...
"Appa aku lapar, ayo kita makan bersama Hoseok" ajak Namjoon memeluk erat Hoseok yang sedang melihat kartun dari tv di belakang kursi mobil penumpang tengah.
"iya appa aku juga lapar, Joon lepaskan tanganmu ini sangat sesak"
"gak mau"
"Jin hyung..lihatlah kelakuan adikmu ini, sama saja sepertimu" adu Hoseok menonyor dahi Namjoon.
"pusing hyung, lama lama sama kelakuan kalian" gumam Jin yang masih menutup matanya.
"hhuuh...hyung tidak seru"
"kalian mau makan apa?" tanya Chunghee melihat kearah belakang.
"Nasi goreng kimchi"
"Haemul Pajeon"
"japchae"
"ok siap meluncurr....pengangan yang erat semua pesawat akan melaju dengan kecepatan tinggi" Hajoon langsung menginjak gas lebih dalam lagi dengan senyumannya karena melihat anak anak yang tertawa dari kaca dasboard.
'mereka sangat cepat tumbuh, tetap bahagia selalu ya kalian bertiga' batin Hajoon.
Namjoon masih tetap memeluk Hosoek. saat mereka masih tertawa karena kartun tiba tiba saja Hoseok memegangi area dadanya dengan nafas yang tersenggal senggal membuat Namjoon dan Seokjin panik.
"a-appa s-se-sak"
.
.
.
.
.
.
.
.
Jung Kyon yang mendengar itu segera menoleh kebangku belakang dengan panik.
"nak Seokjin tolong ini semprotkan dimulu Hobi, Seokjin bisa kan sayang?"
Seokjin segera menerima inhaler yang diberikan ibu Jung, dengan rasa takut bercampur panik dia segera mendekatkan inhaler itu kemulu Hoseok yang sudah menganga.
"jjezzz"
nafas Hoseok mulai teratur tapi lemah, dia memilih memejamkan matanya dan bersandar dikursi mobil.
'dasar anak pembawa sial' batin seseorang
"sudah lebih baik?" tanya ibu Hosoek Jung Kyon
"sudah eomma, hanya saja aku sedikit lemas"
"kalau begitu makan dirumah saja ya?" ususl Seokjin
"tapi kata Namjoon bukannya lapar?"
"aku makan dirumah saja hob, kamu baru aja kambuh, kapan kapan kita makan bersama" ucap Namjoon diiringi dengan senyuman dimple nya.
"baiklah kalau begitu"
Hoseok memilih memejamkan matanya dan bersandar di bahu Namjoon yang sudah terlelap karena perjalanan yang lumayan panjang.
.....
kini keluarga Kim sedang menikmati makanan di sebuah restoran setelah mengantarkan keluarga Jung kerumahnya.
"ini Joon kau harus makan yang banyak" ucap Hajoon memberikan kimchi kedalam piring milik sang anak.
"iya appa"
"itu seokjin juga sayang, jangan cuma Namjoon aja" ucap Yeonha menatap Namjoon sinis.
Namjoon yang mendengar itu segera mengehentikan suapannya dan langsung berdiri.
"Namjoon izin ke kamar mandi dulu appa,eomma, hyung"
"Eomma kenapa sih? kan aku juga udah besar, kasian njoon jadi gak nyaman. sudahlah aku mau ke Namjoon aja" Jin segera menyusul Namjoon yang dia lihat baru memasuki kamar mandi.
'pasti dia dengar semuanya'
.....
"kenapa eomma sangat membenciku? apa eomma sudah tidak menginginkanku lagi? apa eomma sudah tidak memikirkan perasaan anaknya sendiri?" kemudian Namjoon terisak di salah satu bilik kamar mandi.
Tok tok tok
"Namjoon apa kamu didalam?"
mendegar itu Namjoon segera mengusap kasar air matanya dan menata kembali penampilannya yang sedikit berantakan.
Cklek
"kena-"
Seokjin segera mendekap Namjoon dengan erat dan nyaman, Namjoon yang mengerti segera menyamankan posisinya dipelukan hyungnya.
"kamu kenapa joon? kenapa kamu menangis?"
tidak ada jawaban sama sekali dari mulut Namjoon, Jin segera melepas pelukannnya dan langsung mengusap air mata Namjoon
"kamu kenapa menangis? kalau ada apa apa cerita aja ke hyung"
"aku kangen jackson hyung"
"nanti dirumah kita telpon ya? sekarang kamu lanjutin makan dulu"
"hehehe..iya hyung"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
maafin aku ya udah dikit lama up juga, semoga aja di lain waktu gak ada kejadian yang buruk aamiin..
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER FOREVER BUT NOT UNITED
Fanfictionmenceritakan tentang kehidupan kedua kakak beradik yang sangat dekat seperti pranko di surat surat tak kan pernah terpisahkan. . . . . . . . namun tidak setelah kejadian yang menimpa saudaranya dan membuat pertengkaran bahkan permusuhan antara sauda...