Sebelum mengahadapi senin yang memuakkan(╯︵╰,)
Happy reading everybody(◍•ᴗ•◍)❤
.
.
.
Sunghoon sudah lelah, ia ingin bertemu sang kekasih. Rasanya sudah sebulan belalu, dan Tuan nya sudah tak pernah berkunjung.
"Aku merindukan Heesung." Ucapnya sembari mengaduk jus yang ia buat.
Di dalam kamar, Felix berulang kali memukul rantai yang menjerat kakinya dengan menggesekan nya ke meja wastafel yang terbuat dari marmer. "Oh ayolah, ini kesempatan."
Felix memang merasa bersyukur tinggal di vila ini, tapi ia juga takut. Takut jika nanti pria itu akan melakukan hal yang mengerikan, mengingat ia pernah memukul San dengan membabi buta.
Krek
Mata Felix berbinar senang, penyambung rantai itu akhirnya pecah setelah 1 bulan berlalu. Dengan pelan, Felix mengendap-endap.
"Kamarnya tak di kunci?" Bisiknya pelan.
Langkah nya ia bawa menuruni lantai 2, Felix bisa melihat pria yang selalu menemani nya itu. Tengah duduk dengan ponsel di telinga.
"Hmm, maafkan aku. Kita akan bertemu lagi nanti."
"Jangan marah, Hee. Kau tidak ingin aku pulang tanpa kepala kan? Tuan Hwang bisa membunuh ku jika aku pergi meninggalkan Vila ini."
"Lagi pula, pria kecil itu tak bersyukur. Ia hanya tinggal menikmati kekayaan Tuan Hwang. Tapi malah membuat masalah yang merepotkan."
"Jika bisa aku juga ingin berhenti dari pekerjaan ini, aku sudah lelah."
"Hmm, aku hubungi lagi nanti. Sudah waktunya makan siang." Sunghoon mematikan sambungan telepon itu.
Ia benar-benar sudah lelah.
Felix berdiri di belakang dinding, tepat di belakang Sunghoon. Ia mendengar semua kalimat pria itu, rasanya sesak menjalar ke dadanya.
"A-aku juga lelah, aku tidak ingin merepotkan siapapun." Lirih nya, air mata itu basahi wajah Felix yang kembali berisi.
Pipi gembil nya begitu gemuk dan menggemaskan, ia sengaja menerima semua makanan yang Sunghoon berikan. Bukan karena menikmati nya, karena ia berfikir butuh banyak tenaga untuk melarikan diri nanti.
Sunghoon itu pintar memasak, jadi setiap harinya ia membuat menu yang berbeda untuk di sajikan pada Felix.
"Maaf."
Sunghoon menoleh cepat, spatula yang ia pegang jatuh ke lantai. "B-bagaimana bisa?" Ucapnya gugup.
Sunghoon mematikan kompor, ia menarik Felix dengan panik. "Ke kamar, kau harus—"
Brak
Tubuh itu terpelanting ke belakang, Hyunjin menatap Sunghoon marah. Mata hitam nya, buat Sunghoon menggigil takut. "Maaf Tuan, a-aku akan membawa nya ke kamar."
"Ck, sialan!"
Felix masih diam mencerna, mendengar pukulan-pukulan keras yang menghantam tubuh Sunghoon.
"T-tidak, hentikan!"
Wajah Sunghoon penuh darah, sudut bibirnya terluka. Begitupun rahang juga matanya yang menjadi bengkak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave (HiF Season II)
Fanfictionorang bilang, jika ada pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi pria dengan surai hitam itu menyangkalnya. Hwang Hyunjin berusaha sekeras mungkin untuk menghindari perpisahan nya dengan pria manis dengan surai pirang yang hampir sebahu. Lee Felix.