"adek" Ucap Ethan's mengetuk pintu kamar Mily pelan.
Mily yang sedang bermain hp, langsung menuju ke pintu kamarnya dan membukanya. Mily langsung tersenyum saat melihat abangnya datang membawa setangkai bunga mawar dan 2 buah coklat.
"Abang" Ucap Mily sedikit berteriak.
"Shutt jangan teriak Mily, ntarr ayah bangun" Ucap Ethan's dengan senyuman geli melihat adeknya kegirangan.
"Oiyah lupa. Ayok bang masuk" Lalu Mily menarik tangan Ethan's masuk.
Saat di dalam kamar Mily, Ethan's meletakkan bunga dan coklat yang ia bawa di meja Mily dan berjalan mengikuti Mily dan duduk di pinggir kasur.
"Mily seneng banget Abang ada disini" Ucap Mily dengan gembira.
"Abang juga seneng. Bisa ketemu kamu dek" Ucap Ethan's tersenyum dan mengelus-elus rambut Mily.
"Oiyah Mily besok kan, disekolah lagi pada sibuk bahas tentang liburan ke puncak. Abang mau ajak kamu seharian berdua sama Abang"
"Adek mau kan?" ucap Ethan's sedikit dengan permohonan.
"Iyah bang adek mau pasti. Kalau sama Abang apa pun itu adek mau" Ucap Mily yang senang dan memeluk Ethan's.
Ethan's hanya bisa gemas melihat adeknya sambil mengusap-usap kepalanya.
- - -
"Mily kamu dah siap?" Ucap Ethan's menunggu Mily. Kebetulan hari ini hari bebas mereka karena ayah mereka sedang lembur bekerja dan tidak pulang hingga besok.
"Udahh bang sabar" Ucap Mily yang terburu-buru turun dari tangga dan masih kesusahan mengikat rambutnya.
Ethan's mendekati Mily dan membantu adeknya itu mengikat rambutnya. "Biar Abang aja sini" Ucap Ethan's mengikat rambut Mily.
Setelah selesai membantu Mily mengikat rambut, mereka bersama pergi ke sekolah. Namun, tiba-tiba Mily tersandung dan hampir terjatuh. Ethan ingin membantu namun dirinya juga kesandung kaki Mily saat ia ingin menarik tangan Mily dan akhirnya Ethan's hanya bisa menahan tubuh Mily agar tidak terhantuk ke lantai.
"Mily? Kamu gak papa dek" Tanya Ethan dengan khawatir.
Namun, mily malah terfokus oleh tatapan abangnya Ethan's. Entah mengapa tiba-tiba jantungnya berdetak dengan kencang.
"Iyah bang gpp" Ucap Mily dengan lirih.
Ethan's membantu Miky berdiri dan memeriksa apakah adeknya terluka atau tidak.
"Mily gak papa kok bang, ayo berangkat sekarang" Ucap Mily menarik tangan Ethan's.
Ethan's mengambil motornya dari garasi rumah. "Ayo dek naik" Ucap Ethan's dari atas kereta.
Dengan satu tangan memegang pegas kereta satu tangan Ethan's mengeluarkan membantu Mily naik. Mereka melaju ke jalan raya menuju ke sekolah.
Mereka melalui jalan yang tidak ramai murid-murid lain lewati agar mereka bisa tenang tanpa gangguan. "Jarang banget Mily berangkat bareng Abang" Ucap Mily tersenyum.
"Iyahh Abang juga seneng" Ucap Ethan's melihat Miky dari kaca spion. Tanpa sadar naluri Ethan's menarik tangan Mily agar berpegang pada pinggangnya.
"Pegangan nanti jatuh" ucap Ethan's masih memegang tangan Mily di perutnya.
Ethan's melaju ke jalan raya, sedangkan Mily tampak deg-degan dengan perilaku Abangnya terhadapnya.
Saat di jalan penuh candaan Mily yang di lontarkan kepada Ethan dan membuat Ethan tertawa dan tersenyum karena mily.
- - -
Setelah memarkirkan motornya. Ethan's berjalan ke taman di depan pagar sekolah ia duduk di bawah pohon berteduh. Ethan's merebahkan dirinya bersandarkan di pohon.
Angin sepoi-sepoi berlalu melewati Ethan's yang sedang tiduran di bawah pohon. Matanya Mulai tertutup karena angin yang membuatnya ngantuk.
Tiba-tiba dari kejauhan Riki berjalan menuju ke Ethan's.
"Tumben ku disini" Ucap Riki mendekat ke arah Ethan. Ethan's yang mulai tertidur kembali terbangun.
"Iyah adem" Ucap Ethan's singkat.
Riki ikut merebahkan diri di dekat Ethan's sambil melihat ke arah langit. "Mily Gimana" Tanya Riki tiba-tiba.
"Kenapa sama adek gue?"
"Biasanya lu ngikutin dia"
"Hari ini, Mily bilang gak mau ngerepotin aku dia bisa jaga diri. Dan dia nyuruh gue buat hibur diri gue sendiri"
Riki mengangguk. "Gue setuju sama Mily. Lu butuh hiburan buat diri lu sendiri than"
"Gue gak bisa rik"
"Lu terlalu terjebak, mikir semua. Lu juga butuh bahagia. Gue tau Miky prioritas buat lu, tapi lu jangan sampai lupa sama diri Lo sendiri"
"Ya Rik, gue coba"
"Gue gak tau lagi sama lu than, lu terlalu maksa diri. Gue takut lu kenapa-kenapa. Lu peduli sama adek Lo tapi engga sama diri Lo sendiri" — Riki
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Private
Short StoryMungkin seseorang benar dengan mengatakan memiliki Abang adalah hal yang mungkin akan memperdalam sebuah ikatan. Tapi apa yang mungkin itu juga jadi hal yang buruk jika... Dunia tidak melihat apa pun hanya seperti bayangan saja. Dia adalah abangku E...