11

161 25 8
                                    

Ketika semua orang sedang sibuk dengan masalah yang sedang terjadi, Jimin yang saat ini hanya berdua dengan jin di kamarnya kembali menanyakan tentang ingatan jin. Jimin masih tidak bisa percaya jika jin melupakan hubungannya dengan jungkook, bahkan dia lebih mengingat taehyung.

Hubungan mereka sudah lama berakhir, bahkan Jimin tau jika perasaan jin untuk Jungkook jauh lebih besar dibandingkan perasaanya pada taehyung dulu.

"Hyung, hubunganmu dan Tae sudah lama berakhir, dan kini baik kau dan Tae sudah memiliki pasangan masing masing Hyung." Jimin mulai membicarakan hal ini setelah jin menghabiskan makanannya, sambil dia memberikan obat untuk jin yang langsung di terima jin tanpa menghiraukan ucapan Jimin.

"Hyung, apa kau tidak merasakan apapun saat melihat Jungkook?" Jin nampak cuek, dia bahkan merebahkan tubuhnya sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Jimin hanya bisa menatapnya setelah membantu jin merapikan selimutnya, dia sangat kesal tapi dia juga harus sadar jika situasi saat ini bukanlah kesalahannya.

"Baiklah Hyung, kau istirahat saja, aku akan menemanimu sambil menunggu Hyung deul kembali." Ucap Jimin sambil mengelus tangan jin, dan terlihat jin sudah mulai memejamkan matanya. Untuk beberapa saat suasana di ruangan itu terasa sangat hening, Jimin yang masih terperangkap dengan pikirannya yang merasa tidak tega dengan Jungkook dan jin yang sejak tadi tidak bisa tidur karena memikirkan semuanya.

"Sejak kapan?"

"Eh?" Jimin seketika menoleh ke arah jin yang tiba tiba saja bertanya.

"A apa Hyung?"

"Sejak kapan aku dan Jungkook berhubungan?" Entah kenapa saat ini Jimin merasa sedih namun juga sedikit berharap jika hyungnya mau menerima keadaan dan bisa menerima Jungkook.

"6 bulan sejak perpisahan mu dengan Tae." Jin membuka matanya terkejut dengan ucapan Jimin, dia tidak percaya jika dia bisa secepat itu melupakan Tae, padahal dia yakin sekali jika saat itu dia sangat menyayangi Tae bahkan siap melakukan apapun demi kelancaran hubungan mereka.

"Tidak mungkin, aku sangat mencintai Tae, tidak mungkin aku secepat itu melupakannya."

"Dan, apa kau tau kenapa kami berpisah? Apa ada hubungannya dengan Ken?"

"Hyung, kau yang meninggalkan Tae. Ken hanya alat yang kau pakai agar bisa berpisah darinya."

"Tidak mungkin, itu tidak mungkin Jimin sii. Apa aku bodoh sampai melakukan hal seperti itu? Tidak mungkin aku mau menyakiti orang yang aku cintai."

"Itu kenyataannya Hyung, kau meninggalkannya untuk orang lain. Orang yang sejak awal kalian bertemu sudah kau cintai, dia yang saat ini menjadi kekasihmu. Dia orang yang selalu kau jaga dan kau perjuangkan, kau sangat mencintainya Hyung."

"Aaakkkhh, sakit. Jimin a, kepalaku sakit" Jimin sangat khawatir saat melihat jin memegangi kepalanya dengan kuat karena merasakan sakit yang sangat di kepalanya, dengan cepat dia menekan tombol bantuan agar dokter segera mengecek kondisi jin.

"Para dokter dan perawat segera mengambil tindakan dan Jimin meninggalkan ruangan itu demi memberi ruang agar para pihak medis bisa leluasa memeriksanya.

15 menit berlalu hingga suara pintu kamar jin terbuka, Sohee keluar dari ruang itu dan segera mendekati Jimin.

"Bagaimana dok? Kenapa jinhyung? Apa dia baik baik saja?" Jimin berulang kali mencoba melirik ke arah dalam kamar ingin melihat kondisi sang kakak.

"Seokjin sudah tidur Jimin sii. Tapi sebenarnya kenapa dia tiba tiba seperti itu? Dia terlihat histeris tadi." Jimin berhenti melirik setelah melihat jin sudah tertidur di ranjangnya. Dia berbalik dan duduk di kursi itu yang kemudian diikuti Sohee.

Butterfly || JinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang