Bab 12. Kebebasan

3 2 2
                                    

Minggu pagi. Dirgantara, Arganta, Zayyan, Vanessa dan Aletha kembali lagi dipanggil ke kantor polisi. Kali ini mereka dipanggil untuk pelepasan. Dengan kata lain, mereka telah lepas dari daftar tersangka. Semua itu berkat Narendra. Dia berhasil membebaskan Dirgantara dan yang lainnya dari pengawasan polisi. Semuanya dibantu oleh uang tentunya.

“Pa, jadi Papa suap polisi supaya kami bebas?” tanya Dirgantara dengan tatapan yang serius. Narendra mengangguk sambil membuka pintu mobilnya.

“Kalian bisa bebas tanpa harus diawasi dan diikuti kepolisian terus.” Mendengar itu Arganta tersenyum lebar.

“Tapi, aku tetap ingin ikut menyelidiki kasus ini. Aku tidak ingin bebas karena uang, aku ingin mamaku bersih lagi. Karena memang bukan aku pelakunya,” ucap Dirgantara dengan suara yang serius. Arganta mengerutkan keningnya. Dia berpikir jika Dirgantara itu benar-benar bodoh. Memiliki uang tapi tidak dimanfaatkan.

“Gue ikut Dirga,” ucap Zayyan. Biar bagaimanapun Dirgantara adalah sahabatnya.

“Gue juga,” ucap Vanessa. Dia hanya ingin cari muka pada Dirgantara. Aletha terlihat bingung, dia menatap Arganta dan Dirgantara. Lalu ia mengangguk pada Dirgantara.

“Kalo lo gak mau ikut, silakan pergi!” Dirgantara memasuki mobilnya. Diikuti oleh yang lainnya kecuali Arganta.

“Kalo itu kemauan kamu, Papa ikut aja.” Setelah  mengatakan itu, Narendra




DIRGANTARA (Tragedi SMA Cahaya Bintang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang