1

242 24 0
                                    

Malam itu Dave menghadiri pembukaan sebuah Bar milik temannya, Marcel. Biasanya dia menghindari perkumpulan seperti ini mengingat popularitasnya sedang berada dipuncak tentu saja tak sedikit orang yang memperhatikannya dengan terang terangan bahkan dengan lancang merekam gerak geriknya lalu mengunggah nya di sosial media.

Namun, temannya itu sudah berjanji jika hanya orang terdekat saja yang hadir di acara pembukaan ini dan menawarkan space khusus untuk dirinya jika dirasa tidak nyaman harus bergabung dengan tamu lainnya.

"Hai bro! akhirnya datang juga lo" Marcel menyambutnya sembari merangkul membawanya masuk kedalam area Bar miliknya

"Iya, lo bisa marah kalo gue gak datang, btw Congrats untuk opening Bar lo .. tapi rame banget yang datang.. lo bisa kasih gue tempat duduk lain gak selain disekitar sini?" matanya melirik kanan kiri melihat beberapa tamu mulai memperhatikan kedatangannya

"Oke, lo bisa stay di ruangan ujung kanan sana tapi disitu ada teman gue satu orang, kalo lo gak masalah lo bisa stay disitu nanti gue info staff gue untuk antar minuman ke ruangan lo" Marcel menunjuk sebuah ruangan, tanpa pikir panjang Dave mengangguk lalu pergi menuju ruangan yang temannya tunjukkan tadi.

Dia masuk tanpa mengetuk pintu walau sudah tahu jika didalam ruangan tersebut terdapat orang lain

"Ups, Sorry gue kira teman Marcel yang stay disini cowo" langkahnya terhenti sebentar setelah melihat ternyata ruangan tersebut diisi oleh seorang wanita yang sedang duduk sembari memainkan ponselnya.

"Ya?" wanita tersebut terkejut lalu membetulkan posisi duduknya menjadi agak tegap setelah kehadiran seseorang yang tiba tiba masuk

"Gue boleh stay disini nggak? Diluar rame banget gue gak nyaman, tadi Marcel info gue buat stay disini" setelah menutup pintu ruangan tersebut, Dave masih berdiri menatap wanita tersebut yang memandangnya masih dengan tatapan agak terkejut

"Oh.. boleh silahkan duduk, sorry gue kaget karena lo tiba tiba masuk gitu aja" ucap wanita tersebut sambil merapikan tas dan beberapa barang lain miliknya yang dia simpan di sebelahnya agar pemuda tersebut bisa duduk mengingat ruangan ini hanya tersedia satu sofa 3 seat.

"Thanks" Dave duduk dibagian paling kiri sementara wanita itu duduk dibagian paling kanan menyisakan 1 seat kosong diantara mereka.

Tak lama, salah seorang staff bar mengirimkan 2 gelas minuman untuk mereka berdua. 15 menit keduanya fokus dengan ponsel masing masing sambil sesekali menyesap minuman yang kini tersisa setengah gelas dari masing masing gelas

"Lo temannya Marcel atau Yeyra?" ucap Dave memecah keheningan sembari meletakkan ponselnya disaku celananya lalu menatap wanita disampingnya yang masih berkutat dengan ponselnya

"Gue teman mereka berdua, tapi gue lebih kenal Marcel dulu lalu kenal Yeyra setelah mereka pacaran"

"Nama lo?" Dave mengulurkan tangannya untuk mengajak berkenalan wanita disebelahnya

"Gue Belianda panggil aja Bela" Bela menerima uluran tangan Dave disertai senyuman ramah yang belum dia tunjukaan pada pria disebelahnya sedari tadi

"Oke Bela, gue—"

"Haha gue tau, Dave Arvans? Gak mungkin gak ada yang tau lo!"

"Nooo.. gue gak se-terkenal itu please!" Dave megibaskan tangannya didepan mukanya, bohong memang jika dia menganggap dirinya tidak terkenal

Ditengah perbincangan mereka, pintu ruangan mereka dibuka tiba tiba yang membuat kedua manusia didalam ruangan tersebut terkejut memandang ke arah pintu

"Bel, nanti pulang bareng gue sama Marcel ya.. tunggu disini sampai acaranya selesai" Yeyra masuk keruangan menatap Bela yang memandanganya dengan alis terangkat

Brightest StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang