Annyeong Bestie...
Jangan lupa di baca sampai selesai ya
.
.
.
Tandai typo
Jangan lupa vote and coment juga
.
.
Happy reading💕
.
.Reina sekarang sedang berada di dalam kamar, lebih tepatnya ruang rahasia di belakang rak buku. Disana terdapat berbagai barang berwarna gelap. Seperti sepasang sepatu, jaket ataupun aksesoris.
"Dududududamdam dududududam."
"Dududududamdam dudidudidam."
"Kamu makannya apa?"
"Tempe!"
"Saya juru masaknya."
"Oke!"
" Ada tempe goreng, ada ayam goreng. Semuanya di goreng."
"Oseng oseng oseng." Reina tertawa setelah melanjutkan lagu yang berputar di komputer nya.
"Ngga berubah, lagunya tetap buat senang." lanjutnya sambil menggoyangkan pinggulnya ke kanan kiri mengikuti nada lagu.
Ia sedang mencari informasi seseorang. Tidak untuk di buat apapun itu, ataupun di suruh seseorang. Dia mencari identitas karena dia gabut, sangat bosan tidak melakukan aktivitas di hari Minggu.
"Nah ketemu." gumamnya membaca tulisan tulisan yang membuatnya bingung.
"Hanya ini biodata nya?" ucapnya bingung.
Lo siapa sebenarnya?_ batinnya.
☄️
"Good afternoon my lovely family." Avi yang mengenakan baju tidur menyapa semua anggota keluarganya yang sedang berkumpul di ruang makan.
Mommy nya yang bernama Layla tersenyum menatap anak perempuan satu satunya. "Too Princess. Sini duduk dekat mommy." Avi mengangguk.
"Aduh anak gadis Daddy baru bangun, siangnya." Kevin, Daddy Avi berbicara dengan sedikit sindiran.
Avi mendengus. "Terserah Avi dong." ucapnya dengan menerima piring yang berisi lauk pauk. "Terima kasih Mom." ucapnya pada Layla.
"Yes Darling."
"Abang ngga makan?" Avi bertanya menatap piring di depan Kai yang masih kosong. Lalu juga menatap Hale.
Kai dan Hale hanya tersenyum. "Ini juga mau makan, kita lagi lihatin penampilan kamu yang lucu banget hari ini." ucap Hale sambil mengacak-acak rambut Avi.
Avi menatap baju tidur bergambar bus Tayo yang di pakainya. "Biasa saja kali bang." ucap Avi tidak ingin di puji lucu, hei dia itu keren bukannya lucu.
☄️
"Kamu apa kabar?" seorang wanita cantik sedang berbicara pada buah hatinya yang sedang memakan bolu kukus tidak mempedulikannya.
"Baik." jawab gadis itu.
Wanita berumur tiga puluh delapan tahun itu menghela nafas kecewa.
"Dara tidak rindu rumah nak?" ucap Dira ibu Dara.
"Nggak." ucap Dara singkat.
Dira tersenyum sendu sambil mengelus puncak kepala Dara lembut. "Ayah kangen Dara, dan juga Dara kenapa bisa betah di lingkungan kotor seperti ini." ucapnya.
Dara menatap ibu nya sengit. "Ini rumahku, bukan lingkungan kotor ataupun bau. Ini tempat aku beristirahat ataupun berkeluh-kesah. Jadi ibu tidak berhak berkata seperti itu." ucapnya dingin.
"Iya Ibu tahu, tapi kamu itu adalah satu-satunya pewaris seluruh kekayaan keluarga Dara. Tidak sepantasnya gadis kaya seperti mu tinggal di lingkungan kecil ini." Dira kembali berkata ingin sekali anaknya tinggal kembali dengannya dan suaminya.
"Engga ya tetap engga. Ibu pulang saja, Dara mau ke rumah Avi." tanpa menunggu balasan Dira, ia berjalan keluar rumah dengan menghubungi Reina untuk berkumpul di rumah Avi.
"Sebelum Ibu pulang, jangn lupa pintu tempat tinggal ku di kunci. Aku pamit." Dara dengan santainya melempar kunci kost nya ke arah Dira. Memang terlihat tidak sopan, tapi Dara mempunyai alasan untuk itu, ia lelah sungguh.
"Iya." gumam Dira sambil menatap sendu anaknya.
Maafin Ibu nak._
└( ^ω^)」
Draft : 04-04-2022
Published : 09-10-2024
Fairy🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm not SILENT GIRL
Random"Dia sangat menarik, bolehkah aku memilikinya?" - Reina Arabella Sinass atau bisa kita sebut Arabella Fairy Bayangkara gadis kalem yang suka sekali membuat masalah. Banyak lelaki yang tertipu dengan raut polosnya. Dua sisi adalah sebutan yang cocok...