بسم الله الرحمن الرحيم
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ (ﷺ)
•
•Pukul menunjukan jam 17:30 Ana baru saja pulang dari pantai dan saat ingin memasuki rumah ia melihat seorang laki laki paruh baya yang sedang menunggunya pulang di depan pintu sambil berkacak pinggang.
Ana yakin pasti ayah nya sekarang sangat marah padanya karena ia telah mengingkari janjinya untuk pulang sebelum ashar.
Dengan penuh ketakutan Ana mulai berjalan ke arah ayahnya sambil menunduk karena takut dirinya akan di marahi.
"KENAPA BARU PULANG?"
Degh!
Belum sempat mengucap salam tiba tiba ayah nya sudah berbicara dengan tatapan bak elang yang sedang mencari mangsa.
"JAWAB AYAHH ANA KENAPA KAMU BARU PULANG!?"
"M-maaf yah." Ucapnya dengan menahan air mata yang sebentar lagi akan membasahi pipi chubby nya.
Hanya kata itu saja yang keluar dari mulutnya, seluruh badannya bergetar hebat saking takutnya dengan tatapan ayahnya yang sedang marah itu.
"AYAH TIDAK PERLU MAAF DARI KAMU ANAA, AYAH CUMA MAU KAMU UNTUK TIDAK MENGINGKARI JANJI."
PLAK!!--
Satu tamparan mendarat dengan mulus di pipi kanan Ana, tiba tiba saat ingin memukul yang kedua kalinya tangan nya sudah di tahan oleh bunda Fatma. Ana masih menunduk karena takut, sambil memegangi pipinya yang terasa panas.
"Mas jangan pernah kamu menampar putri saya, kalo kamu mau menampar tampar saya." Ucap bunda dengan tatapan penuh kecewa.
"Fatmaa minggir, dia udah ingkar janji, dia nggak bisa jaga amanah kita sekarang minggir." Ucap ayah yang masih terbawa emosi.
Ana yang masih terisak itu pun langsung mengangkat kepalanya untuk menatap sang bunda, karena bunda telah membelanya. Walaupun bunda nya juga sebenarnya marah, tapi tidak ada niat untuk sampai memukul putri kesayangan nya.
"KALO MAS MAU PUKUL, PUKUL AKU MAS, PUKUL AKU.." Ucap bunda yang masih terus membelanya, dengan air mata yang banjir membasahi pipi nya.
Ana yang masih menunduk pun langsung berlari ke arah bunda nya dan langsung memeluknya.
"Bunda maafin Ana yaa."
"Bunda udah ini salah Ana, bener kata ayah Ana emang nggak bisa jaga amanah bunda sama ayah. "
"Ayah ayo pukul Ana, ayah jangan pernah pukul bunda, Ana nggak bakal rela kalo ada yang berani mukul atau nyakitin bunda. ayo sekarang ayah pukul Ana. " Ucap Ana yang masih setia memeluk tubuh bunda nya.
Ayah yang sadar telah melakukan kesalahn yang sangat fatal ini langsung menunduk sambil mengucap zikir.
"Astaghfirullahhalladzim. " Berkali kali ayah mengucapkan zikir.
'Ya, allah ampunikah hambamu yang telah membentak istri dan anak Hamba.' Batin Ayah.
Ayah pun langsung berjongkok untuk membangunkan bunda dan Ana.
"Maafin ayah, ayah sudah membentak kalian berdua, ayah minta maaf."
Ucap ayah sambil mengusap wajahnya karena merasa bersalah atas kelakuan yang dia lakukan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR MEREKA BERTIGA INDAH
RomanceMasih pemula jadi harap maklum jika terdapat kata kata yang typo mohon maaf...