3

115 23 0
                                    

15 menit berlalu, Bela sudah terbangun dari tidurnya dan memilih untuk tetap diam dengan posisi berada dipelukan pria yang terakhir kali ia ingat sedang duduk bersamanya disofa. Otaknya berpikir keras apa saja yang ia lakukan semalam hingga bangun dalam kondisi seperti ini.

Terdengar hembusan nafas berat dari pria yang kini memeluknya semakin erat dengan mata tetap terpejam, ada beberapa rencana yang muncul diotak Bela ketika terbangun dalam kondisi ini. Berteriak lalu bangun, melepas pelukan perlahan lalu bangun dan pilihan terakhir yang ia ambil. Tetap berada dipelukan, berdiam diri memandangi wajah tampan pria didepannya.

15 menit selanjutnya Dave terbangun, Bela dengan segera memejamkan matanya kembali. Ia tidak mau ketahuan sedari tadi sedang memandangi wajah Dave, namun siapa sangka ia kalah cepat?

"Gue tau lo udah bangun, mata lo kurang cepet nutupnya" ucap Dave dengan suara serak khas baru bangun tidur disertai ketukan ringan pada dahi Bela menggunakan belakang jari telunjuknya.

Bela membuka matanya, wajah dan telinga nya memerah setelah mendengar ucapan Dave. Dirinya merutuki kebodohannya.

"Ini... gue ngerepotin lo lagi ya?" Ucap Bela sembari mencoba melepaskan pelukan Dave perlahan

Dave yang menyadari wanita didepannya berusaha terlepas dari pelukannya melakukan hal sebaliknya, menarik tubuh Bela mendekat dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Mau kemana Bel? Semalem lo gak ngerepotin kok"

"Mau buang air kecil, gue juga perlu nge cek sesuatu" kini Bela menarik tubuhnya hingga terlepas dari pelukan Dave dan mengubah posisinya menjadi duduk seraya merapihkan rambutnya

"Nge cek apa? Tenang kita gak ngapa ngapain semalam kecuali tidur" Dave menahan tangan Bela yang akan beranjak dari Kasur, ia paham apa yang dimaksud Bela. "Gue beneran gak ngapa ngapain, baju yang lo pakai semalam masih utuh" Jelas Dave.

Bela menatap wajah Dave, sejujurnya ia masih terkejut karena ini kali pertama tidur dengan seorang pria di ranjang yang sama. Ia berpikir kenapa Dave terlihat santai, apakah ia sering berada satu ranjang dengan wanita

                                    *

Mereka menikmati sarapan yang lebih pantas disebut makan siang mengingat waktu sudah menunjukan pukul 12 siang, 2 porsi makanan cepat saji yang Bela pesan untuk mereka berdua tandas dalam 15 menit.

Usai makan, Bela meraih satu batang rokok terakhir yang tersisa di kotak rokok miliknya. Intensitas merokoknya semakin tinggi mengingat pekerjaannya akhir akhir ini yang semakin banyak, ingatkan ia untuk mengisinya kembali.

Belum sempat ia nyalakan, ada 1 tangan meraih rokok yang sudah ia selipkan diantara kedua bibirnya. Rokok itu kini berpindah berada di mulut pria didepannya dan langsung dinyalakan oleh pria tersebut.

"Itu rokok terakhir gue!" Bela menatap tajam pria didepannya, melempar pemantik kearah Dave yang sebelumnya sudah Dave gunakan dan simpan kembali dimeja

"Baguslah, jangan rokok terus lo.. Badan lo udah masuk alkohol, sekarang rokok" Ucap Dave sembari membuang asap rokok ke depan tepat kearah wajah Bela dengan tatapan mengejek.

Bela masih meratapi kotak rokoknya yang kini kosong. "Abis ini pulang ya, gue takut ada yang notis lo ke Apart gue" ucapnya sambil memainkan pemantik warna merah muda yg sudah dikembalikan oleh Dave.

"Gue masih mau disini"

"Lo sering tidur atau datang ke tempat tinggal perempuan ya?" tembak Bela menyuarakan rasa penasarannya sedari tadi.

Dave reflek memandanginya dengan tatapan heran. "Enggak, gue bahkan belum pernah 'tidur' dengan perempuan manapun walau sempat ditawari beberapa kali sama teman gue"

Brightest StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang