ucap sang guru, tak lama ketua OSIS membagikan sebuah petah ke setiap satu murid. Mily memutuskan untuk berjalan sendiri, ia mengkode abangnya untuk meminta izin dengan berat hati Ethan's mengiyakan permintaan adeknya dengan syarat jika terjadi apa-apa Mily akan langsung menelpon dirinya.
Mereka mulai berjalan sesuai petunjuk yang ada di peta. Mily berjalan sendiri sedangkan Riki memutuskan untuk bersama Ethan's. Mereka berpisah jalan saat step petunjuk arah di peta mereka berbeda arah.
Mily berjalan kearah kanan sesuai dengan arahan petunjuk dan Ethan's, Riki berjalan kearah kiri. Mily berjalan sambil melihat di sekitarnya ia mengikuti petunjuk yang ada di peta. Setiap step telah ia lewati hingga di step terkahir Mily menemukan seekor kelinci yang cantik di depan papan petunjuk arah.
Ia menghampiri kelinci itu dengan hati-hati dan membawanya saat ia akan kembali berjalan. Mily berpikir ia akan merawat kelinci tersebut karena ia sangat suka dengan hewan. Saat terus berjalan Mily menggendong kelinci tersebut dengan penuh hati-hati ia mengelus-elus kelinci tersebut di sepanjang jalan. Bulunya yang putih bersih seperti membuat cahaya tambahan saat Mily berjalan. Dengan senyuman Mily terus berjalan.
"Kamu belum aku kasih nama ya kelinci" Ucap Mily kepada kelinci yang sedang ia gendong.
"Kalau gitu nama kamu Lily sekarang, karena bunga Lily itu sangat cantik dan lembut" ujar Mily memberi nama kelincinya.
Jalanan yang terasa sepi kini menjadi sedikit ramai dengan kehadirannya Lily kelinci baru Mily. Sepanjang jalan Miky terus berbicara kepada Lily dan sesekali ia berhenti untuk mencari buah-buahan untuk Lily. Sampai Mily tak sadar jika ia hampir sampai di step terkahir dan kembali ketempat awal.
* * *
Sampainya di tempat awal Miky langsung ke tenda sambil menunggu murid yang lain ia bermain dengan kelinci barunya.
Sementara Ethan's dan Riki masih berjalan-jalan melihat peta. Ethan kembali seperti biasa diam dan hanya mengikuti apa yang Riki lakukan. Riki sedikit bingung dengan arah yang ada di peta, mereka hampir saja tersesat karena tak lama mereka menemukan papan arah. Arah petunjuk tersebut tertiup angin hingga berganti arah.
Mereka terus berjalan hingga akhirnya menemukan jalan awal mereka pergi. Menghela nafas berat sambil mengusap-usap dahi karena cukup tertekan bagi Riki melihat peta sambil mencari arah-arah yang benar.
"Gue mau dapetin Mily deluan ya Rik," Ujar Ethan's menepuk bahu Riki. Riki mengangguk setelah Ethan's pergi dia berjalan menuju lain arah.
Ethan berjalan menuju tenda mencari keberadaan Mily. Sampai ia melihat Mily sedang duduk di dekat tenda sambil bermain dengan seekor kelinci. Ia duduk di sebelah Mily sambil memperhatikan adeknya tersebut.
"Lihat kelinci baru Mily, cantik kan bang" Ujar Mily yang sedang memberikan wortel kepada kelinci.
"Iyah cantik, bersih. Matanya juga bagus" Ucap Ethan's membalas ucapan Mily sambil terus memperhatikan adeknya.
Melihat adeknya yang sibuk dengan kelinci barunya. Ethan's akhirnya lelaki pertama yang menggunakan kamera belakang ponsel dengan seharusnya. Ia mengeluarkan ponselnya lalu memotret Mily yang sedang sibuk dengan kelincinya.
Sekali tekan Ethan's mendapatkan foto yang bagus dan juga bakal ia simpan terus. Ethan's yang selalu memotret adeknya diam-diam saat dia melakukan hal apapun itu. Karena ia tidak ingin melewatkan satu momen apapun disaat ia melihat Mily tersenyum lebar.
Ia rela jika ponselnya penuh hanya karena foto-foto adeknya dari pada foto yang tidak jelas. Jika ponselnya kemungkinan jika ada yang meminjam ponselnya maka hanya ada tentang Mily dan Mily.
Apapun itu asal tentang Mily, Ethan's akan senang meskipun ia melupakan tentang dirinya sendiri.
"Apapun itu asal tentang Mily, gue rela"
"Meskipun dunia jahat terhadapku, tetapi jangan dengan adekku.
"Semua terasa indah jika itu tentang Mily"
* * *
Mati dengan senyuman
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Private
Short StoryMungkin seseorang benar dengan mengatakan memiliki Abang adalah hal yang mungkin akan memperdalam sebuah ikatan. Tapi apa yang mungkin itu juga jadi hal yang buruk jika... Dunia tidak melihat apa pun hanya seperti bayangan saja. Dia adalah abangku E...