بسم الله الرحمن الرحيم
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ (ﷺ)
Tepat di ndalem Tata dan teman temannya sedang mengobati luka Ana, di ruang tamu cuma ada Cilla, Umi Mira sedang berada di kamar..
"Aww, pelan pelan lah, sakit tau nggak.!" Ucap Ana pada Ayya yang sedang mengoles minyak ke lukanya.
"Iya-iya ih bawel lo." Jawab Ayya.
"Ya, lagian lo ngobatin kaya nggak ikhlas gitu..! " Ucapnya lagi.
"Gue ikhlas Analian Calista Humaira.."
"Udah sekarang lo diem.. Atau gue nggak mau ngobatin luka lo." Jawab Ayya dengan ketus."Ehh sudah kalian ini berantem mulu, sini Ay biar saya aja yang obatin lukanya, mending kamu duduk aja." Ucap Rahma pada Ayya.
Dengan senang hati Ayya memberikan perban itu kepada Rahma."Nih," Ucap Ayya dan langsung ikut duduk di samping Tata.
Cilla yang melihat kelakuan Ana dan teman temannya pun terkekeh karena menurutnya pertemanan mereka sangat asik, iya berharap bisa mendapat teman yang seperti mereka, karena memang Cilla belum mempunyai teman, semenjak lulus dari sekolah negeri dan menetap di pesantren, ia sudah tidak mempunyai teman lagi.
'Andai saya bisa jadi teman mereka, pasti sangat asik.' (batin Cilla) .
Tiba tiba seorang wanita paruh baya datang, yang tak lain adalah Umi Mira, mereka semua langsung mencium tangan beliau dengan takzim. Cilla juga melakukan hal yang sama. Umi Mira langsung ikut duduk di samping Cilla dan mulai bertanya.
"Apa yang sebenarnya terjadi nak?" Tanya umi Mira.
"Itu tadi umi, si Manda sama teman temannya ngelabrak Kami, terus ngatain Ana, Tata, sama Ayya, sok kecantikanan..ya Fira nggak Terima teman teman Fira di labrak tanpa ada salah. terus Ana nggak sengaja dorong dia, Ehh Mandanya malah dorong Ana sampai jatuh makanya sekarang tangannya jadi berdarah, terus kata Ana tadi kakinya keseleo, pas teman temen Manda mau dorong Ayya, dan Tata tiba tiba gus Fathan datang, akhirnya nyuruh kita buat bawa Ana ke sini. lagian Fira yakin, Ana emang nggak sengaja dorong dia, kalaupun sengaja mungkin emosi karena ucapannya yang nggak punya perasaan." Jelas Fira panjang lebar.
"Astaghfirullahalazim, terus Manda nya dimana sekarang?" Tanya Umi lagi.
"Tadi Manda di suruh buat ke kantor asrama sama gus Fathan, Umi mungkin bakal di hukum sama gus Fathan." Ucap Rahma.
Setelah selesai mengobati luka Ana, mereka semua langsung pamit untuk pergi ke asrama, karena tak ingin berlama lama di sana, mereka memutuskan untuk pamit saja.
"Umi, kita semua pamit pergi ke asrama dulu ya." Ucap Tata mewakili semuanya.
"Loh, kenapa buru buru nak?" Tanya Umi Mira.
"Hehe,,nggak papa kok umi lagian ngobatin luka Ana nya udah selesai jadi kita mau langsung pamit aja." Jawab Tata lagi.
"Ya, sudah kalian semua hati hati ya, kalo ada apa apa segera lapor sama ustadz atau ustadzah." Jawab umi sambil tersenyum.
"Iya umi, kita semua pamit dulu ya."
"Iya nak.""Ehh Umi Cilla boleh nggak ikut nganter mereka ke asrama?" Tanya Cilla pada sang umi.
"Iya boleh nak, tapi jangan ngerepotin mereka ya." Ucap Umi Mira.
"Siap Umi." Jawabnya sambil mengangkat tangan gaya hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR MEREKA BERTIGA INDAH
RomanceMasih pemula jadi harap maklum jika terdapat kata kata yang typo mohon maaf...