|pengadilan|

449 63 2
                                    

di aula kerajaan Hastinapura

"PERHATIAN, PARA PUTRA PANDU AKAN SEGERA MASUK" teriak prajurit

lalu masuklah kelima pandawa beserta dua istrinya, avantika berjalan di samping kiri yudhistira sedangkan drupadi di sebelah kanan

avantika hanya diam menatap sekeliling, hanya karna yang tersenyum tipis menatapnya

setelah mengucapkan salam, avantika hanya bisa menatap khawatir akan hal ini, bahkan jantungnya sangat berdebar

setelah yudhistira kembali menjadi putra mahkota, rupanya Duryudana menatap licik kepada avantika dan drupadi

"tapi, jawablah pertanyaanku ini pangeran mahkota" pinta Duryudana

"saat sang suami masih bernafas, seorang wanita yang berhubungan dengan pria lain akan disebut tidak bermoral" ucap Duryudana

ucapan Duryudana membuat avantika dan drupadi terdiam menatap Duryudana, bahkan sekarang pandawa sudah bersiap untuk membantah Duryudana

semua pandawa bahkan mengepal tangannya karena menahan amarah

"di Kerajaan lain, di daerah Arya wanita seperti itu pantas dihukum,kalau kau menghadapi pertanyaan ini nantinya, apa yang harus kau lakukan pangeran mahkota?" tanya Duryudana

mata avantika juga menahan kesal dan tangis mendengar pertanyaan yang bermakna menghina dirinya dan juga drupadi

"aku punya pertanyaan lagi, didalam kerajaan kita tidak peduli sehebat apapun seorang jenderal jika dia terbukti tidak memiliki moral, maka dia akan dihukum! kalau hakimnya tidak bermoral, raja akan menghukumnya, begitu juga pangeran dan istri pangeran" ucap Duryudana

"apa maksudnya ini, ucapannya sama saja ingin menurunkan jabatan dari suamiku yudhistira" batin avantika

raja Destrarasta mengadili semua Pandawa atas dosa besar

"aku mengusir mu dan semua keluargamu dan keluar dari Hastinapura sekarang juga!" ucap raja Destrarasta, ucapan Destrarasta membuat semua orang terkejut

yudhistira menatap raja Destrarasta
"yang mulia, benar benar mengusir kami? " tanya yudhistira

kemudian yudhistira mendekat ke arah raja destrarasta

"atas kejahatan apa yang kami perbuat sehingga  yang mulia mengusir kami" tanya yudhistira

"kejahatan, kau telah datang ke sidang istana karena telah melakukan dosa yudhistira, kau masih bertanya kejahatan apa?" tanya raja Destrarasta

"jiwa dari adik terkasihku pandu pasti sedang menangis pilu di surga hari ini" ucap raja Destrarasta

"para leluhur ku pasti merasa malu karena perbuatan kalian" lanjut raja Destrarasta

kemudian yudhistira mencoba membela dirinya, para saudaranya, dan kedua istrinya tetapi di bantah oleh Duryudana

"tapi mereka yang melihat kesalahan sebagai sumber kebajikan bagaimana mungkin mengerti tentang dosa" ucap Duryudana, yudhistira menatap Duryudana, para Pandawa yang lain menatap Duryudana dengan kesal terutama arjuna

"saudara Duryudana, seekor gajah yang menaruh tanah di kepalanya tidak bisa dianggap perbuatan yang salah, demi menyingkirkan parasit yang ada ditubuhnya dia menang harus melakukan perbuatan yang unik seperti itu" ucap yudhistira

yudhistira dan Duryudana berdebat tentang masalah itu, bisma kemudian berdiri dan membela yudhistira karena suatu alasan

kemudian raja Destrarasta murka karena perdebatan itu
"Apapun alasannya, aku tidak terima paman!" tegas raja Destrarasta
karena raja Destrarasta membela mereka, para kurawa dan sengkuni tersenyum licik

Cahaya diantara PandawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang