Annyeong Bestie...
Jangan lupa di baca sampai selesai ya
.
.
.
Tandai typo
Jangan lupa vote and coment juga
.
.
Happy reading💕
.
.Pelajaran di SMA Sakuntala berlangsung dengan baik sampai waktu pulang sekolah. Tiga gadis cantik terlihat sedang berjalan di tengah lapangan outdoor, banyak yang memperhatikan mereka. Terkenal, cantik dan kaya. Apalagi mereka sekarang sedang berjalan dengan anggun di tengah lapangan.
"Kita ngapain lewat tengah lapangan sih? Buat malu saja." seorang gadis berbisik kepada temannya.
"Gua juga ngga faham, kan yang ngajak Avi." Reina membalas bisikan Dara sambil melirik Avi yang sedang tersenyum tertahan.
Tidak tahan dengan sikap Avi, Dara menarik tangan Avi dengan cepat, dia malas menjadi pusat perhatian tahu.
"Eh eh jangan tarik tarik elah. Mau kemana sih Dar." ucap Avi sambil menghentakkan tangan Dara. Tapi sayang nya tidak bisa, kekuatan Dara lebih besar dari pada Avi. Dia kan petinju.
Dara tidak mendengarkan gerutuan Avi, dia tetap menarik Avi dan merangkul pundak Reina yang tadinya sedang menggoda salah satu siswa kelas sepuluh. Sebelum adik kelas itu pingsan atau mimisan.
Dara menatap Avi. "Abang lo." ucapnya sambil menunjuk seoorang siswa yang sedang duduk di atas sepeda motornya.
Avi di ikuti kedua temannya menghampiri saudara laki-lakinya.
"Bang." sapa Avi.
Kakak Avi yang bernama Gazali Kai Alex, menoleh menatap adiknya dengan lembut. "Ayo pulang." ucapnya yang di angguki semangat oleh sang empu.
"Gua duluan ya guys." pamit Avi menatap kedua sahabatnya. Dara dan Reina mengangguk.
"Dek." seseorang menghentikan Avi yang akan naik ke jok motor Kai.
"Loh Abang. Ngapain? Mau jemput aku?" tanya Reina menatap kakak pertamanya yang entah tidak ada angin atau hujan tiba tiba berada di sekolah nya. Hale Ghaza Alex namanya.
Hale mengangguk menatap Avi lalu menatap kedua sahabat adiknya. "Kalian belum pulang?" tanya nya. Dua gadis itu menggeleng.
"Di jemput?" tanya Hale lagi. Dua gadis itu menggeleng, salah satunya menatap polos.
Cape geleng geleng mulu_ batinnya.
"Dara bawa kendaraan sendiri?" tanya Hale tidak puas dengan tanggapan kedua orang itu. Dara mengangguk.
"Dara mah setiap hari bawa Joko kak." celetuk Reina yang mendapat tatapan malas dari Dara.
Avi, Kai dan Hale tertawa mendengar celetukan polos Reina. "Kalau kamu bawa kendaraan sendiri Rein?" tanya Hale sekarang menatap Reina.
"Engga kak, ngga di izinin sama Papi. Soalnya kemarin pulang terlambat mampir ke restoran dulu buat makan." jawab Reina lesu.
"Sama kakak mau?" Reina terkejut mendengar celetukan Hale.
Seseorang di antara mereka menghela nafas kesal dengan pandangan marah.
Mulai_ fikirnya.
Reina mengangguk lalu mereka pamit kepada Avi, Dara dan Kai. Setelah itu Reina dan Hale berjalan menuju mobil Hale yang terparkir rapi.
Tidak merasa di perhatikan dengan dua orang yang menatap mereka dengan berbeda.
Siapa lelaki itu? berani sekali mendekati punya saya_ batin orang 1.
Anjing lah. Awas lo ... _ batin orang 2.
☄️
Mobil Hale berhenti di tepi hutan yang gelap, karena waktu sudah menunjukan pukul enam sore. Karena tadi Hale dan Reina memutuskan untuk makan terlebih dahulu. Terlebih Reina yang sudah sangat lapar langsung menyetujui ucapan Hale.
"Makasih." ucap Reina canggung karena Hale membukakan pintu mobil untuknya.
"No problem." Hale tersenyum menatap wajah gadis bertubuh semampai di hadapannya.
"Kamu ngga masalah aku turunin di sini?" tanya Hale menatap sekeliling hutan. Tidak ada satupun rumah di sini.
Reina menggeleng dengan senyum lembut. "Ngga masalah kak. Tenang saja, aku sudah hubungin seseorang buat jemput disini." ucap Reina.
"Ya sudah deh. Aku temenin." ucap Hale yang membuat Reina melotot. Gawat. Fikirnya.
"Ee ngga usah kak, beneran deh. Habis ini aku juga udah di jemput, kakak pulang saja. Aku tahu kakak cape pulang kerja terus anterin aku." ucap Reina lembut sebisa mungkin menutupi raut wajah cemasnya.
Hale mengangguk, merasa senang sudah di perhatikan. "Beneran? Aku tinggal?" tanya nya. Reina mengangguk memaksa Hale dengan halus untuk pulang.
Akhirnya Hale setuju, dengan terpaksa meninggalkan Reina yang berdiri sambil menatap nya tersenyum. Hale tersenyum lalu menjalankan mobilnya meninggalkan Reina.
"Huft akhirnya." gumam Reina.
"Reina."
"Astaghfirullahal'adzim, ih Abang Hen. Ngagetin saja sih." Reina memukul pundak Hen yang diam saja tidak merasa sakit sedikitpun.
"Ayo pulang." Hen meninggalkan Reina menuju motor sport nya. Reina berjalan sambil menghentakkan kakinya saat berjalan.
"Cepet aku laper." ucap Reina setelah memasang helm dan memeluk pinggang Hen. Hen mengangguk saja, takut adiknya bertambah marah.
Menjalankan motor nya melewati tanah yang tidak rata, meninggalkan seseorang berpakaian serba hitam memakai topi menatap Reina yang berekpresi lucu menurut nya.
Lucunya_ terdengar suara batinnya yang menggeram gemas.
"Mine. Only mine." gumamnya menatap obsesi.
└( ^ω^)」
Draft : 30-03-2022
Published : 09-10-2024
Fairy🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm not SILENT GIRL
Acak"Dia sangat menarik, bolehkah aku memilikinya?" - Reina Arabella Sinass atau bisa kita sebut Arabella Fairy Bayangkara gadis kalem yang suka sekali membuat masalah. Banyak lelaki yang tertipu dengan raut polosnya. Dua sisi adalah sebutan yang cocok...