|ketidakadilan?|

513 67 5
                                    


"sepertinya dia sangat terkejut akan hal ini" ucap kunti dengan sendu, kunti masih menggenggam tangan avantika dengan lembut

"apa yang aku lakukan, maafkan aku,ini adalah kesalahanku ,karenaku kau dan drupadi menjadi seperti ini" ucap kunti dengan sendu

tiba tiba tangan avantika bergerak, mata avantika juga terbuka dan melihat sekeliling

"ibu, ayah" ucap avantika dengan pelan, kunti pun terkejut dan melihat ke arah avantika

"nak, bagaimana keadaanmu?" tanya kunti, avantika pun memegang kepalanya, dirinya sangat pusing

"a-aku tidak apa apa" ucap avantika, kunti pun tersenyum mendengarnya, avantika menatap kunti dan dirinya mengingat ucapan ibu kunti

"ini perintahku yudhistira, bahwa apapun yang didapat oleh arjuna dan nakula harus dibagi rata dengan saudara mu yang lain" ucap kunti

"ibu ratu kunti" panggil avantika, kunti pun menoleh dengan terkejut

"nak? kau?" tanya kunti, avantika pun menatap kunti

"aku sudah tau itu kau ibu ratu" ucap avantika, kunti pun melihat avantika dengan sendu

"kumohon maafkan aku, ini adalah salahku" ucap kunti yang menyatukan tangannya sambil menangis, avantika yang melihat kunti seperti itu menjadi tak tega, dirinya langsung menyentuh tangan kunti

"jangan seperti itu ibu ratu, aku mohon maafkanlah aku, menyalahkanmu itu tidaklah benar" ucap avantika dengan lembut, avantika pun menatap kunti dengan sendu, kunti pun langsung menyentuh pipi avantika

"maafkan aku, bayangan menjadi wanita yang terbagi diantara para pria membuat wanita seperti hidup dalam neraka, tapi itu tidak akan pernah terjadi seseorang yang berhak memberikan perintah juga punya hak untuk mencabutnya kembali, aku aku akan beritahu anak anakku agar mereka tidak mengikuti perintahku" ucap kunti, avantika pun menatap kunti dengan tatapan tak percaya, kemudian kunti pun berdiri

"aku akan menemui tuan putri drupadi dahulu" ucap kunti

avantika menatap kedepan dengan sendu, sekarang dirinya sendirian di dalam rumah tersebut, para pandawa juga sedang diluar, avantika melamun lumayan lama akan hal ini

"takdir macam apa ini ya Tuhan, kenapa aku harus seperti ini hiks" ucap avantika yang meneteskan air matanya

lalu avantika berdiri dari tempatnya , dirinya melihat kearah jendela, terlihat disana para pandawa yang sedang kebingungan

"para Pandawa yang sering dibicarakan oleh ibu ada disini" ucap avantika

tak lama kemudian kunti datang dengan terburu buru menghampiri arjuna

"arjuna, nikahilah drupadi sekarang juga nak" perintah kunti

lalu kunti pun menghampiri nakula

"nakula, kau juga nikahilah avantika sekarang juga nak" perintah kunti

para Pandawa pun terkejut akan ucapan kunti yang tiba tiba, avantika pun menatap tak percaya akan hal ini

"setelah itu semuanya akan selesai, kalian berdua harus pergi ke kampiliya, lupakan saja perintah ku, aku hanya memberikan pada kalian sebuah mimpi buruk nak" ucap kunti

"tidak ibu... itu tidak mungkin untuk saat ini" ucap arjuna

lalu yudhistira pun menghampiri arjuna dan memegang pundaknya

"arjuna, dengarkan lah ibu saat gunung berapi meletus burung pun tetap di pepohonan digunung, mereka akan segera pergi atau sebuah tempat menjadi dilema jangan tinggal lebih lama lagi, kalian berdua harus pergi setelah itu kami akan mengantar ibu ke dekat kerajaan pancala" ucap yudhistira

Cahaya diantara PandawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang