pernikahan

475 48 1
                                    

malam ini benar di laksanakan nya sebuah pernikahan kecil di mansion milik Shani, pernikahan yang hanya di hadiri oleh bawahan nya saja untuk menjadi saksi.

" baik, sekarang.... tuan Shani boleh maju satu langkah "
- ucap pendeta itu -

*Shani pun melangkah maju satu kali*

" sekarang, nona Gracia boleh maju satu langkah juga "
- ucap pendeta itu lagi -

*Gracia menurut dan maju satu langkah*

" sekarang, kalian mengucap janji "
- ucap pendeta itu -

" saya, Shani Indira Natio... menerima engkau Shania gracia sebagai istri saya dalam keadaan suka maupun duka "
- ucap janji suci Shani sambil menatap wajah Gracia -

" saya, Shania gracia Harlan... menerima engkau Shani Indira Natio sebagai suami saya, dalam keadaan suka maupun duka "
- janji suci Gracia -

" silahkan kedua pengantin saling berciuman lalu sah menjadi sepasang suami-isteri "
- ucap pendeta itu -

shani mendekat wajah nya ke arah Gracia, jarak mereka semakin terkikis dan

cup*

satu ciuman singkat mendarat di bibir Gracia, Gracia diam mematung sesaat dan kembali sadar saat Pendeta itu menyatakan mereka sah menjadi suami istri.

" selamat kalian sah menjadi sepasang suami-isteri "
- ucap pendeta itu -

skip aja ya guys,, skip saat mereka di kamar.

" kamu mandi lalu pakai baju yang sudah di siapkan di lemari "
- tintah Shani pada Gracia -

" ah... iya... "
- gugup gracia lalu melangkah menuju lemari dan mengambil baju itu lalu mandi di kamar mandi -

shani hanya diam duduk di tempat tidur, karna dia sudah bersih-bersih

skip lagi ah, selesai gracia mandi

Gracia keluar dari kamar mandi dengan lingerie merah tua dengan jalan yang sangat pelan, karna tak terbiasa memakai baju seperti itu.

" ekhm... "
- dehem Shani saat melihat gracia terus berjalan sampai ingin keluar dari pintu kamar -

" ah... sial... gw lupa... "
- gracia menghela nafas panjang lalu membalikkan arah tubuhnya menuju kasur dengan mata tertutup -

Gracia terus berjalan dan menabrak sebuah sofa dekat kasur tempat Shani bersandar.

brak....

" aduh... "
- ringis gracia saat kaki nya menabrak sofa -

" makanya, punya mata itu di pakai, jangan hanya jadi pajangan saja "
- ujar dingin Shani -

" i-iya... "
- gugup Gracia -

karna terlalu lama, Shani bangkit dari duduknya dan mengangkat tubuh gracia dengan paksa.

" memang orang pendek itu lama jalan nya! "
- omel Shani yang langsung menghempaskan tubuh Gracia di kasur -

" a-ah... kak... eh, tuan... eh,, Shani... "
- ucap gracia yang terbata-bata karna jantung nya dag dig dug ser -

" apa, hm? "
- ucap berat suara Shani yang terdengar jelas di telinga gracia -

Gracia menelan susah ludah nya itu, dengan keadaan jantung yang masih berpacu dengan sangat cepat.

" kamu terlalu lama Gracia,, saya sedikit tidak sabar tentang ini... "
- ucap shani yang membelai lembut rambut Gracia dan perlahan mendekati wajah nya dan wajah gracia -

budak dan tuan shaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang