Sudah hari ketiga sejak ditemukannya jin, namun sampai detik ini juga belum ada perkembangan dari kondisinya. Bahkan dokter Sohee juga tidak lelah beberapa kali menengok dan mngecek sendiri kondisi jin, namun memang nampak jika kondisi jin masih sama saja.
"Seonsengnim, bagaimana? Apa masih belum ada tanda tanda?" Tanya Jungkook penasaran, dan dokter Sohee hanya bisa menggelengkan kepala sambil menepuk pundak jungkook
"Sabarlah Jungkook sii, kita doakan agar dia bisa segera sadar. Saya yakin tidak lama lagi dia akan bangun, saya harap anda tetap bersabar ya." Ucap dokter Sohee sebelum keluar dari ruangan. Setelah dia mengantar dokter Sohee, Jungkook kembali duduk di sisi ranjang jin. Disana tidak ada siapapun karena semua member kecuali Suga memilih kembali ke Seoul lebih dulu, karena banyak hal yang harus mereka kerjakan apalagi sejak pengumuman istirahatnya grup selama kondisi jin belum membaik.
Solo karir, itulah yang harus mereka mulai lakukan. Seharusnya jadwal untuk debut solo mereka baru mulai dikerjakan nanti saat resminya jin mendaftar wajib militer, namun kondisinya sudah berubah. Sepertinya perusahaan juga tidak bisa membiarkan member tidak melakukan apa apa. Lagipula para member juga sudah sepakat untuk mengundur rencana wajib militer mereka, paling tidak sampai nanti Hyung tertuanya sembuh dan dapat menjalankan kewajiban mereka.
Kini Jungkook sudah duduk dengan tangan mencoba merapikan semua kabel dan selang yang menancap di tubuh seokjin.
"Yoebo, kenapa kau belum bangun juga? Apa sangat lelah sampai belum mau bangun? Apa kau tau yoebo, aku dan Hyung deul sudah memutuskan untuk menunggumu sembuh agar bisa berangkat wajib militer bersamaan. Orang orang banyak yang menolak yoebo, tapi kami semua bersikukuh melakukannya." Jungkook mulai bercerita dengan jin, selama ini memang dia tidak pernah berbicara dengan jin. Semuanya hanya ada dipikirannya, dan dia sangat sulit untuk mengeluarkan kata katanya. Tapi kali ini dia sudah berani untuk mulai berbicara, dia percaya jika jin pasti mendengarkan semua ucapannya.
"Cepatlah bangun yoebo, umurmu sudah semakin tua. Kalau kau tidak segera bangun, lalu bagaimana kami akan menjalankan kewajiban kami? Oh ya, eomma dan appa sudah aku suruh pulang lebih dulu. Aku kasihan sama mereka kalau harus bolak balik hotel rumah sakit, tidak apa apa kan kalau hanya ada aku disini? Yoebo, kau mendengar ku kan? Tolong jawab aku jin, apa kau sudah tidak peduli lagi denganku? Yoebo~" ucapan Jungkook terhenti, dan berganti suara tangis mengisi seisi kamar.
Di gedung HYBE
Terdengar suara langkah dengan terburu ke sebuah ruangan, ada 2 orang pria sedang menuju ke ruang itu dengan wajah marah pada salah satu pria itu. Pintu segera di gedor dengan sangat keras membuat sang pemilik kamar merasa sangat terganggu. Namun karena terlalu lama tidak segera di buka, akhirnya kedua pria tersebut langsung saja membuka paksa pintu itu.
"Yak, minyoongi. Apa kau tidak punya sopan santun hah? Kenapa kau seenaknya saja masuk ke ruangan ku?" Teriak min Hae jin tidak terima dengan sikap kurang ajar yoongi yang menerobos masuk begitu saja ke ruangannya, diapun segera menghampiri yoongi dengan memasang wajah yang tak kalah garang.
"Aku tidak butuh sopan santun jika hanya ingin menemui perempuan ular sepertimu." Ucap yoongi santai namun dengan nada sarkasnya, kini dia sudah duduk di kursi Hae jin dengan kedua tangannya bermain di depan wajahnya.
"Jaga ucapanmu min yoongi. Lihat, apa apaan sikap ini? Menyingkir dari kursiku sekarang." Mata yoongi segera beralih menatap tajam ke arah Hae jin, dengan segera dia berdiri dan menghampiri perempuan itu dengan tatapan dan senyum dinginnya.
"Kursimu kau bilang? Apa kau pikir benar benar bisa memiliki kursi itu? Sadarlah dan lihat dirimu." Yoongi kembali berjalan melewati Hae jin dengan senyum menghinanya, sedangkan perempuan itu masih terpaku mendengar ucapan yoongi.
![](https://img.wattpad.com/cover/372486917-288-k283735.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly || Jinkook
Fanfictionsiapa yang bilamg jika memiliki nama besar akan menjamin kehidupan mereka baik baik saja? bahkan hidup mereka tidak pernah benar benar bisa damai karena banyaknya orang yang tidak menyukai kesuksesan mereka, seokjin sebagai kakak tertua serta pimpin...