Haechan keluar dari sekolah nya dan menunggu ayah nya menjemput nya. Asik menunggu ia melihat Jaemin berjalan kearah toko, haechan pun diam-diam mengikuti Jaemin dari belakang.
Jaemin berhenti di depan gedung tinggi, sebut saja kos-kosan. Haechan masih mengikuti Jaemin sampai dimana Jaemin masuk kesalah satu kamar. Haechan berhenti, dan berpikir sejenak untuk mengencerkan isi otak nya.
"Dia kok tinggal disini?" Tanya haechan
Haechan turun dari kos-kosan itu dan kembali ke hatel bus. Saat ia sampai dihatel bus, Hyung nya sudah menunggu nya disana. Haechan menghampiri hyung nya yang lagi melihat jam yang ada ditangan nya.
"DOR!!" Kejut haechan
"Ya tuhan jin" teriak hyung haechan
"Hahahaah" tawa haechan
"Jail banget, dari mana aja Lo?" Tanya Hyung haechan
"Gak kemana-mana" ujar haechan
"Ya udah ayo pulang, nantik gue lagi kena marah sama Mae" ujar hyung haechan
"Yuk" ajak haechan
Haechan dan Hyung nya pun pulang, sepanjang jalan haechan masih bertanya-tanya siapa Jaemin itu. Haechan pun buka ponsel nya yang terlihat Renjun mengirim kan pesan yang dimana foto itu persis tempat yang haechan liat pas ikutin Jaemin.
Beberapa menit mereka sudah tiba di rumah, haechan turun dari mobil dan diikuti Hyung nya. Mereka masuk kedalam rumah dan terlihat Mae ten sedang masak.
"Maee" teriak haechan
"Astaga anak ini" ujar Mae ten
"Mae" panggil haechan
"Kenapa?" Tanya Mae ten
Haechan duduk di kursi dekat meja makan "Mae haechan ada berita" ujar haechan
"Berita apa?" Tanya Mae ten
"Mae kenal Jaemin gak?" Tanya haechan
"Jaemin, siapa?" Tanya Mae ten
"Oh pasti Mae tau nama nya na Jaemin Mae" ujar haechan lagi
Mae mengerutkan jidat nya karena memikirkan keras dengan ucapan anak nya "ah... Na Jaemin" ujar Mae ten saat mengingat perkataan anak nya
"Iya Mae tau?" Ujar haechan memastikan
"Dia anak almarhum Na Taeil dan Na Doyoung, kenapa?" Tanya mae ten
"Gak, dia memang tinggal di kos-kosan?" Tanya haechan
"Ha? Tinggal di kos-kosan, dia itu anak kaya raya haechan, mana mungkin dia tinggal di kos-kosan" ujar Mae ten
"Tapi beneran Mae tadi dia masuk dalam kos-kosan" ujar haechan
"Lah? Kenapa gitu ya? Jaemin itu anak tunggal kaya raya, pas umur 17 tahun kedua orang tua Jaemin meninggal karena kecelakaan pesawat" jelas Mae ten
"Lah kok bisa kecelakaan" ujar haechan
"Ya nama nya sudah takdir mau gimana lagi sayang" ujar mae
"Kesian dia Mae" ujar haechan
"Kesian kenapa?" Tanya Mae
"Kata Renjun , dia diusir sama kakak mama nya mae. Karena harta ayah nya diambil sama kakak nya mama nya, terus sekarang dia tinggal di kos-kosan " ujar haechan
"Hufh junwoo itu memang gila uang" ujar Mae ten
"Junwoo itu ibu nya Jihan kan" ujar haechan
"Iya sayang, hufh. Tapi kok tiba-tiba kamu menanyakan dia?" Tanya Mae