|hari sayembara|

541 57 4
                                    

hari ini sayembara kedua tuan putri yang diidamkan oleh seluruh raja dan pangeran mahkota sedang dilaksanakan

raja dan pangeran mahkota termasuk Duryudana ada disana, dirinya bersama Dursasana, Sangkuni, dan Karna

di kamar avantika, avantika sedang dirias oleh pelanyan nya, dirinya menatap dikaca sambil tersenyum

"kau sangat cantik tuan putri, aku sungguh ingin menikah seperti mu" puji gyana, avantika pun tersenyum mendengarnya

"jangan seperti itu gyana, kau juga akan menikah, aku tahu kau menyukai salah satu pangeran yang berada di Hastinapura kan yaitu pangeran Dursasana" ucap avantika, mendengar ucapan avantika membuat gyana salah tingkah

"i-itu tidak benar tuan putri-"

"sudahlah gyana, aku tahu kau kemarin malam memandangi pangeran Dursasana" ucap avantika yang langsung memotong ucapan gyana, mendengar hal itu membuat gyana terdiam

melihat gyana yang tiba tiba diam, avantika pun tertawa melihat wajah gyana yang merona malu

"hahahaha, jika benar akan aku sampaikan ke pangeran Dursasana lewat kakakku" ucap avantika

"jangan merepotkan dirimu tuan putri-"

"avantika" panggil ratu kavya yang tiba tiba masuk, gyana dan avantika pun menoleh kearah ratu kavya, gyana yang melihat ratu kavya masuk langsung menundukkan kepalanya hormat

"ada apa ibu" tanya avantika, ratu kavya memandangi putrinya sambil tersenyum haru

"hari ini sayembara mu dimulai dan hari ini juga kau akan menjadi pendamping seseorang" ucap ratu kavya, avantika pun tersenyum mendengar ucapan ibunya

"tapi... sungguh ibu ingin sayembara ini dimenangkan oleh putra raja pandu" ucap ratu kavya yang membuat avantika langsung menoleh

"putra raja pandu?" tanya avantika, ratu kavya pun menganggukkan kepalanya

"pandawa, ibu ingin sekali melihatmu menjadi istri dari putra pandu" ucap ratu kavya

"apakah dia akan datang ibu?" tanya avantika dengan bingung, ratu kavya pun menatap kedepan

"kita tidak tahu avantika, semoga saja mereka datang" ucap ratu kavya

ratu kavya tidak mengucapkan salah satu putra pandu, tetapi dari kata katanya itu bermakna semua putra pandu

***

sayembara pun dimulai
"para yang terhormat disini, disini telah disiapkan sesuatu untuk acaranya, yang tidak bisa ditaklukkan oleh kesatria biasa" ucap Drestadyumna, Drestadyumna pun membuka tutupan itu dan terlihat busur panah dan pedang

"busur agung dan pedang ini hanya bisa diangkat oleh seseorang saja, yang hanya memiliki kepercayaan diri atas kemampuannya sendiri, kalau banyak keraguan yang menyerang seseorang, maka baginya beban dari busur dan pedang ini akan lebih berat dari sebuah gunung, busur ini hanya bisa ditarik oleh satu orang yang bisa membebaskan diri dari hasrat, kemarahan, dan ketamakan, dan tahu cara untuk mengatasinya" ucap Drestadyumna

kemudian pangeran Drestadyumna dan pangeran kiran saling menatap dan mengangguk, kemudian mereka memanah langit dan terlihat ada seekor ikan dilangit dan dilingkaran bawah terlihat kolam dan ada seekor ikan yang dilangit tadi

"para raja dan pangeran yang hadir disini lihatlah ikan yang telah berkeliaran di atas, itulah sasaran mu dan melihat pantulan nya di air maka pemanah harus tetap mengenai matanya hanya.. dengan satu panah saja" ucap Drestadyumna

"dan jika kau mengambil pedang maka ikan yang ada di pantulan ini akan terus melompat kearahmu, kau harus bertarung menggunakan pedang tersebut sampai ikan itu terdiam dan menggores tubuh ikan tersebut" ucap pangeran kiran

Cahaya diantara PandawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang