"Aaaa Abang Mily kangen sama Abang" Ucap Mily langsung berlari memeluk Ethan's yang baru saja masuk kedalam rumah.
"Haha Abang juga kangen sama kamu" Ucap Ethan's mengelus kepala adiknya.
"Bang ayok Miky mau ngobrol sama ab-" Ucap Mily terpotong saat tiba-tiba ayah mereka menghampiri.
"Mily kamu ngapain dekat-dekat sama Abang kamu, dia itu gak patut kamu dekati udah sana dalam kamar" Ucap ayah mereka kepada Mily.
Ethan's sudah terbiasa dengan sikap ayahnya terhadapnya, dan dia udah sama sekali tidak ada energi lagi jika hari-hari harus melawan perkataan ayahnya.
"Ayah apaan sih, kok ngomong gitu. Bang Ethan tetap Abangnya mily! Ayah gak bisa ngomong kek gitu ke Abang" Ucap Mily membantah ucapan Sang ayah dan makin memeluk erat abangnya.
Namun, Ethan's hanya mengelus kepala Mily dan berkata "udah Mily kamu dengerin kata ayah aja yah, Abang mau ke kamar" Ucap Ethan's dengan lembut kepada Mily.
"Tapi bang, Mily kangen sama Abang. Ayah gak bisa kayak gini terhadap kita bang" Ucap Mily air matanya mulai tergenang.
Ethan's menghapus air mata adiknya dengan senyumannya yang khas. Sesaat terasa nyaman melihat senyumannya meskipun banyak luka yang Ethan's tutupi dari senyuman itu.
Lalu ia berjalan menuju ke kamarnya melewati ayahnya yang penuh dengan kekesalan saat melihat dia berjalan.
Mily hanya mendesah kesal melihat perilaku ayahnya terhadapnya dan abangnya sungguh berbeda. Padahal dirinya dan abangnya tidak berbeda hanya karena kepintaran ayahnya semena-mena terhadap mereka.
"Apa sih gak dunia luar, gak dalam rumah semua jadi penghalang antara aku sama abang" Decak kesal Mily saat dia berlari masuk kedalam kamarnya.
Sang ayah yang melihat Mily masuk dengan kesal hanya menghela nafas, ia sama sekali tidak menyadari bahwa perbuatan yang ia lakukan itu salah dan ayah mereka juga tidak tau apa yang kedua anaknya lakukan saat di luar.
Tidak mengetahui seutuhnya tentang kedua anaknya, kisah yang mereka jalani saat di luar. Meskipun, begitu ia sudah bersusah payah membesarkan kedua anaknya meskipun berperilaku begitu.
Ibu mereka dan juga istrinya sama sekali tidak memperdulikan tentang keluarga lagi, selalu pergi-pergi dan hampir tidak pulang kerumah untuk mengurus keluarga. Mungkin hal tersebut juga yang membuat sang ayah jadi salah arah dalam membesarkan kedua anaknya.
- - -
Saat di dalam kamar, Mily masih berdiri di balik pintu kamarnya menangis tanpa suara dan ia mulai terduduk di balik pintu kamarnya yang tertutup itu.
"Kapan dunia adil sama bang Ethan's, kapan aku bisa bahagia barengan sama bang Ethan's. Kemana tempat kami pulang? Rumah? Apa ini yang di sebut rumah?" Gumamnya sendiri sambil menatap kearah langit-langit kamar dan air mata mulai mengalir.
"Ayah selalu begini, ayah mungkin baik terhadap ku tapi kenapa ayah sejahat itu sama bang Ethan's. Apa salah bang Ethan's sampai dia dapat perilaku begini" Ujarnya pelan dengan kekesalan, tangan mengepal dengan kuat dan kembali meneteskan air mata.
Mily bangkit dari duduknya berjalan ke arah dinding yang bersebelahan dengan kamar Ethan's.
Satu Tangannya mulai menempel pada dinding merasakan seolah ia bisa merasakan kehadiran Ethan's. "Bang Mily pengen meluk Abang" Gumamnya dengan tangan yang bergemetar.
Di satu sisi lain, Ethan's juga sedang menempel satu tanganya di dinding ingin merasakan hangat dari adiknya tersayang Mily. "Dek, kapan Abang bisa ketemu kamu dengan bebas" Ucapnya dengan rasa frustasi dan putus asa.
" Apa yang harus ku lakukan, aku terlalu takut untuk maju ataupun mundur"
- Ethan's Certer
•••
"Engga, aku gak bisa gini terus aku mau ketemu Abang Ethan. Gimana pun caranya"
•••
"Aku harus jumpa sama Mily,
lawan rasa sakit mu Ethan's Certer"•••
"Kita harus ketemu sekarang juga"
- Mily Arcadia & Ethan's Certer
Mily keluar diam-diam dari kamarnya dan mengetuk pintu kamar Ethan's. Ethan's yang berada di balik pintu mendengar suara pintunya di ketuk dari luar langsung membuka pintu.
Saat ia melihat bahwa itu Mily dengan segera Ethan's menarik tangan Mily masuk ke dalam kamarnya. Kedua mata saling bertemu rasa yang selama ini mereka rasakan rasa rindu, rasa kekurangan kasih sayang.
Ethan langsung memeluk Mily dengan erat rasa yang tidak bisa ia sembunyikan lagi. Menyembunyikan wajahnya di balik lekukan leher Mily, menyembunyikan rasa sedihnya.
Dengan langsung Mily membalas pelukan Ethan's dengan erat.
"Abang kangen banget dek" Gumam Ethan's penuh dengan pilu.
"Bang, Abang yang kuatnya Mily selalu ada sama Abang" Ucap Mily sambil mengelus pundak Ethan.
Setelah beberapa menit mereka berpelukan melepaskan rasa sedih diantara mereka. Ethan's langsung menarik tangan Mily menuju ke balkon atas agar mereka tidak ketahuan oleh ayah mereka.
Saat berada di atas Ethan langsung merebahkan dirinya melihat langit-langit dan bintang-bintang yang sedang bersinar terang.
Di susuli oleh Mily yang ikut rebahan disamping Ethan's."Kapan dunia ku terang bagaikan bintang-bintang dan bulan saat bersinar" Gumam Ethan's pada dirinya sendiri melirik ke arah Mily.
"Bang, Miky mau gini bareng Abang terus bisa kan" Ucap Mily saat dia mendekat kearah Ethan's dan memeluknya.
Ethan's langsung menarik pinggul adiknya dan dengan senyuman khasnya "iyah kita bakal selalu gini kok" Ucap Ethan's dan mereka bersamaan melihat kearah langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Private
Historia CortaMungkin seseorang benar dengan mengatakan memiliki Abang adalah hal yang mungkin akan memperdalam sebuah ikatan. Tapi apa yang mungkin itu juga jadi hal yang buruk jika... Dunia tidak melihat apa pun hanya seperti bayangan saja. Dia adalah abangku E...