|hari sebelum sayembara|

597 72 2
                                    

di Hastinapura, mereka telah mendapat surat dari utusan pancala dan avantikaveda karena sayembara kedua tuan putri itu akan segera dilaksanakan

"sayembara tuan putri Drupadi dan tuan putri Avantika memiliki hari yang sama dan satu tempat yang sama yang mulia" ucap widura

"kenapa bisa seperti itu, bukankah mereka dari Kerajaan yang berbeda?" tanya raja Destrarasta

"raja dari pancala Drupada dan raja dari avantikaveda vikram telah berjanji bahwa jika kedua putri mereka memiliki umur yang siap menikah, mereka akan menikahkan putrinya di hari dan tempat yang sama" ucap utusan itu

Duryudana langsung tersenyum, dirinya ingin memenangkan sayembara tuan putri avantika dan tuan putri Drupadi karena kecantikan mereka berdua

"jika tidak ada pangeran mahkota di Hastinapura, lalu siapa yang bisa dikirim ke sayembara?" tanya sengkuni
Duryudana tersenyum licik

"tentu saja aku, aku adalah pewaris dari kerajaan ini" ucap Duryudana

"tapi keponakanku, kau belum dinyatakan sebagai pangeran mahkota dan undangan itu hanya diperuntukan untuk pangeran mahkota " hasut sengkuni
Duryudana langsung menatap sengkuni dengan tatapan ambisi nya

"ntah kau seorang pangeran mahkota atau bukan, hanya bisa di pastikan oleh yang mulia saja" hasut sengkuni

Duryudana menatap raja Destrarasta, raja Destrarasta tanpa pikir panjang bisa menyatakan jika Duryudana akan dinyatakan sebagai Pangeran Mahkota

"ya setelah mendengar pesan ini, aku bisa nyatakan kau sebagai pangeran mahkota anakku" ucap Destrarasta

"berarti tiba saatnya buatku untuk pergi dan bicara sendiri pada kakek ayah" ucap Duryudana, ucapan Duryudana membuat sengkuni tersenyum licik, lain halnya dengan widura hang tampak khawatir

***

saat ini, avantika tengah berada di pancala, dirinya sedang bermain air bersama Drupadi di kolam bersama

"kau tahu tuan putri drupadi, aku sungguh tidak sabar dengan sayembara itu, apakah raja dan pangeran disana nanti sangat tampan?" ucap avantika sambil tertawa anggun, Drupadi pun tersenyum mendengar ucapan avantika

"kita tidak tahu tuan putri avantika, yang jelas kita harus mempersiapkan diri" ucap Drupadi

"apakah kau memiliki pangeran yang diincar?" tanya avantika, pertanyaan avantika membuat Drupadi malu, dirinya menatap kebawah dan tersenyum

"ada" ucap Drupadi, avantika yang mendengar langsug menghampiri Drupadi dengan senang

"wahh, kau ada pangeran yang kau sukai, siapa pangeran tampan yang kau sukai itu?" tanya avantika, Drupadi pun tertawa kecil mendengar ucapan antusias dari avantika, sungguh dirinya senang memiliki teman seperti avantika

"pangeran yang memiliki kehebatan dalam memanah, dia adalah pangeran arjuna" ucap Drupadi, avantika pun hanya tersenyum senang

"semoga pangeranmu itu akan datang" ucap avantika

***

di tempat pandawa, nakula masih membayangkan senyuman tuan putri avantika, dirinya telah mendapat kabar dari orang orang di desa bahwa sayembara tuan putri avantika akan dilaksanakan besok

"aku sungguh ingin memiliki mu tuan putri" gumam nakula, tiba tiba datanglah arjuna yang menghampiri nakula

"kau masih memikirkan putri avantika, nakula?" tanya Arjuna, pertanyaan arjuna membuat nakula tertawa kecil

"siapa coba yang tidak memikirkan senyuman indah dan ketulusan hati dari putri avantika" ucap nakula, lalu nakula menatap arjuna

"Lagi pula aku tahu kau memikirkan putri Drupadi kan" ucap nakula, arjuna pun terkekeh mendengar ucapan nakula

"kecantikan dari Drupadi dan Avantika setara nakula, ketulusan dan kebaikan nya juga membuat semua orang suka pada mereka" ucap arjuna

ucapan arjuna membuat nakula terdiam dan menatap genangan dibawahnya, dia membayangkan wajah tuan putri avantika yang sedang tersenyum

"aku sungguh ingin menghadiri sayembaramu tuan putri" batin nakula

rupanya kabar tersebut membuat para Pandawa ingin sekali menghadiri acara sayembara kedua tuan putri itu tetapi mereka sadar bahwa mereka sekarang bukan pangeran tetapi pertapa


Cahaya diantara PandawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang