Possesive gf

148 32 5
                                    


Hari itu, suasana di ruang latihan Babymonster terasa lebih sibuk dari biasanya. Para member tengah mempersiapkan comeback mereka, dan jadwal yang padat membuat semua orang kelelahan. Ahyeon duduk di sudut ruangan, menyeka keringat di dahinya dengan handuk kecil, sementara Pharita memperhatikannya dari jauh, tak pernah melepaskan pandangan.

Sejak mereka menjalin hubungan, Pharita tak pernah bisa benar-benar tenang jika Ahyeon tidak ada di dekatnya. Kecemburuan dan rasa kepemilikannya terhadap Ahyeon sering muncul, meskipun ia tahu itu tidak selalu baik. Pharita sangat mencintai Ahyeon begitu dalam hingga kadang-kadang ia merasa khawatir berlebihan tentang apa pun yang melibatkan kekasihnya.

Setelah latihan selesai, para member mulai beristirahat. Rora, yang terkenal dengan sifat cerianya, mendekati Ahyeon dan mulai mengobrol. Pharita melihat interaksi itu dengan cemberut. Meski dia tahu Ahyeon dan Rora hanya teman, tapi dia tidak bisa menahan rasa cemburu yang merayap di hatinya setiap kali Ahyeon terlalu akrab dengan orang lain, terutama dengan Rora.

Pharita berdiri dan berjalan mendekati Ahyeon, duduk di sebelahnya dengan ekspresi datar. "Kamu capek?" tanya Pharita dengan suara lembut, meskipun ada nada cemburu yang disembunyikannya.

Ahyeon tersenyum manis ke arah Pharita, tidak menyadari kecemburuan yang perlahan membakar di dalam diri kekasihnya. "Lumayan, tapi tadi ngobrol sama Rora bikin lupa capeknya."

Mendengar nama Rora disebut, Pharita semakin merapatkan tubuhnya ke Ahyeon, seolah ingin menandai batas yang jelas antara mereka berdua dan yang lain. "Ngobrol tentang apa?"

Ahyeon tertawa kecil, merasa heran dengan reaksi Pharita yang selalu sama ketika ia bersama member lain, terutama Rora. "Nggak ada yang penting, cuma soal latihan dan jadwal ke depannya."

Rora, yang duduk di dekat mereka, tidak menyadari suasana yang mulai tegang di antara Pharita dan Ahyeon. Dia melanjutkan obrolannya dengan ceria. "Oh iya Ahyeon unnie, nanti malam kita makan bareng lagi, kan?"

Pharita langsung menoleh tajam ke arah Rora, ekspresinya berubah sedikit dingin. "Makan bareng? Kapan kamu janjian makan sama Ahyeon?"

Rora tampak bingung dengan nada suara Pharita, tapi dia tetap tersenyum sopan. "Tadi Ahyeon unnie bilang kalau dia ikut makan malam bareng aku sama Ruka unnie."

Ahyeon menoleh ke Pharita, menyadari bahwa situasi ini bisa menjadi masalah. Dia mencoba menjelaskan dengan tenang, "Iya, aku sempat bilang ikut, tapi belum pasti kok unnie. Aku nggak mau pergi kalau kamu nggak suka."

Pharita menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. Dia tahu Ahyeon tidak bermaksud jahat, tapi rasa cemburunya sulit dikendalikan. "Kalau kamu lebih suka makan sama mereka, aku nggak bisa melarang. Cuma... aku pengen habisin waktu sama kamu juga."

Ahyeon tersenyum tipis, mencoba meredakan ketegangan. "Kita bisa makan bareng juga kok, unnie. Aku nggak akan ke mana-mana tanpa kamu."

Pharita merasa sedikit lega mendengar kata-kata Ahyeon, tapi tetap ada perasaan tidak nyaman yang mengganjal. Dia tahu bahwa dia terlalu posesif, tapi sulit baginya untuk melepaskan rasa khawatir setiap kali Ahyeon dikelilingi orang lain. Dia sangat mencintai Ahyeon, dan ketakutannya kehilangan gadis itu membuatnya bertindak impulsif.

Malam itu, mereka berdua memutuskan untuk makan malam bersama, jauh dari member lain. Pharita memilih restoran yang tenang, tempat di mana mereka bisa mengobrol tanpa gangguan. Mereka duduk berhadapan, dan untuk beberapa saat, suasana terasa nyaman. Namun, pikiran Pharita masih dipenuhi oleh rasa cemburu yang belum sepenuhnya hilang.

Ahyeon, yang menyadari perubahan suasana hati Pharita, akhirnya memutuskan untuk membahasnya. "Unnie, aku tahu kamu kadang merasa cemburu, tapi kamu harus percaya sama aku. Aku nggak pernah punya niat untuk bikin kamu merasa terabaikan."

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang