5

113 21 0
                                    

Dering telepon dipagi hari membangunkan Dave, tanpa melihat nama sang pemanggil ia geser ikon hijau pada layar ponselnya. Suara melengking Managernya-Geri mengisi telinganya seketika.

"LO DIMANA"

Dave menjauhkan telinganya, menatap layar ponselnya sekilas untuk memastikan nama Geri yang tertera di ponselnya, menoleh kearah kiri menatapa Bela yang masih tertidur lelap memunggungi dirinya, diusapnya pelan pucuk kepala Bela.

"Gue di-"

*Uhukk.. Uhuk..*

Bela terbatuk dalam tidurnya, Dave mengalihkan usapan tangan dipucuk kepala Bela ke Punggung bagian atas Bela. Badannya terangkat memastikan wanita disebelahnya masih terpejam.

"THE FUCK, SUARA CEWE?! JAM 9 PAGI DAVE?!"

"Apasihhh.. memang iya suara cewe dan jam 9 pagi"

"Siapa?"

"Temennya Marcel"

Helaan nafas muncul disebrang sana, setidaknya kekhawatiran Geri berkurang karena wanita yang dekat dengan Dave masih dilingkup pertemanannya, setidaknya meminimalisir tersebarnya gosip gosip yang bisa menurunkan reputasinya saat ini.

"Jangan lupa jam 1 siang ke kantor buat renewal contract sama brand, lalu nanti malam Mami lo ngajak dinner. Adek lo balik sore ini, tur nya udah beres" Jelas Geri menjabarkan jadwalnya hari ini.

"Oke, gue jam 12 ke kos lo deh sekalian anter mobil lo"

"Sip. Gue titip tolong hati hati ya Dave, lo kalo butuh sesuatu kayak pengaman gitu minta gue aja buat beliin, jangan beli sendiri ke minimarket."

"Apasih anjing." Dave langsung mematikan sambungan teleponnya sepihak, menyimpan kembali ponselnya diatas nakas.

Kembali mengangkat tubuhnya sedikit melihat Bela yang masih terlelap dengan guling dipelukannya. Ditariknya guling dipelukan Bela hingga terlepas begitu saja.

Dave memindahkan posisi tidur Bela agar berbalik kearahnya dan menempatkan Bela dipelukannya seraya memberi beberapa kecupan pada dahi wanita dipelukannya.

Menatap gemas wajah polos Bela, Dave terkekeh. Dia benar benar jatuh hati pada wanita ini. sebut saja hatinya murahan karena ia merasa terlalu cepat untuk menaruh hatinya pada seorang wanita yang belum lama ia kenal.

Namun Bela berbeda, entah karena sebelumnya ia hanya dekat dengan wanita dari kalangan seprofesinya, ia merasa beda saat ada didekat Bela yang dunianya berbanding terbalik dengannya.

Tiba tiba terlintas nama temannya-Marcel, jika Marcel tahu apa yang ia lakukan pada temannya, mungkin saja ia akan dipukuli .

"Iya ya, kalo Marcel tau kira kira gue dipukulin gak ya?" Ucap Dave pelan dengan nada bercanda.

"Coba tanya Marcel, kayaknya sih enggak" Jawab Bela dengan suara Parau masih dengan mata tertutup.

Dave melonggarkan pelukannya. "Eh udah bangun, pura pura tidur ya daritadi?"

Bela membuka matanya, menggelengkan kepalanya pelan. Ia berbohong, sejujurnya Bela sudah bangun karena tenggorokannya yang kering karena terlalu banyak minum semalam atau berteriak?

Bela mendengar seluruh percakapan Dave dengan managernya, dari mulai omelan, jadwal, hingga soal pengaman yang membuat Bela malu lalu memilih untuk pura pura kembali tertidur.

"Gue masih ada waktu 3 jam sebelum pulang, mau beresin kerjaan. Mau sarapan atau apa?"

Bela menggelengkan kepalanya kembali. "Gue mau minum..." Jawab Bela pelan

Brightest StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang