SEMBILAN

185 12 0
                                    

Seperti ucapan Arin tadi, kini keluarga kecil Bara sedang berada di salah satu mall yang ada di ibukota

"Mau cari apa dulu" tanya Arin pada triples

"Beli tas mama" ucap Vani yang kini ada di gendongan Bara

"Yaudah ayo beli tas, habis itu baru cari alat tulis dan sepatu nya" ucap Bara

"Ayo kak"ucap Arin kepada Vano dan Vino yang kini kompak memegang tangannya

Hampir dua jam mengelilingi mall, akhirnya Bara dan keluarganya memutuskan untuk segera menuju restoran yang sudah di reservasi

"Selamat datang, reservasi atas nama siapa pak" tanya sang pelayan

"Bara Dominguez" ucap Bara

"Reservasi atas nama Bara Dominguez, mari saya antar menuju ruang vip nomor 9" ucap sang pelayan

Semua menu mulai di tata di meja, malam ini Bara memutuskan untuk makan seafood. Berbagai hidangan serba seafood sudah tertata apik di meja, dengan telaten pelayanan langsung memotong king krab yang memang menjadi menu utamanya

"Silahkan menikmati" ucap sang pelayan lalu keluar dari ruangan

Keluarga kecil Bara mulai makan dengan lahap, tak lupa celotehan triples yang membuat suasana semakin ramai

Setelah selesai makan, ke-lima nya mulai menaiki mobil dan pulang ke rumah. Saat sampai dirumah, Arin segera menyuruh triples beristri dan setelah memastikan triples tidur dengan nyenyak, Arin segera masuk ke dalam kamarnya dan menemukan Bara yang masih fokus dengan laptopnya

"Belum selesai kerjaannya?" Ucap Arin

" Sebentar lagi ya" ucap Bara

"Yaudah aku tidur dulu ya, nanti langsung nyusul aja" ucap Arin

"Kok tidur, kita kan harus buatin adik dulu buat triples" ucap Bara seraya mematikan laptopnya dan menyusul Arin yang sudah berbaring di kasur

"Nggak capek apa, seharian kerja terus keliling mall" ucap Arin seraya membelai rambut Bara yang kini sudah berada dalam pelukannya

"Nggak dong, aku seneng banget, makasih ya yang" ucap Bara lalu mendongakkan kepalanya dan mencium bibir Arin a

Lama-kelamaan kecupan itu berubah menjadi lumatan yang menuntut, bahkan tangan Bara mengelus punggung Arin secara sensual, membuat Arin melenguh

"I love you" ucap Bara sebelum memulai ritual malamnya kepada sang istri

Arin mulai membuka matanya dan melihat jam yang ada di nakas. Sudah pukul lima, saatnya memulai aktifitas hariannya. Dengan perlahan Arin melepaskan dirinya dari pelukan sang suami, setelah Arin bergegas mandi sebelum memasak makanan untuk sarapan

Kini Arin sudah berada di dapur, pertama-tama Arin akan memasak bubur di rice cooker, karena Arin berencana akan membuat bubur ayam

Sembari menunggu buburnya matang, Arin mulai membat makanan-makanan pendamping buburnya, dimulai dari membuat kaldu, ayam suwir, telur, kacang, bawang goreng dan tak lupa kerupuk.

Arin nampak puas dengan hasil masakannya. Kini di meja makan, sudah ada lima porsi bubur ayam buatan Arin. Saat sedang membat minuman, terlihat keempat kesayangannya Arin mulai menduduki kursi masing-masing, tak lupa sebelum duduk mereka menyempatkan untuk mengecup dan mengucapkan selamat pagi kepada Arin

"Yuk mulai makan" ucap Arin setelah meletakkan satu cangkir kopi didepan Bara dan tiga gelas susu putih kepada ketiga anaknya

"Buburnya enak mama, Vino suka" ucap Vino yang kini masih mengunyah bubur

"Iya sayang, makan yang banyak ya, nanti kalau kalau nambah mama ambilkan lagi" ucap Arin, senang rasanya saat merasakannya mendapatkan apresiasi dari orang-orang yang disayanginya

"Hari ini pertama sekolah lagi, nanti diantar mama sama papa ya" ucap Vani

"Iya, nanti mama papa yang antar" ucap Bara menuruti keinginan anaknya

Kini mereka sedang dalam perjalanan menuju sekolah triples, saat sampai di depan pintu penurunan, Bara segera memberi wejangan singkat kepada anaknya, memang sekolah triples tidak memperkenankan orangtua murid mengantar ke dalam, sudah ada jalur dimana orangtua bisa mengantar dan menjemput tanpa harus keluar mobil

"Bye-bye mama papa" ucap triples setelah turun dari mobil

Bara segera melajukan mobilnya menuju kantor, Arin akan ikut bersama Bara ke kantor, katanya jam sembilan nanti Arin ada meeting dengan klien, dan karena lokasi pertemuannya yang dekat dengan kantor Bara, membuat Arin memutuskan untuk menunggu di kantor suaminya saja

"Nanti sampai kantor aku langsung meeting, kamu langsung masuk ke ruangan aku aja ya, nanti aku suruh sekretaris aku antar kamu dulu" ucap Bara

"Iya, nggak udah aku bisa sendiri kok" ucap Arin

"Nggak papa" ucap Bara

"Nggk usah Bara, aku bisa ke ruangan kamu sendiri" ucap Arin tegas yang tidak bisa dibantah lagi oleh Bara

"Yaudah oke, kamu bisa naik sendiri " ucap Bara lalu mengecup bibir Arin singkat, kebetulan mereka sedang terjebak di lampu merah jadi satu tangan Bara bebas menggenggam tangan Arin

My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang