Setelah satu jam lama nya Hinata pergi, dengan perasaan gundah dan dada yang tak henti terasa sesak, pun Naruto akhirnya pergi dari sana dan berniat pulang.
Wajah lelaki itu sangat muram, ia terus menunduk dengan menghela napas berat berkali-kali, serta menendang kerikil yang di jumpai nya selama berjalan.
Sementara dari kejauhan, Sakura tampak berbinar mendapati sosok sang kekasih yang sedari tadi di cari-cari nya.
"Naruto!"
Teriak Sakura seraya melambaikan tangan dan berlari kearah sang kekasih, lalu memeluk erat lengan kekar lelaki nya itu. Naruto pun mendengus, sungguh ia merasa lelah dengan gadis ini.
"Kau kemana saja, aku mencari mu" ucap Sakura dengan nada manja lalu mengerucutkan bibir. Pagi sekali, ia datang ke apartemen Naruto, namun lelaki itu tak berada disana.
Kedua nya kini berjalan dengan Naruto yang terus memandang lurus kedepan tanpa menghiraukan racauan panjang sang kekasih.
Wajah kesal Hinata pun kembali teringat, membuat Naruto menghela napas lesu. "Kau mengatakan sesuatu pada Hinata?" Tanya Naruto datar menyela cerita bersemangat gadis itu.
Ucapan Sakura spontan terhenti di ikuti kening nya yang mengernyit mendengar pertanyaan itu "Gadis itu mengadu pada mu!?" Nada Sakura meninggi dan ia melepaskan pelukan nya dengan kasar, Sakura pikir Hinata mengadu pada Naruto soal pertemuan mereka tadi malam.
Satu alis Naruto pun terangkat tatkala mendengar ucapan yang terdengar sangat menyebalkan itu dari mulut sang kekasih "Gadis itu?" Tanya nya lagi dengan nada rendah seraya menatap tajam Sakura, membuat Sakura tersentak merasa terintimidasi.
"Ehm, a-aku tidak mengatakan apa pun pada Hinata" Timpal Sakura setenang mungkin, namun di mata Naruto terlihat jelas bahwa gadis itu sedang salah tingkah.
Menyadari tatapan Naruto tak kunjung melunak, Sakura pun mendengus "aku hanya mengatakan bahwa aku cemburu jika dia terus dekat-dekat pada mu" aku nya dengan nada malas, lalu menghela napas kesal.
Rahang Naruto mengeras mengetahui bahwa benar Sakura menemui Hinata, ia menduga bahwa gadis itu pasti telah menyakiti hati Hinata yang sangat lembut.
"Kau tahu bahwa aku yang selalu menemui nya, dan untuk apa kau mengatakan hal konyol itu pada nya!" Naruto kesal dan mengacak rambut nya sendiri, ia tak ingin setelah ini Hinata menghindar dan tak mau berbicara dengan nya lagi.
Tak kalah kesal, Sakura pun menatap Naruto tepat di mata nya "Naruto, sudah dua bulan lebih kita bersama, tak bisakah kau melupakan nya dan hanya memandang ku!?" Tanya Sakura dengan membentak tanpa mengalihkan tatapan nya pada Naruto.
"Sikap mu membuat ku semakin sadar bahwa Hinata adalah gadis yang sangat baik, dan kau tidak bisa menandingi nya" dada Naruto naik turun, Sakura yang telah menjadi kekasih nya tak pernah berhenti membuat nya merasa kesal!, rasanya Naruto sangat menyesal telah menjalin kasih dengan sahabat nya ini.
Tatapan Sakura kini semakin menajam dan wajah nya memerah menahan emosi "Jadi kau menyesal meninggalkan nya!?"
Naruto mengernyit mendengar pertanyaan itu, sebab Sakura tahu betul apa alasan nya meninggalkan Hinata "Pertanyaan bodoh" timpal Naruto lalu melangkah pergi meninggalkan Sakura yang kini terdiam di tempat.
Sakura menatap kesal punggung sang kekasih yang kian menjauh, dada nya sungguh terasa sesak melihat lelaki itu yang tak kunjung melupakan gadis itu. Usaha keras nya untuk merebut hati Naruto benar-benar tak membuahkan hasil!
"Brengsek" umpat nya setengah berbisik, air mata Sakura pun menggenang dan akhirnya jatuh juga. "Hiks"
-FlashBack-
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny |CANON -NaruHina- <Hiatus>
Romantizm🌹Our Destiny. Update sesuka hati😺 •NaruHina. •Canon. •Genre : Romance, Hurt/Comfort. •Cover : Ai x Canva. #Disclaimer Naruto Belongs only to Masashi Kishimoto.