Nyaman

7 4 0
                                    

Matahari perlahan tenggelam di balik cakrawala, menciptakan langit yang memerah keemasan di atas perkebunan vanila yang terhampar luas. 

Sinar-sinar terakhir hari itu menari di antara dedaunan, membalut seluruh hamparan dengan cahaya lembut yang hangat. Hongjoong dan Sakura berdiri di tengah kebun, hanya beberapa langkah dari rumah kayu kecil tempat Sakura menginap. Udara senja begitu segar, bercampur dengan wangi vanila yang menguar di antara hembusan angin lembut.

Sakura menatap Hongjoong, seolah-olah tak ingin waktu berhenti. “Aku tidak pernah menyangka akan merasa damai seperti ini di sini, bersamamu.”

Hongjoong tersenyum lembut, matanya menatap Sakura dengan kehangatan yang semakin dalam. “Dan aku tidak pernah menyangka akan menemukan seseorang yang membuatku merasa begini.”

Mereka saling mendekat. Jarak di antara mereka menghilang, sampai akhirnya bibir mereka bertemu dalam ciuman lembut. Sentuhan itu begitu tenang, namun penuh makna, seperti angin sepoi yang berbisik di antara daun-daun vanila. Seolah dunia berhenti, waktu melambat. Namun tiba-tiba, tetes air jatuh dari langit. Hujan mulai turun, pertama hanya beberapa tetes, lalu semakin deras.

Hongjoong dan Sakura tertawa kecil, melepaskan ciuman mereka, menengadah ke langit yang mulai gelap karena awan tebal. "Kita harus segera masuk!" seru Sakura di sela tawanya.

Mereka berdua berlari kecil menuju rumah kayu, angin membawa suara tawa mereka yang terpantul di antara pepohonan. Sesampainya di dalam, Sakura menutup pintu kayu tua dengan kuat, sementara Hongjoong berdiri di dekat jendela besar yang menghadap ke luar, menatap hujan yang semakin deras. Dia menyukai suara hujan—suara itu selalu menenangkannya, seperti irama alam yang tak pernah berubah.

Sakura beralih ke dapur kecil di sudut ruangan. “Aku akan membuat cokelat panas. Malam ini kita butuh kehangatan,” katanya dengan senyum masih tersisa di wajahnya, tangan mulai sibuk menyiapkan bahan-bahan.

Hongjoong hanya mengangguk, matanya masih terfokus pada tetesan air yang jatuh deras di luar jendela. "Suara hujan selalu menenangkan, ya," gumamnya.

Tak lama, aroma cokelat panas memenuhi udara ruangan kecil itu. Sakura datang membawa dua cangkir yang mengepul, uap hangat naik dari permukaan minuman. Ia menyerahkan satu cangkir pada Hongjoong yang duduk di sofa tua di depan perapian.

“Ini,” ucap Sakura lembut sambil duduk di sampingnya, membiarkan kehangatan cangkir meresap di antara jemarinya.

Hongjoong menerimanya, menyesap sedikit sebelum menaruh cangkir itu di atas meja kecil di depan mereka. Hujan di luar semakin deras, seperti tirai yang menutupi dunia luar, membuat suasana di dalam rumah terasa semakin intim. Tanpa berkata-kata, Sakura menarik selimut besar yang ada di sofa, kemudian menutupinya pada mereka berdua. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Hongjoong, tubuh mereka saling mendekat, mencari kehangatan dari satu sama lain.

Hongjoong menghela napas panjang, merasa nyaman dengan kehadiran Sakura begitu dekat. Di luar, hujan terus mengguyur dengan ritme yang monoton namun indah. Di dalam, suasana terasa begitu tenang dan damai, seolah hanya ada mereka berdua di dunia ini.

“Aku tidak pernah merasa senyaman ini,” bisik Sakura pelan, matanya mulai berat karena rasa kantuk yang datang.

Hongjoong merangkul Sakura lebih erat, membiarkan tubuh mereka semakin menyatu di bawah selimut. “Kau bisa tidur. Aku akan di sini.”

Sakura tersenyum, menutup matanya perlahan. Dalam hitungan menit, napasnya menjadi pelan dan teratur. Dia sudah tertidur di pelukan Hongjoong, wajahnya tampak damai, seperti seseorang yang telah menemukan tempatnya di dunia. Hongjoong menatap wajah Sakura yang tenang dalam tidur, merasakan sesuatu yang begitu dalam bergejolak di dadanya. Perasaan hangat yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata.

Hujan terus turun, memukul-mukul atap rumah kayu kecil itu, namun di dalam, Hongjoong merasa hangat. Malam itu, dia memutuskan untuk tidak pergi. Dia akan tinggal di sini, di samping Sakura, hingga pagi datang, hingga matahari kembali menyinari kebun vanila di luar sana.

Hanya mereka, hujan, dan keheningan yang penuh kehangatan.

.

Bersambung

Vanilla • Hongjoong × Sakura ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang