Tepat pada hari ini. Riki, Ethan's dan Mily berliburan dari acara sekolahnya ke puncak. Mereka sudah bersiap dan berkumpul di lapangan.
Masih dengan memakai baju sekolah karena akan ada yang di umumkan oleh guru.
"Duhh lama banget sihh" Gerutu Mily sambil mengacak-acak rambutnya.
"Yang sabar dek" aucap Ethan's. Mereka bisa bersama karena murid-murid lain sedang sibuk akan liburan sampai mereka tak menghiraukan sekitar lagi terutama mereka.
"Tapi ini panas bang, lama banget tuh guru pun" saat Mily mengatakannya dan tiba-tiba ada lelaki entah dari mana berlari dan menabrak Mily membuatnya terjatuh.
Ethan's ter-sontak melihat Mily tiba-tiba terjatuh. Ia mendekati Miky dan bertanya apakah ada yang luka. Melihat kaki Mily berdarah Ethan's langsung menggendong Mily ke UKS.
Tanpa membiarkan untuk berjalan sendiri. "Bang, Mily bisa jalan sendiri"
"Diam, harus cepat diobatin" aucap Ethan's datar menggendong Mily seakan tidak ada beban sama Sekali.
Riki hanya mengikuti dari belakang tanpa ia mengatakan apapun karena dia masih ingin mengetahui lebih dalam tentang Ethan's dan Mily.
"Aduh bang, pelan-pelan sakit" Ucap Mily meringis sakit."Iyah ini pelan-pelan kok" ujar Ethan's yang fokus dengan luka di kaki Mily.
Sementara Riki hanya lihat keduanya dari depan pintu dan menyaksikannya.
"Siapa sih yang nabrak kamu tadi, bisa-bisanya jalan lebar malah nabrak kamu" Ujar Ethan's kesal dengan lelaki yang menabrak Mily tadi.
Mily hanya menggelengkan kepala sambil berekspresi tidak tau. Karena ia tau abangnya yang protektif itu tidak akan mau mengerti dan mengalah.
Pandangan Riki berpaling ketika mendengar suara entah dari mana, ia melihat ada seseorang yang sedang mengawasi mereka. Riki langsung menghampirinya berlari mengejar siapa yang mengawasi mereka diam-diam seperti itu.
"Heh yang di sana berhenti lu!" Ujar Riki terus mengejarnya.
Riki terus mengejarnya hingga ia masuk ke dalam sebuah kelas kosong dan menemukan orang yang mengawasi dirinya dan juga Ethan's - Mily.
"Jawab siapa lu sebenarnya!" Ucap Riki penuh kemarahan kepada seseorang itu.
Riki terus menarik kerah bajunya dengan erat hingga ia susah untuk bernafas. Karena suara keributan antara Riki dan lelaki tersebut memancing murid-murid lain mulai berdatangan.
Sementara Mily dan Ethan's yang berada di UKS mendengar keributan - keributan dari murid lain.
"Ehh, ehh kesana yuk. Sih Riki anak IPA itu lagi berantam di sana" Ucap seorang murid dari luar UKS.
Ethan's dan Mily yang mendengar saling menatap satu sama lain dan kemudian mereka juga ikut dari mana muncul keributan tersebut.
"Gue tanya sekali lagi siapa elo" Ujar Riki penuh kemarahan. Dan akhirnya lelaki tersebut mengakui segalanya alasan dan mengapa ia melakukannya.
Disisi lain Ethan's dan Miky yang sampai di kelas, Ethan's langsung masuk kedalam kelas sementara Mily hanya melihat dari luar.
"Rik, udah Rik. Jangan buat kekacauan" Ucap Ethan's yang melerai keduanya agar berpisah.
Ethan's mengelus-elus pundak Riki agar bersabar. "Tapi Rik nih orang-" Ucap Riki masih penuh amarah.
Ethan's membawa Riki keluar dari kelas tersebut dan menenangkannya meninggalkan suasana kelas seperti itu.
"Mily gak nyangka bang Riki bisa semarah itu" Gumam Mily melihat Riki saat di bawa pergi oleh Ethan's.
* * *
Ethan's membawa Riki ke taman belakang sekolah dan mereka duduk di salah satu kursi dekat sebuah pohon.
"Gua masih kesel than sama tuh orang" Ucap Riki sambil menutup mata menyenderkan tubuhnya.
"Emang kenapa sama dia?" Ujar Ethan's masih heran.
"Itu orang ngawasi kita saat di UKS tadi"
"Lu kenal dia rik?"
"Engga makanya gue pengen tau apa maksud, dan siap tuh orang"
Keduanya heran dan juga bingung. Lalu kedua lelaki tersebut mulai menghisap sebatas rokok yang di Keluarkan dari saku Ethan's.
Saat selang beberapa menit Mily berjalan kearah kedua lelaki tersebut Ethan's yang melihat dari kejauhan langsung membuang rokoknya dan juga menyenggol bahu Riki yang tak lama kemudian ikut membuangnya, lalu mereka kembali dalam posisi awal.
"Abang" panggil Mily saat ia mendekat kearah Ethan's.
"Hmm? Kenapa Mily?" Tanya Ethan's yang duduk dengan posisi tegak.
"Udah mau berangkat busnya, kata guru kita ganti bajunya pas mau pulang nanti" Ujar Mily menjelaskan.
Kemudian kedua lelaki tersebut dan juga Mily kembali ke aula sekolah untuk berkumpul dengan yang lain. Suasana sedang desak-desakan karena pada cepat-cepat agar dapat tempat duduk di depan. Namun, tidak dengan ketiga orang ini Riki, Ethan's dan juga Mily malah sengaja lama agar tidak dalam desak-desakan tersebut.
Mereka juga sengaja agar duduk di belakang biar bisa bersama sampai ketempat tujuan. Ethan's tidak ingin adeknya terluka atau pun kenapa-kenapa jadi sebab itulah ia memilih menunggu yang lain masuk kedalam bus barulah mereka masuk.
Udara dingin bertiup dimalam hari
Terasa dingin hingga tak ada orang yang ada yang merasakan. Namun, disini saat mereka tidak merasakan hal itu. Mily dan Ethan's berada ditengah-tengah merasakan hantaman kuat dari segala arah saat udara dingin berhembus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Private
NouvellesMungkin seseorang benar dengan mengatakan memiliki Abang adalah hal yang mungkin akan memperdalam sebuah ikatan. Tapi apa yang mungkin itu juga jadi hal yang buruk jika... Dunia tidak melihat apa pun hanya seperti bayangan saja. Dia adalah abangku E...