AUTHOR POV #
Clay mengambil asal beberapa sayuran yang dia perlukan semantara Ray masih asik menatap deretan wine dihadapan dan belum juga memutuskan membeli yang mana.
Ray belum pernah berbelanja sebelumnya, tapi karena ini permintaan kakeknya, dia tidak bisa menolak.
Tidak ada yang salah bagi pria itu untuk menemani Clay berbelanja, hanya saja . . .
Pria itu merasa penampilan nya terlalu berlebihan jika disandingkan dengan wanita yang pergi bersama nya,
Ray merasa dia sedang membawa adiknya pergi berbelaja saat ini.
Terlalu malas ambil pusing , jika ada wanita lain yang mengoodanya dia sudah berniat menarik Clay dan mengatakan wanita babyface itu adalah istrinya.
" apakah kau sendirian ? aku melihatmu sejak tadi kesulitan memilih sayur, mau kubantu ? kebetulan aku selesai pulang kuliah "
" ah iya benar, aku tidak bisa memilih kubis "
" kubantu , aku kuliah jurusan boga , jadi ini mudah , aku Adrian, semester lima Universitas Merdeka maju , kau ? freshgraduate ? atau masih SMA ? "
" Clay , ah itu , sebenarnya aku . . ."
" ini , kupilihkan , kau suka memasak ? "
" aku bisa memberikan resep dan sedikit bantuan , kalau mungkin boleh kuhubungi wa ?"
" itu sebenarnya aku ... "
Atensi Ray teralihkan suara pria asing yang baru saja merusak konsentrasinya terhadap wine didepan nya, alis pria itu mengkerut begitu mendapati Clay tengah mengobrol bersama seorang pria yang cukup muda.
apa tadi ? No WA ? Anak kuliahan ? beraninya bocah menggoda calon istriku ?, batin pria itu segera berjalan menghampiri wanita nya.
" apa ada sesuatu ? " Ray melingkarkan satu lengan nya di pundak Clay, mencoba menunjukan bahwa wanita itu bersama nya.
" ouh? kau bersama kakakmu rupaya ? , naaf kak , saya cuman menawari membantu clay memilih sayuran ", ucap pria lebih muda itu membuat mata Ray memicing tajam , kakak ? ulang Ray dalam hati ? siapa kakak ? , batinnya membuat wanita dalam dekapan nya berusaha menahan tawa meski cukup kentara.
" apa kau tahu siapa aku ? " , kali ini Ray terdengar tidak sabar.
Clay mengusap pelan lengan pria disampingnya dan mengisyaratkan mereka berdua segera pergi dari sana, " thanks adrian , next time ku berikan nomorku kalau kita ketemu lagi , aku dan kakakku sedang buru-buru , thank you bantuan nya tadi " , Clay menutup pembicaraan mereka sebelum Pria dewasa disampingnya membuat kegaduhan ditempat umum , dan menarik nya pergi dari sana.
CLAY POV #
" kakak . . . kakak . . ., siapa yang kakaknya ? "
" apa dia tidak bisa melihat , aku juga cukup muda ? "
" dan apa tadi ? kenapa berniat memberikan nomor mu ?"
" kau lupa , kau sudah bertunangan ? "
" menyebalkan sekali "
Alih-alih tersinggung atau marah atas sikapnya, aku malah tertawa melihat sisinya yang seperti ini, membuat pria itu menatapku dengan alis yang bertaut, bingung.
" kenapa kekanakan sekali ? , lagi pula kau yang tidak keberatan punya sugar baby bukan ? kenapa kesal baru dianggap kakak ? bukankah sugar daddy jauh lebih terlihat tua ? " , dengusku berjalan mendahuluinya sambil terkekeh pelan.
siapa yang anak anak disini , sebenarnya ? wk wk wk wk wk wk wk
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR BABY
RomanceKisah cinta dua mahlkuk dewasa yang seharusnya manis dan romantis malah terasa unik bak pasangan bapak dan anak ? " You look like my sugardaddy ! " " I don't mid with a sugarbaby " " jerk... hate you ! " " cute ! love you " pisahkan mereka , atau...