20. Everlasting Mate

33.1K 2.6K 399
                                    

Werewolf Addicted

20. Everlasting Mate

===========

"Yash, berapa kali aku harus bilang padamu, jangan letakan sepatumu sembarangan. Bagaimana kalau ada yang jatuh karena itu?"

"Aku akan memakainya sebentar lagi. Biarkan saja di sana."

"Sepatumu sudah dua puluh menit di sana. Kau masih bilang kalau kau ingin memakainya? Cepat simpan sepatumu ke rak. Omega tak harus melakukan semuanya."

"Dhe, aku akan memakainya sebentar lagi."

"Sekarang juga, Yash!"

Xien geleng-geleng kepala, lalu dengan telepati memindahkan sepatu Yash ke rak, sesuai dengan keinginan Dhe. Tidak bagus. Dhe malah memelototi dan balik memarahinya.

"Xien, kau tak harus memakai telepatimu untuk memindahkan sepatu Yash! Biarkan dia saja yang melakukannya!"

"My... my... Dhe, kau tak perlu marah-marah begitu. Ingat kan kalau kau—"

"Diam, kembali ke kamarmu sana."

Sejak ritual "pembuatan anak" tiga bulan yang lalu, baik Yash dan Dhe menjadi sensitif sekali pada setiap hal yang dilakukan oleh anggota kawanan. Terutama Dhe. Pria itu akan menangis, tertawa, atau bahkan marah pada hal yang kecil sekalipun. Dia pernah tertawa tak jelas hanya karena ada kelopak bunga yang jatuh ke tanah, menangis hanya karena menyenggol Faye sedikit dan minta maaf berulang kali, lalu marah-marah tak jelas hanya karena sepatu.

Peringatan Faye soal masa 12 bulan akan menjadi masa yang sulit bagi kawanan benar-benar tepat. Seluruh kawanan harus pontang-panting membuat mood mereka selalu membaik.

Pernah satu kali mereka bertengkar hebat hanya karena stasiun televisi—kalian bisa percaya itu? Tapi akhirnya mereka berbaikan setelah Faye mengingatkan mereka kalau "telur" si calon Alpha mulai berwarna gelap. Jevv pun mengambil tindakan dengan membeli televisi ekstra besar pada mereka dua jam berikutnya hanya untuk menghentikan tangisan Dhe yang meminta maaf terus-terusan.

"Apa Dhe marah lagi?" tanya Faye saat dia masuk ke kamar.

Xien menghela napas, lalu duduk di sampingnya yang sedang menonton televisi, merangkul bahunya. Tubuhnya rileks seketika. "Ya. Dia seperti wanita hamil."

"Dia memang sedang hamil. Hanya saja bayinya tidak di tubuhnya."

Omong-omong soal hamil, Xien penasaran akan satu hal. "Apa kita tak akan bisa punya anak lagi?"

Bahu Faye melesu. Kesedihannya menjalar di ikatan mereka. "Maafkan aku."

Hatinya seakan diremas melihat wajah sedih Faye. "Tidak apa-apa, Baby. Kita bisa memiliki anak dengan cara Dhe dan Yash kan? Kau tak perlu khawatir. Aku mencintaimu."

Karena kejadian itu, rahim Faye seakan berhenti berfungsi. Dokter kawanan tak bisa membantunya mengenai itu. Dia memang selamat, tapi tidak dengan rahimnya. Xien marah akan hal itu, bukan karena dia tak akan bisa mendapatkan anak dari Faye karena dia tak peduli akan hal itu, tapi karena Faye.

Seorang fae akan merasa dirinya sempurna jika dia berhasil memberikan seorang anak pada matenya. Tapi keadaan itu terenggut darinya.

Keberadaan Faye sudah cukup bagi Xien.

"Ah! Aku bisa minta tolong padanya," kata Faye tiba-tiba.

"Pada siapa?"

"Aku tak bisa memberitahumu," kata Faye sambil menggigit bibir.

Werewolf Addicted [LGBT] [R]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang