DUA (revisi)

8.6K 392 10
                                    

7 tahun kemudian

Kini usia triples 6 tahun dan mereka memasuki kelas 1 sekolah dasar sedangkan butik dan EO Arin sudah berkembang pesat dengan memiliki beberapa cabang

"Triples sayang cepetan turun sarapan nanti telat" teriak Arin dari dapur yang disusul suara gaduh dari tangga

"Hati-hati sayang nanti jatuh" peringat Arin kepada putra keduanya dan putrinya sedangkan si anak pertama hanya berjalan santai

"Pagi ma"ucap ketiganya kompak dengan bergantian mencium pipi Arin

"Pagi juga sayang, makan yuk nanti telat" ucap Arin lalu mengambilkan makanan untuk triples lalu mereka makan dengan celotehan twins lebih tepatnya Vino dan Vani karna Vano lebih tenang tidak seperti adiknya yang tak bisa diam

Setelah selesai sarapan seperti biasa Arin akan mengantarkan triples baru kekantornya

"Belajar yang rajin ya ingat jangan nakal" nasehat Arin lalu melajukan mobilnya setelah melihat triples masuk ke gedung sekolahnya

"Pagi mbak"sapa Mia pada Arin yang baru saja akan memasuki ruangannya

"Pagi Mi, oh iya hari ini ada acara apa aja"tanya Arin

"Nanti jam 8 ada rapat rutin evaluasi bulanan, terus jam 1 ngurus dekorasi gedung yang kita sewa untuk pernikahan klien Minggu depan lanjut jam 5 sore pertemuan klien buat bahas model baju yang akan kita luncurkan waktu pameran bulan depan" terang Mia membacakan kesibukan Arin hari ini

"Yaudah makasih mi, silahkan kembali kerja"ucap Arin lalu Mia pamit kembali ke ruangannya

Sebelum pergi ketempat rapat Arin menyempatkan mengecek semua desain yang akan dia tampilkan dipameran bulan depan setelah memastikan semuanya sesuai keinginannya Arin segera mengemudikan mobilnya menuju kantor rekan kerjanya

Kini Arin sudah berada di depan sekolah triples karna sebentar lagi waktu akan menunjukkan pukul 4 artinya mereka akan segera pulang memang sekolah twins full day school jadi mereka akan pulang sore dan Sabtu Minggu libur. Saat Sabtu Minggu juga Arin akan full berada dirumah bersama triples

"Mama"teriak triples

"Hai sayang gimana sekolahnya"tanya Arin

"Seru ma tadi kita pelajaran musik"cerita Vino yang diangguki antusias oleh Vani, sedangkan sisulung Vano seperti biasa selalu bersikap tenang

"Yaudah sekarang anak mama mau makan apa"tanya Arin

"Vani mau bakso ma"ucap Vani

"Vano sama Vino mau apa"tanya Arin

"Samain aja ma" ucap Vano yang diangguki Vino

"Yaudah kita makan bakso ya" ucap Arin mengemudikan mobilnya menuju kedai bakso

"Turun yuk"ucap Arin membimbing anaknya agar turun dan menuju tempat duduk yang sudah disediakan

"Mang bakso 4 porsi ya sama es jeruk 1, es teh 3, terus air mineral 4"ucap Arin kepada Mang Udin penjual bakso langganan mereka

"Siap mbak Arin tunggu sebentar ya"ucap Mang Udin lalu membuatkan pesanan mereka

Setelah sampai dirumah Arin segera mandi untuk bersiap bertemu klien

"Sayang mama ketemu klien sebentar ya kalian dirumah sama Mbok Asih jangan nakal"ucap Arin lalu mengecup kening ketiga anaknya yang sedang menonton kartun

"Iya mama"ucap ketiganya kompak

"Ada yang mau pesan nggak"tanya Arin

"Vino mau tiramisu cake"ucap Vino

"Vani juga mau"ucap Vani mengangkat tangannya

"Vano juga ma sama boba"ucap Vano kalem

"Yaudah nanti mama bawain tiramisu cake sama boba, mama berangkat ya sayang" pamit Arin lalu menuju restoran yang sudah ditentukan oleh clien nya seperti biasa Arin tak terlalu pemilih dalam pakaian dia hanya menggunakan dress berwarna merah dengan high heels warna senada tak lupa sling bag berwarna hitam dan rambut diikat dan handphone ditangannya

"Yaudah nanti mama bawain tiramisu cake sama boba, mama berangkat ya sayang" pamit Arin lalu menuju restoran yang sudah ditentukan oleh clien nya seperti biasa Arin tak terlalu pemilih dalam pakaian dia hanya menggunakan dress berwarna merah denga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Style Arin)

(Style Arin)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang