05. Rival

40.8K 2.6K 142
                                    

Adegan R LAGI! Dan, ada kejutan di sini
:3
-Ru

Warewolf Addicted

05.  Rival

===========

 


Di Senin siang, Dhe diperkenalkan pada asisten profesor muda bernama Xien.

"Namanya Xien. Dia lulusan dari Harvard. Mulai hari ini dia akan membantu kita dalam penelitian kampus."

Xien bertubuh tinggi dengan bahu lebar dan dada bidang. Wajahnya tampan dengan rahang mantap. Hidung bengkok. Alis tebal yang melengkung sempurna. Matanya berwarna hijau cemerlang. Kulitnya coklat seperti habis berjemur.

Pria itu jelas lebih cocok muncul di cover majalah dari pada bersemedi di laboratorium.

Meski dia tampan, Dhe tak merasa dia menarik. Baginya pria paling sempurna adalah Yash.

Para wanita segera menyambutnya dengan antusias. Bertanya banyak hal. Suara mereka membuat Dhe merinding. Akhirnya ada juga yang berhasil menggantikan posisinya sebagai bulan-bulan para seniornya.

"Hei," suara Xien yang dalam dan serak membuatnya menengadah. "Namaku Xien. Aku senang aku punya teman seumuran di sini."

Dhe tertawa kecil. "Namaku Dhe." Tangannya menjabat tangan Xien.

"You look gorgeous."

"Erm... thanks?" Dhe tak tahu apakah harus tersanjung atau tersinggung karena yang memujinya lelaki. Tapi lain cerita bila yang memujinya Yash.

"Jadi... sudah berapa lama kau mengajar di sini?"  Xien menarik kursi di dekat Dhe.

"Lima minggu."

"Wow, kau seniorku."

Dhe tertawa kecil lagi. "Aku tak setua itu. Lagipula kau terlihat lebih tua dariku."

"Aku masih tiga puluh tahun. Aku tak setua itu."

Yep dia seumuran dengan Yash, pikir Dhe. Yash tak tua. Kekasihnya itu masih dua puluh sembilan. Meski begitu Yash punya wajah yang tak menua seakan usianya masih dua puluh dua. Xien juga tampak seperti berusia dua puluh dua.

Damn. Kedua pria ini jelas-jelas punya wajah awet muda idaman wanita.

Dhe mengerutkan dahi melihat Xien mendekatkan wajahnya seolah mengendus baunya. Matanya berubah warna jadi emas ketika dia membuka mata.

Huh, aneh sekali. Dhe yakin warna mata Xien tadi hijau. Apa pria ini juga mengenakan lensa kontak yang sama seperti yang dipakai Yash? Kalau seperti itu Dhe juga mau. Lensa kontak berubah warna sepertinya sedang tren. Dia bisa memilih yang warna merah mungkin jadi dia bisa mirip Edward Cullen.

"Sial, matemu seorang alpha," gumamnya membuat Dhe mengerutkan dahi.

"Huh? Mate? Alpha?"

Kali ini giliran Xien yang mengerutkan dahi.  "Dia tak memberitahumu?"

Dhe mengerjap lagi. "Memberitahu apa?"

Yang membuat Dhe heran, Xien malah tersenyum lebar. "Bukan apa-apa. Ngomong-ngomong kita akan sering bertemu. Kuharap kita bisa jadi teman baik."

"Uh... tentu," kata Dhe agak kebingungan. Apalagi Xien dengan sengaja memeluknya sampai menempel sekali membuat bibirnya menyapu leher Dhe.

Dhe merasa tak nyaman. Rasanya aneh sekali ada seseorang memeluknya selain Yash. Jadi dia mendorong Xien sedikit untuk melepaskan diri. "Terlalu dekat."

Werewolf Addicted [LGBT] [R]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang