Haikal dengan segala kelakuannya

49 4 0
                                    

Pagi yang indah di SMA cempaka. SMA cukup populer dengan berbagai siswa siswi berprestasi 

"Ahahaha bagaimana jika kau membantuku untuk mengetahui korek ini berfungsi dengan baik atau tidak??"ujar pria berseragam khas SMA cempaka itu dengan kekehan gelinya menatap lawan bicara yang terlihat sungguh menyedihkan itu dengan tatapan menjijikkan nya

Pria itu menyuruh temannya dengan lirikan mata lalu dengan hanya lirikan itu kedua temannya langsung menyeret tubuh si yang menyedihkan untuk bangun dari posisi tengkurap nya sehabis ia pukuli habis habisan dengan beberapa tendangan yang ia beri hingga cap dari sepatunya masih terlihat jelas di beberapa bagian pakaian milik si menyedihkan 

Satu lagi temannya mengambil sebuah pematik api dan mengarahkan nya pada tangan bersih laki laki yang sudah benar-benar lemah itu.membakar tangan itu tanpa belas kasih sama sekali dirinya benar benar membakar tangan pria sebayanya dengan tak berperikemanusiaan hingga si pria berteriak kesakitan pun mereka tak memiliki belas kasih sama sekali justru malah tawa yang menyertai tangisnya sekarang 

Ya.walaupun sekolah terpopuler dengan siswa siswi berprestasipun tak menjamin jika mereka memiliki hati. 

"Sialan."lirih pria itu setelah semua perundungnya telah pergi meninggalkan dirinya tergeletak begitu saja,ia menyugarkan rambutnya kebelakang karena merasa gerah setelahnya ia mengambil ponsel di saku celana belakangnya dan mengetikan nomor untuk ia hubungi 

"Gudang sekolah"setelah mengatakan itu ia langsung menutup telfonnya tanpa menunggu jawaban dari seberang sana

Tak perlu waktu lama terdengar beberapa derap kaki menghampiri nya yang masih setia dengan posisi awalnya

"Haikal sialan! Kenapa nggak lu lawan si anjingg hah?!"sentak Yohan menatap adiknya itu dengan amarah yang menggebu gebu,tentu saja dia tak trima apalagi melihat keadaan Haikal yang benar benar menyedihkan sekarang belum lagi baru saja satu bulan sehabis kejadian teguh keluar dari rumah sakit.

Ya, walaupun sudah masuk ke jenjang SMA mereka tetap menikmati tantangan itu.

"Lu bener bener terlihat sangat menyedihkan sekarang"sindir Satriya lalu menyalakan puntung rokoknya langsung lewat mulut dirinya dan menatap adiknya iba,tak perduli akan tanda 'DILARANG MEROKOK!'segede gaban yang menempel di sana

"Tauk tuh! Ngapain sih lu ngikut ngikut teguh sialan itu?! Nggak baik tau nggak"ujar Bagas mengomeli Sanga dik yang memasang wajah tak peduli itu

"Tai,Ampe gini tangan lu? Kalo bunda tau bisa bisa kena amuk kita"ujar Bagas menyentuh jemari Haikal untuk membantunya berdiri

"Mau kubalaskan adikku??"tanya teguh yang sedari tadi melihat apa yang di lakukan mereka dan keluar dari persembunyiannya beserta menghamuskan asap rokoknya 

Dan kalian tau balasan seorang Haikal bagaimana? Menangis? Ohh apa yang kalian harapkan dari kelima psikopat ini kawan. Haikal malah menatap seluruh saudaranya dengan malas lalu mengepak-epakkan tangannya di belakang bajunya untuk membersihkan telapak kaki manusia sialan itu

"Hah... Para bedebah itu! Baju mahal ku jadi kotor semua"lirihnya dengan tatapan tak sukanya yang sungguh auranya langsung benar benar berbeda dirungan itu. Lalu dirinya mengangkat kan kepalanya melihat para saudara nya yang masih setia menatap kearah nya dengan berbagai tatapan namun di dominasi dengan tatapan mengejeknya 

"Tak usah mengejekku sialan"ujarnya langsung di balas tawa oleh saudara saudaranya itu 

Tentu saja mereka tau ucapan ucapan yang dilontarkan oleh saudara saudaranya itu bukanlah ucapan iba,namun sebuah ejekan yang ia pun tau mereka menahan tawa saat mengucapkan kata kata itu,dasar sialan.

"Habisnya kau gila"ujar Bagas menoyor kepala sang adik hingga dibalas tatapan tajam olehnya

"Lebih gila kau yang membunuh satu kelasmu"ujarnya dingin membalas menoyor Bagas mengungkit kejadian 4 tahun yang lalu telah silam dan itu sebabnya juga ia dipindahkan kesekolah ini

"Hahh... Benarrr tapi karena itu aku mendapatkan sebuah mobil keluaran baru oleh ayah.sedangkan kau? Kau bermain dan melukai dirimu seperti ini maka bukan mobil yang mau trima malah Omelan ayah bunda"

"Diamlah sialan. Tak usah pamer seperti itu, walaupun kau dapat mobil pacar mu mat* juga karena mobil itu kan?"

"Hahhh... Si tua sialan"setelah mengatakan itu ia mendapatkan sebuah toyoran dari belakang kepalanya ulah dari si sulung 

"Si tua itu ayahmu bodoh"

"Ya kau benar tua"mendengar itu Yohan jelas langsung mengarahkan tatapan tajamnya pada Bagas

"Santai saja kenapa sih? Matamu bisa keluar tau,lagi pula benarkan kata agas? Kau memang tua"ujar teguh dengan santai sembari menyedot nikotin itu Dangan nikmat 

"Sialan"mendengar pisuhan dari si sulung itu membuat adik adiknya langsung melemparkan tawa padanya
_______
"Good morningg ayahh"ujar haikal memeluk dari belakang tubuh sang ayah yang sedang fokus pada laptopnya di sofa

"Ini sore Haikal"balas ayahnya jengah namun tak urung menerima sifat manja sang anak yang menaroh kepalanya dipundaknya lalu mendusel dusel pelan di sana,ya! Ini sudah biasa untuk wu zetian jika si anak menginginkan sesuatu atauu karena kesakitan.

"Sebutkan.kau menginginkan apa?"mendengar itu Haikal merengut sebal

"Haikal nggak boleh cliny!!"

"Berikan tangan kirimu"mendengar itu tubuh Haikal langsung meremang,haduhh bagaimana bisa si tua ini langsung mengetahuinya? Bahkan dirinya tau tepat posisi tangannya terbakar 

"Em... Hehe ng-nggak usah ayah tangan Haikal gapapa kok"tolak Haikal mentah mentah,tentu iya tak ingin mendapatkan lebih

"Mau cara halus atau kasar?"

Ujar lembut dengan senyuman mematikan itu benar benar membunuhnya,dengan terpaksa Haikal memberikan tangannya pada sang ayah memperlihatkan luka bakar karena ulah para bedebah itu

Setelahnya kalian dapat tau sendiri kan hukuman apa yang akan ayahnya itu berikan?.
_____________________________________
Sorry gengs kemaren salah upload...

FIVE DELINQUENTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang