Prolog

636 49 6
                                    

___°•°___

Lyra Isabella De Graaf seorang perempuan keturunan Italia, Indonesia, dan Belanda, selalu merasa terjebak di antara tiga budaya yang berbeda. Wajahnya memancarkan kecantikan eksotis perpaduan Eropa dan Asia, sementara jiwanya penuh dengan cerita dari tiga budaya yang mengalir dalam darahnya. Lahir di Jakarta dari seorang ibu Indonesia dan ayah keturunan Italia-Belanda, masa kecilnya dihabiskan berpindah-pindah antara Milan, dan Amsterdam. Di Italia, Lyra mengenal kehangatan budaya Mediterania dan semangat seni yang memenuhi jalanan kota, sementara di Belanda, ia merasakan kebebasan berpikir dan struktur kehidupan yang tertata. Namun, meski hidupnya dipenuhi warna-warni Eropa, hatinya selalu merindukan Indonesia, tempat kelahirannya.

Saat keluarganya menetap di Belanda, hidupnya berubah ketika ia bertemu Mees Hilgers, seorang pemain sepak bola muda berbakat yang sedang merintis kariernya. Mereka bertemu secara kebetulan di sebuah acara sekolah, dan dari situlah hubungan mereka mulai berkembang. Mees, dengan karakternya yang rendah hati dan ambisi besar dalam sepak bola, sementara kecerdasan dan kecantikan Lyra membuat Mees tak bisa berpaling. Hubungan mereka diwarnai dengan kisah cinta khas masa remaja, penuh gairah dan impian besar. Mees, dengan komitmennya pada sepak bola dan Lyra, dengan ambisinya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, mereka selalu saling mendukung. Bersama Mees, Lyra merasakan kebahagiaan yang sederhana, seolah dunia mereka hanya dipenuhi oleh satu sama lain.

Namun, seiring waktu, jalur hidup mereka mulai berpisah. Mees semakin sibuk dengan latihan dan pertandingan, sementara Lyra mulai merencanakan masa depannya. Ia mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studinya di Amerika Serikat, sebuah peluang yang sudah lama ia impikan. Di sisi lain, Mees semakin fokus pada karier sepak bolanya di Belanda, berjuang untuk mengamankan posisinya sebagai pemain inti di club maupun di tim nasional. Hubungan jarak jauh mulai terasa sulit, mereka berdua mulai menyadari bahwa impian besar mereka berada di jalur yang berbeda.

Dengan hati yang berat, Lyra dan Mees memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Bukan karena kurangnya cinta, tetapi karena mereka tahu bahwa untuk mencapai tujuan masing-masing, mereka harus merelakan sesuatu yang paling mereka sayangi-satu sama lain. Mees dengan karier sepak bolanya, dan Lyra dengan pendidikannya di negara lain, keduanya memahami bahwa masa depan mereka ada di depan mata, tetapi bukan lagi bersama.

Setelah menyelesaikan studinya di Amerika, Lyra memutuskan untuk kembali ke Jakarta, di mana ia kini bekerja di sebuah agensi keuangan yang memiliki berbagai cabang di Indonesia dan Belanda. Dalam perannya sebagai perencana keuangan, ia membantu klien merencanakan masa depan keuangan mereka, menggunakan pengalaman hidupnya yang kaya untuk memahami berbagai latar belakang budaya. Di balik kesibukannya, kenangan tentang Mees dan cinta pertama mereka selalu menghantui, mengingatkan Lyra bahwa cinta sejati kadang harus direlakan demi mengejar impian masing-masing.

___°•°___


Sorry if the writing is still not neat, I will fix it soon and don't forget to comment and vote<3




Between Us | Mees Hilgers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang