Annyeong Bestie...
Jangan lupa di baca sampai selesai ya
.
.
.
Tandai typo
Jangan lupa vote and coment juga
.
.
Happy reading💕
.
.Sekarang Dara dan Avi sedang berada di rumah Reina. Seperti biasa di saat mereka mampir kerumah Reina orang tua serta abang Reina tidak ada.
"Bokap nyokap lo mana deh Rein, masa setiap kita ke sini mereka selalu ngga ada. Mencurigakan banget." ucap Avi yang membuat Reina meringis.
Dara memutar kedua bola matanya malas. "Lo ngga denger tadi Reina bilang apa? Ortu nya ke jepang ngurus bisnis, kalau Abang dia lagi di Hongkong." ucapnya.
"Gini loh Dar, masa selalu bertepatan sama kedatangan kita sih, apa jangan-jangan mereka sembunyi ya ngga mau ketemu sama kita." Reina makin meringis mendengar ucapan Avi yang sayang nya sangat betul.
Dua orang tuanya sedang bersembunyi di kamar mereka. Sedangkan Hen, dia bersembunyi di kamar mandi para bodyguard.
"Sudah deh ayo makan di luar, gua pengen banget makan di cafe deket sekolah. Ikut ngga?" tanya Reina menatap kedua sahabatnya yang di balas anggukan kepala oleh mereka berdua.
"Ya sudah tunggu disini, gua ambil jaket sama kunci mobil dulu. Pake mobil gua saja ya biar ngga ribet." ucap Reina lagi yang di balas anggukan kepala oleh mereka berdua.
☄️
Mereka bertiga sekarang sudah berada di cafe yang cukup terkenal dekat sekolah mereka. Banyak pengunjung yang datang, mereka pasti menatap tiga sekawan itu walaupun datang bersama pasangannya.
Beberapa menit menunggu akhirnya pesanan mereka sampai. "Terima kasih kak." ucap Reina kepada waitern tersebut.
Mereka lalu menyantap makanan mereka dengan nikmat, apalagi Reina. Dia sangat lapar, padahal dia baru saja makan di rumahnya. Memang perut karet tidak bisa untuk di tunda.
Reina yang merasa kesal di perhatikan oleh pengunjung cafe merasa risih, ia mencoba menatap mereka dengan tajam. Tapi malah salah fokus ke seorang lelaki dan perempuan yang sedang tertawa bersama.
Manik mata ungu itu terlihat lembut menatap lawan bicaranya. Seperti biasa, penampilan rapi yang menurut Reina kampungan itu melekat di tubuh cowo cupu itu.
"Itu si cupu bukan sih?" ucap Avi mengikuti tatapan mata Reina. Di balas deheman oleh sang empu.
"Sama siapa tuh, cantik amat kayak model." Reina mengerutkan keningnya menatap seseorang yang duduk bersama Zane.
Siapanya si Zane ya. Kok gua merasa kesal. Sudahlah gua terlalu banyak membatin hari ini _ batin Reina.
"Pacarnya mungkin." jawab Reina seadanya.
"Hei kenapa lo Rein?" Avi tertawa.
Reina mendelik menatap Avi yang sedang tertawa sambil menepuk nepuk meja, sedangkan Dara hanya tersenyum tipis, tapi memberi kesan menggoda.
"Siapa juga yang cemburu." ucap Reina mengelak yang membuat Avi semakin menguatkan suara tawanya.
"Njay cemburu ngga tuh ahaha."
Semua pengunjung cafe yang rata-rata remaja itu menatap Avi dengan bingung juga merasa lucu, sedangkan dua orang yang menjadi topik pembicaraan mereka bertiga juga menatap.
Zane menatap seseorang di antara mereka dengan senyuman kecil di bibirnya, cukup untuk membuat seseorang di sebelahnya menaikkan sebelah alisnya.
"Hayo kamu suka sama gadis itu ya." Zane menatap perempuan yang berarti untuknya itu.
"Kenapa emang?" tanya nya.
Perempuan itu tersenyum. "Kejar sampai dapat. Tapi setelah kamu mendapatkan dia jangan pernah kamu sakitin, karena itu sama saja sakitin Bunda dan kakak."
"Iya kak, aku ngga akan pernah sakitin dia. Karena sudah sedari lama aku menyimpan rasa untuknya." ucap Zane menatap seorang gadis yang sekarang sedang tertawa bersama kedua temannya.
Gadis yang merasa di perhatikan menatap balik, mata itu melotot lucu lalu kembali menatap makanannya yang sudah dingin tidak ia sentuh.
└( ^ω^)」
Draft : 04-04-2022
Published : 24-10-2024
Fairy🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm not SILENT GIRL
Random"Dia sangat menarik, bolehkah aku memilikinya?" - Reina Arabella Sinass atau bisa kita sebut Arabella Fairy Bayangkara gadis kalem yang suka sekali membuat masalah. Banyak lelaki yang tertipu dengan raut polosnya. Dua sisi adalah sebutan yang cocok...