|pembicaraan|

435 53 2
                                    

para Pandawa dan kedua istrinya sedang berada di kamar, avantika masih khawatir akan hal ini sedari tadi tangannya sangat tidak bisa diam

"kalau kakek menilai perbuatan kita sebagai hal yang memalukan dan akan mengusir kita, kemudian menobatkan Duryudana sebagai raja maka kita harus mengikuti perintahnya" ucap yudhistira

"di istana kakek saja bahkan matanya tidak mau menatap kita, kita tidak akan meninggalkan Hastinapura setelah itu kak, tepat setelah kita meninggalkan ruang istana tadi seharusnya kita meninggalkan Hastinapura tapi kenapa kita harus kembali ke istana" ucap Bima

"ini adalah rumah kita Bima" ucap yudhistira sambil menghampiri Bima, kemudian nakula menyela nya

"rumah kita, apabila kita punya hak kak apa yang dikatakan kak Bima memang benar, dengan cara ini dengan kita kembali pulang seharusnya kau yang harus berada di takhta kak, kau harus mendapatkan apa yang harus kau cari" ucap nakula

"keadaan kita sedang tidak baik kak, hal yang dianggap memalukan bagi kakek mungkin itu hal yang wajar bagi begawan biyasa" ucap sadewa

"aku sangat yakin setelah ini masalah kita akan dimanfaatkan kak, kalau kita mengikuti keinginan seperti apa kakek, maka itu akan menjadi bukti di hadapan dunia bahwa kita telah berdosa" ucap arjuna

lalu arjuna menatap drupadi dan avantika secara bergantian, avantika pun menatap arjuna juga

"termasuk karena memiliki drupadi dan avantika" ucap arjuna

mendengar hal itu membuat avantika menatap mereka dengan sendu, avantika dan drupadi pun saling menatap satu sama lain

karena pada saat ini kursi avantika dan drupadi bersebrangan, avantika duduk di dekat nakula yang berdiri

"kita tidak bisa membiarkan drupadi dan avantika menjadi tidak jelas seperti ini,maka dengan demikian kita harus perkuat ikatan kita" ucap arjuna

"tetapi tidak mengikuti perintah kakek juga sebuah dosa,akan kutentukan langkahku" ucap yudhistira dengan mutlak

avantika dan drupadi pun menatap yudhistira, avantika merasakan perasaan yang tidak enak akan hal ini, kemudian Bima menatap avantika dan drupadi yang sekarang sedang khawatir

"drupadi, avantika menurut kalian sendiri bagaimana?" tanya Bima

lalu avantika terdiam sejenak, kemudian drupadi berdiri dari tempat nya

"dilema yang ada pada saat ini masih membuat diriku dan avantika bingung, apa itu bahaya yang timbul dari kebenaran? atau bahaya dari kebenaran" ucap drupadi

"ini akan menjadi hal yang baik, karna kebenaran itu baik meskipun ini berbahaya tapi kebenaran ini membuat mereka dalam bahaya" ucap yudhistira

lalu avantika dengan pelan berdiri dan menghampiri para Pandawa

"jika kalian semua memberikan aku dan kak drupadi izin, setelah ini aku dan kak drupadi akan berbicara dengan kakek" pinta avantika

para pandawa pun menatap avantika dengan bingung
lalu drupadi pun tersenyum kecil, dirinya juga menghampiri avantika dan berdiri di sebelahnya

"apa?" tanya yudhistira yang kebingungan, lalu avantika pun menatap kebawah kemudian menghela nafasnya, setelah menatap yudhistira avantika juga tersenyum kecil

"hak yang ditetapkan oleh kebenaran, bahaya yang kemudian timbul dari hal itu sebaiknya dihindari olehmu" ucap avantika

"itu benar, dan besok di sidang istana..tapi bahaya untuk kita adalah karenaku dan avantika" ucap drupadi

avantika pun menatap para Pandawa dengan sendu tetapi dia tetap menguatkan diri untuk tidak menangis

"kami berdua akan mencari jalan keluar untuk itu" ucap drupadi

Cahaya diantara PandawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang