|kandawaprasta|

302 56 3
                                    

keesokan harinya, pembagian kerajaan telah disetujui oleh bisma dan akan ikut pandawa tetapi dihentikan oleh destrarasta jika bisma pergi dia tidak akan menobatkan yudhistira sebagai raja hal itu bisma melakukan pengorbanan dengan berjanji mengabdikan dirinya sebagai pelayan Hastinapura, drupadi mengajukan jika wilayah kandawaprasta yang tidak ada kota nya untuk para Pandawa, destrarasta menyetujui hal itu membuat kurawa tersenyum licik karena daerah tersebut sudah dikutuk

avantuka sangat terkejut mendengar jika kandawa prasta adalah tempat yang terkutuk dan dilarang manusia masuk

"ayo mulailah upacara penobatan yudhistira sebagai raja mutlak dari kandawa prasta" perintah destrarasta

upacara berjalan dengan lancar, yudhistira menghampiri raja destrarasta dan pamit kepadanya tetapi ucapan raja destrarasta membuat semua orang terkejut

"ini adalah tempat tinggal dari ibumu sendiri nak, jangan lupakan itu"

"apa maksudmu" tanya yudhistira

"kunti adalah menantu dari kerajaan Kuru , setelah meninggalnya adikku pandu, maka sudah tanggung jawabku menjaga keselamatan nya, kunti tetap tinggal disini" ucap destrarasta, membuat semua orang terkejut mendengar nya para Pandawa melihat kunti dengan berkaca kaca
avantika menatap tak percaya akan hal ini

"bagaimana mungkin? seorang ibu tidak bisa mengikuti para putranya" batin avantika

tetapi kunti menerima semua keputusan raja destrarasta untuk tetap di Hastinapura, avantika langsung sangat sedih mendengarnya

mereka pun pergi meninggalkan Hastinapura menuju kandawaprasta, para rakyat Hastinapura pun sebagian mengikuti mereka

di dalam kereta kudanya, avantika menatap sekeliling, dirinya juga berdua dengan Drupadi, Drupadi hanya diam

setelah sampai, terlihat disana tanah gersang yang tidak ada bangunan

"inilah kandawaprasta, kerajaan kita yang baru!" ucap Yudhistira dengan percaya diri

avantika dan drupadi pun mengintip, avantika tersenyum melihat nya

"kakak lihatlah , apakah tanah ini akan menjadi kerajaan?" tanya avantika dengan senang

"jika kita bisa melakukannya, kita akan mendapatkan kerajaan kita sendiri avantika" ucap Drupadi

"ini kandawaprasta?, bagaimana kita bisa hidup disini?" tanya seorang rakyat

"aku dengar tanah di daerah ini telah dibakar habis oleh ular beracun" ucap rakyat

terdengar banyak bisikan bisikan dari rakyat, avantika hanya mendengarkan nya

"lihatlah, ini akan menjadi kerajaan yang sangat indah hmpp" batin avantika

"jika kita bekerja keras, kita akan bisa mendapatkannya" ucap Yudhistira yang membuat para Pandawa tersenyum

"hanya pelayan saja yang harus bekerja keras" ucap seorang wanita yang mengikuti kereta kuda milik Drupadi dan Avantika

avantika pun mengerutkan dahinya, dirinya dan Drupadi menoleh kearah wanita tersebut

"apa katamu?" tanya bersamaan Drupadi dan Avantika

wanita itu pun ketakutan karena salah bicara, avantika menatap wanita itu dengan curiga

"yang mulia dan tuan putri maafkan aku, aku tidak berkata apa apa yang mulia" ucap wanita tersebut

avantika masih menatap curiga dengan wanita tersebut

"kusir tolong berhenti" perintah Drupadi, kereta kuda avantika dan Drupadi pun berhenti

"kenapa kau begitu takut vrushali, mendekatlah" ucap Drupadi

avantika hanya diam melihat vrushali, perlahan avantika tersenyum melihat vrushali

"percayalah aku tidak akan menghukummu,kenapa? jangan takut vrushali tidak peduli apapun masalahmu anggaplah aku dan adikku avantika sebagai teman,dan bicaralah" ucap Drupadi sambil tersenyum

"itu benar, anggaplah kami berdua sebagai teman, bahkan aku tidak akan menghukummu" ucap avantika

"sebenarnya aku lebih suka tinggal di Hastinapura, teman temanku disana, rumahku, dan keramahannya,semuanya hanya ada disana,  lalu meninggalkan semua itu untuk tempat ini, untuk apa? aku menyia-nyiakan hidupku disini,memangnya apa untungnya buatku?" tanya vrushali

avantika menatap Drupadi, Drupadi hanya tersenyum dan mengedipkan kedua matanya lalu avantika menatap vrushali lagi

"kau disini untuk membantu membangun sebuah kerajaan yang luar biasa, Duryudana lah yang akan berkuasa disana, sedangkan disini Yudhistira putra pandu yang akan berkuasa" ucap avantika

"kerajaan itu akan menjadi milikmu, ketenaran, hanya didapat oleh para penguasa saja, sedangkan untuk kami semua rakyat biasa, harus berjuang terus" ucap vrushali

"itu tidak benar" ucap bersamaan avantika dan Drupadi

"itu tidak akan terjadi disini, aku jamin itu padamu sekarang" ucap Drupadi lalu avantika pun melanjutkan perkataan Drupadi

"suamiku itu akan menjadi orang yang benar, kerajaan tidak akan menjadi harta kami, tapi akan dijalankan seperti sebuah pusaka" ucap avantika

"semua penguasa selalu mengatakan kebenaran,tapi semua itu hanya ditujukan oleh anggota keluarganya saja,tapi kalau untuk rakyat
atau manusia biasa, ucapan dan kebenaran sangat berbeda, ntah.. itu putra destrarasta atau putra pandu, kedua sama saja yang mulia, yang mulia, kalau kata kataku..pantas dapat hukuman mati aku bersedia menerimanya" ucap vrushali

avantika dan drupadi pun perlahan tersenyum, avantika menyentuh tangan vrushali

"mengapa harus menghukum mati dirimu, teman" ucap avantika

"itu benar, bukan hanya kami akan adil pada rakyat kami,tapi kami juga akan menghargai hak hak bagi para ular yang tinggal disini, rakyat kami pun akan mempunyai tempat tinggal dan haknya sendiri tapi kau sudah mengajarkan ku definisi sebuah kerajaan yang ideal, kau tidak akan pernah disakiti oleh siapapun" ucap Drupadi sambil menyentuh pipi vrushali

"kau adalah teman kami, tidak mungkin kami membiarkanmu disakiti apalagi sampai menderita" ucap avantika dengan senang

Drupadi masih tersenyum kearah vrushali, sedangkan avantika tiba tiba melihat sebuah cahaya di arah hutan, dirinya kemudian merasakan hal buruk

______________bersambung_____________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cahaya diantara PandawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang