Kembali ke Kenangan

52 22 3
                                    

Abian baru saja kembali dari perjalanan bisnisnya di luar kota. Setibanya di rumah, ia merasa kelelahan, namun ada sesuatu yang berbeda dalam atmosfer apartemennya. Aroma masakan dari dapur mengingatkannya pada kebersamaan yang selama ini ia rindukan.

Saat memasuki apartemen, Kimmy menyambutnya dengan senyum hangat.

"Selamat datang kembali! Gimana perjalanan bisnis kamu, mas?" tanyanya, berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan.

"Baik, lumayan bikin capek." jawab Abian sambil melepas jas nya. Abian menatap ke arah Kimmy.

"Besok ada acara dirumah temenku, kamu mau ikut?"

Kimmy mengangguk, terlihat senang.

"Aku mau mas!"

Abian tersenyum, lalu mengecup dahi Kimmy dengan penuh kelembutan.

"Mas, makan dulu. Aku udah masak banyak, khusus buat mas."

Dahi Abian berkerut.

"Kamu bisa masak?"

"Enggak sih, ini di bantuin asistenku."

Abian tertawa kecil.

"Yuk,"

Keduanya beriringan berjalan menuju dapur, dan Abian segera duduk di kursi saat Kimmy menghidangkan nasi beserta lauk.

Abian memakan masakan Kimmy dengan rasa campur aduk. Meskipun tampak penuh semangat, ada keanehan dalam bumbu dan tekstur makanan itu. Kimmy yang tidak pernah memasak sebelumnya mencoba eksperimen baru, dan hasilnya memang tidak sesuai harapan.

"Asisten kamu bantuin apa aja, sayang?"

Kimmy menatap penuh harap.

"Cuma bantuin nyuci bahan-bahan sama motong bawang. Gimana mas, rasanya? Enak enggak?"

Abian tersenyum, berusaha menghargai usaha Kimmy, meskipun lidahnya masih bingung dengan rasa yang aneh.

"Mungkin butuh latihan sedikit," jawabnya, sambil menelan suapan terakhir.

Kimmy tersenyum senang.

"Enak ya, mas?"

"Enak, sayang."

Abian menatap Kimmy yang tersenyum lebar, tampak bahagia saat mereka duduk di meja makan. Namun, di dalam hatinya, ada keraguan yang menggelayut. Masakan Kimmy, meskipun disajikan dengan penuh semangat, terasa asing di lidahnya. Rasa yang terlalu pedas dan bumbu yang tak seimbang membuatnya sulit menikmati hidangan itu.

Di meja makan, Kimmy terus mengajak Abian berbicara, membahas berbagai topik dengan antusias.

"Jadi gimana proyek terakhir kamu? Aku yakin hasilnya luar biasa." serunya, semangat menggebu.

Abian hanya mengangguk, berusaha terlibat, meskipun pikirannya melayang. Dia mendengarkan Kimmy bercerita tentang rencana liburan mereka, tetapi hatinya terasa berat. Terkadang, senyumnya tampak dipaksakan.

"Mas, kamu kenapa? Ada yang ganggu pikiran kamu?" Kimmy bertanya, matanya penuh perhatian.

Abian terpaksa tersenyum.

"Enggak, aku cuma lagi mikir aja. Kayaknya semuanya seru." jawabnya, meski nada suaranya tidak sepenuh hati.

Kimmy mengedipkan mata.

"Kita harus berani kejar impian kita, kan?"

Abian menatapnya, menyadari bahwa di balik semangatnya, ada kekosongan yang tidak bisa diisi. Meski Kimmy berusaha keras, ia merindukan kedalaman yang pernah ia miliki dengan Wina.

Mantan PasutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang