9: penyakit Risya part 1

15 5 0
                                    

"udah lama ngga medical checkup, aku ngga bisa kaya gini terus yang terpuruk dan menangisi kepergian ayah..." Usul Risya di dalam hati karena penyakit nya harus ia kontrol di rumah sakit tempat kedua orang tua nya bekerja.

"Hm, nanti pulang sekolah aja apa?"

"Hey, kalian berdua..." Ucap Irwan membuat Risya membuyarkan lamunannya.

"Bisa ngga kalo makan jangan di sini??" Tanya Irwan membuat Risya dan vanila mengerinyitkan kening saja.

"Kenapa emang,penguin kutub??" Tanya balik Risya melirik kearah Irwan.

"Kok penguin kutub..."ucap vanila yang terkekeh.

"Itu panggilan baru buat dia...." Ucap Risya menunjuk kearah Irwan membuat vanila dan Ferdy tertawa terbahak-bahak, Irwan hanya memasang muka datarnya.

"Gua mau bilang nanti pulang sekolah lu ikut gua."

"Kemana??"

"Lu belum beli buku kurikulum kan?" Tanya Irwan dan Risya hanya menggelengkan kepalanya saja.

"nanti pulang ikut gua, gua mau beliin buku buat lu dan ga ada penolakan..."

"Emang mau beli dimana??" Tanya Risya melirik kearah Irwan.

"Nanti juga tau..." Jawab Irwan membuat Risya cemberut.

Seketika itu pula mereka berempat masuk ke kelas nya masing masing, karena bel tanda masuk terdengar...

Dan ketika bel pulang terdengar Irwan sudah stand by di depan kelas Risya...

"Aku pikir kamu nge ingkar janji..." Ucap Risya sambil berjalan mendahului Irwan.

"Mana ada..." Ucap Irwan sambil mengandeng tangan Risya.

"Apa nih, lepasin ngga..."

"Kalau ngga aku teriak kamu penculik, mau??" Tambah Risya sambil berusaha melepaskan tangannya.

"Teriak aja..."

"Toh, guru atau siswa maupun siswi tau siapa gua...." Ucap Irwan dan siswi-siswi yang melihat Irwan menggandeng Risya terlihat tak begitu suka kepada Risya.

Sesampainya di parkiran...

Tiba- tiba saja di parkiran mobil, terlihat Aulia sedang duduk diatas kap mobil Irwan...

"Ka Irwan, Ade boleh ikut Kaka ngga???"

"Kaka mau ke toko buku langganan keluarga kita dulu de, mending Ade sama ka Ferdy aja yah..." Jawab Irwan membuat Ferdy terkekeh.

"Atau gini aja mobil lu gua bawa pulang, motor gua lu bawa, sekalian mau bawa vanila soalnya..." Usul Ferdy dan di akhiri dengan anggukan kepala saja oleh Irwan sebenarnya ia ingin menggunakan mobil karena dia tak ingin Risya panas-panasan.

"Risya, kamu ngga papa kan panas-panasan?" Tanya Irwan sambil menunjukan mimik muka khawatir dan Risya hanya menunjukan mimik muka datar.😑

"Anjeun tos angen-angen, anjeun macét sareng naon anu anjeun hoyong laksanakeun?" Tanya Risya tak sadar, ia sendari daritadi kesal, karena dia merasa bahwa Irwan plin-plan karena di depan orang saja Irwan hanya menunjukan sisi perhatian tapi disaat ia sendirian sisi cueknya datang.

"kamu udah plin plan, kamu ngegas terus mau nya apa?" Translater.

"Artinya apa??" Tanya vanila membuat Risya terkekeh.

"Ngga ada artinya, cukup kamu diem aja Van..."

"Ay, ayo..." Ucap Irwan manja dan Risya hanya menganggukkan kepala nya saja.

"Aaaaargh, Kalo bukan karena kak ayu yang udah baik sama aku, aku ngga bakal mengiyakan..." Teriak Risya di dalam hati sambil mendengus nafas kasar.

Di parkiran SMA ANTARIKSA....

"Sya..." Panggil Irwan lembut.

"Tumben bets, nih penguin kutub nada bicara nya halus..." Ucap risya didalam hati.

"Gua minta maaf, karena gua selalu maksa lu dalam permainan sandiwara gua..."

"Dan kalo lu keberatan gua bilang ke ka ayu, kalo gua mutusin lu dengan alasan gua dah bosen sama lu..."

Merasa iba,tanpa ia sadari Risya menggeleng geleng kepala dan berkata...

"Aku ngerasa ngga keberatan, dan aku ngerasa terlindungi karena walaupun pacaran bohongan tapi anak-anak siswa ngga berani deketin aku..." Ucap Risya sambil mengelus-elus rambut Irwan, dan gerakan itu mengingatkan Irwan tentang ibunya.

Irwan yang tak ingin Risya melihatnya menangis,ia langsung memeluk Risya dengan erat.

Alih alih marah, Risya membalas pelukan Irwan sambil mendengar Isak tangis irwan...

Irwan yang terkenal tangguh, keras kepala, dan dingin, seketika rapuh seperti kayu yang sudah di makan usia.

5 menit lamanya mereka berpelukan sampai-sampai ....

"Woi bang, makin nempel aja.."

Bagaimana kah ceritanya, dan siapa yang menegur Irwan??

Penasaran kan...

Pantengin terus kisah Irwan...

 IRWANSYAH AIDEN {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang