Bab 2.

22 10 2
                                    

Malam hari.

Dirga sedang berada di kamarnya, seperti biasanya dia hanya memainkan game di ponselnya. Hingga suara ketukan terdengar dari luar kamarnya.

“Dirga sayang, turun sebentar! Ada yang mau ketemu kamu,” ucap sang ibu dari luar. Dirga mengerutkan keningnya, siapa yang datang malam-malam seperti ini hanya untuk menemuinya. Namun, Dirga tetap keluar dari kamarnya dan turun untuk melihat siapa tamu yang datang.

Ternyata, lagi-lagi hal yang sangat tidak ia harapkan datang. Di sana, di hadapannya. Vanessa sedang bercanda dengan kedua orang tuanya. Sebelum ada yang melihat, Dirga dengan cepat berbalik menuju dapur. Di dapur, Dirga mengambil air di kulkas dan meminumnya langsung.

“Bang, mantan Abang datang tuh.” Dirga menoleh saat mendengar suara Kinara, adik perempuannya.

“Malas, orang kayak setan begitu diladeni.” Kinara menggelengkan kepalanya mendengar perkataan sang kakak. Dia juga tahu jika kakaknya itu sangat membenci Vanessa. Dia juga memang tidak menyukainya, tapi entah kenapa orang tua mereka sangat menyukai wanita sihir itu.

“Gue kate ye bang. Lo mending cari pacar, supaya ratu kegelapan itu gak ganggu Abang lagi,” ucap Kinara yang langsung membuat Dirga tersedak.

“Cari pacar mulutmu!” Dirga kesal dan pergi meninggalkan adiknya. Namun dia tetap memikirkan perkataan sang adik. Bagaimana caranya agar Vanessa tidak mengganggunya lagi? Itu yang harus ia pikirkan sekarang.

Saat Dirga sampai di kamar, seseorang langsung mengetuk pintu kamarnya lagi. Dengan sangat kesal dia akhirnya membuka pintu.

“Hi Dirga!” di depannya Vanessa berdiri dengan senyuman bodohnya. Dirga mengerutkan keningnya dan tanpa mengatakan apa-apa dia langsung menutup pintu hingga menimbulkan suara keras.

“Mending lo pergi sebelum gue ngusir Lo,” ucap Dirga. Dirga langsung mengunci pintu dan kembali ke kasurnya, ia memakai earphone untuk menghindari suara sumbang dari wanita itu. Benar saja, Vanessa langsung menggedor-gedor pintu kamar Dirga dan memanggil nama pria tampan itu. Dirga tidak mendengarnya, benar-benar tidak mendengarnya.

DIRGANTARA (Tragedi SMA Cahaya Bintang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang