12

375 37 12
                                    

~

Keheningan menyelimuti gawin dan mix yang saat ini sedang berada di UKS.

Mix masih merasakan getaran di tangan gawin saat ia sedang mengolesi obat salep untuk memar di pergelangan tangan nya.

Mix menduga saat ini gawin sedang mengalami panik karena trauma akan sesuatu,dan pasti nya itu berhubungan dengan tangan nya yang memar.

Selesai mengolesi salep,mix memberikan perban agar salep nya segera menyerap.

"Lo masih gak mau cerita win?" Tanya mix yang merasa khawatir melihat sahabat nya itu yang tampak pucat.

"Kalo Lo diem terus,gimana caranya gue bisa paham sama keadaan Lo win,gue sahabat Lo,Lo tega bikin gue khawatir terus?"

"Maaf mix" ucap gawin pelan sembari menundukkan kepala nya.

"Lo gak perlu minta maaf ,yang gue mau Lo sekarang jelasin kenapa Lo bisa kaya gini win? Apa yang terjadi?"

Dengan mata berkaca-kaca,gawin memeluk mix sebentar Lalu dengan menghela nafas panjang gawin mulai menceritakan apa yang terjadi pada diri nya.

Mulai dari bagaimana dia bisa keluar dari panti asuhan hingga hubungan antara ia dan joss,bahkan apa yang joss lakukan pada dirinya selama ini.

Mendengar itu mix tak kuasa menahan air mata nya,ia tidak menyangka sahabat nya akan mengalami kehidupan seperti itu,sangat berbeda dengan dirinya yang begitu keluar dari panti asuhan langsung mendapatkan orang tua asuh yang begitu baik kepadanya.

Rasanya mix ingin memukul dirinya sendiri saat ini,karna ia merasa tidak berguna menjadi seorang sahabat.

"Maafin gue win,gue gak tau kalo hidup Lo kaya gitu" ucap mix sembari mengusap pipi nya yang sudah banjir karna air mata.

"Enggak mix,Lo gak perlu minta maaf,ini hidup gue,yang jalanin juga gue".

"Sejujur nya,gue juga merasa bersalah sama kak joss,karna semenjak kedatangan gue dan ibu angkat gue,hubungan dia dan ayah mulai renggang,karna ayah dan ibu nya selalu bertengkar semenjak itu,dan karna itulah gue ngerasa kak joss jadi gak suka sama gue".

"Tapi Lo gak seharusnya merasa seperti itu win,Lo berhak marah kalau joss melakukan hal buruk sama Lo"

"Ya,lagi pula gue juga gak bisa ngelawan dia mix,kekuatan gue sama dia jauh berbeda dan gue juga gak mau bikin masalah".

"Tapi win..." Belum sempat mix melanjutkan omongan nya,gawin sudah terlebih dahulu memotong omongan nya , "Sekarang Lo udah tau semua nya,gue minta tolong sama Lo supaya hal ini jangan sampe bocor kemana-mana",

Mendengar permintaan sahabat nya itu dengan berat hati mix menuruti permintaan nya.

"Ya,gue janji gak bakalan cerita sama orang lain,lagian ngapain juga gue ngomong sama orang lain"

Gawin pun tersenyum dan memeluk mix untuk kesekian kali nya,kedua sahabat itu saling memberikan semangat satu sama lain.

"Tapi win,kenapa Lo gak keluar aja dari rumah itu?",

Gawin sempat terdiam sebentar.

"Bukan nya gue gak mau mix,tapi ada satu hal yang bikin gue bertekad harus tinggal disana sampe nanti waktu nya tepat untuk gue keluar dari sana"

"Memang nya apa?" Tanya mix heran.

"Ibu angkat gue selalu bilang ke gue,suatu saat gue bakalan tau semua kebenaran nya,gue juga masih gak paham sama apa yang di maksud *semua kebenaran itu* untuk sekarang gue hanya perlu nurut sama ibu angkat gue, terlebih lagi dia ingin gue bisa menjadi pewaris untuk perusahaan tuan Edward".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Appologize Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang