Chapter 247 - 248

12 3 0
                                    

Chapter 247 : Panah Seperti Hujan Memicu Kekacauan

"Ada apa?" Xuanyuan Zili dan Liang Yue terkejut, melihat Si Xi dalam keadaan panik, mereka bertanya dengan tegang.

"Ada orang tak dikenal yang menyerbu istana dan melukai beberapa pasukan penjaga. Mereka sedang menuju ke sini," kata Si Xi dengan suara gemetar. "Yang Mulia, Permaisuri, kalian harus segera mencari tempat untuk berlindung."

Seseorang menyerbu istana? Liang Yue terpana, menoleh ke arah Xuanyuan Zili. Wajahnya sama sekali tidak menunjukkan kepanikan, bahkan dia tampak sedikit penasaran saat bertanya, "Berapa banyak orang yang datang? Siapa pemimpinnya? Si Xi, setidaknya beritahu kami detail dasarnya."

Si Xi melihat bahwa Kaisar sama sekali tidak berniat melarikan diri, dan berkata dengan cemas, "Pemimpinnya membawa busur dan panah. Mereka hanya berjumlah tiga puluh orang, tetapi mereka berhasil menerobos gerbang istana di utara, tanpa satu pun penjaga yang berhasil menghentikan mereka. Ini bukan ancaman kecil."

"Busur dan panah?" Liang Yue mengernyit, perasaan tak menentu mulai merambat di hatinya. Apakah itu dia? Apakah itu Kakak Kedua?

"Si Xi, jangan khawatir. Carilah tempat untuk melindungi dirimu sendiri," kata Liang Yue. "Bukan hanya kami tidak akan lari, aku akan tetap di sini dan menunggu kedatangan mereka."

"Permaisuri!" Si Xi berkeringat dingin, melihat wajah Liang Yue yang tegas, dia semakin panik. "Hamba tidak bercanda, Permaisuri dan Kaisar harus segera pergi dan bersembunyi!"

Xuanyuan Zili menoleh ke arah utara, di mana suasana masih tampak tenang. Namun, jika sampai membuat Si Xi begitu khawatir, pasti sudah banyak korban di pihak penjaga.

"Si Xi, dengarkan perintahku. Cari tempat berlindung untuk dirimu sendiri. Kau tidak bisa bertarung, dan jika kau tetap di sini, kau hanya akan menghambat kami," kata Xuanyuan Zili dengan tenang. "Aku dan Permaisuri akan baik-baik saja. Aku jamin."

Si Xi tertegun, memandang Kaisar yang mantap beberapa saat, lalu perlahan berlutut dan memberi hormat, setelah itu dia pergi mencari tempat persembunyian.

"Bukankah mereka bilang beberapa hari lagi? Kata-kata Nan Qing tidak bisa dipercaya," kata Liang Yue dengan tinju terkepal, namun wajahnya kembali tenang. Dia turun dari pelukan Kaisar, bersandar pada dadanya, dan berkata dengan dingin, "Jika hari ini adalah hari bencana, setelah pertempuran usai, aku pasti akan menghancurkan reputasi Tiansuan mereka."

Xuanyuan Zili mengatupkan bibirnya dan berkata pelan, "Tidak akan ada masalah."

Liang Yue mengira dia sedang menghiburnya, jadi dia mengangguk dan dengan percaya diri menatap ke arah utara. "Jika mereka datang satu, aku akan membunuh satu. Jika datang dua, aku akan membunuh dua. Tidak akan ada masalah."

(*gini lho bersatu melawan musuh bareng, kan asikk)

Kaisar tersenyum.

Tiba-tiba, sebuah anak panah melesat melalui udara, menuju mereka berdua.

Liang Yue segera fokus, dan dengan penuh keserasian, mereka berdua menghindar ke arah yang berlawanan. Mereka menatap ke arah dinding istana.

"Tak kusangka aku gagal pada kesempatan sebelumnya," kata Jing Liang, sambil memainkan busur panjangnya, dia menghela napas. "Seharusnya aku berhasil waktu itu. Jika berhasil, aku tak perlu datang lagi hari ini."

Mata Liang Yue menyipit saat dia mengenali wajah pria di atas dinding istana itu. Wajahnya sangat akrab, meski suaranya terdengar asing. Namun, pakaian dan penampilannya jelas milik Jing Liang.

Ternyata benar dia! Orang yang melepaskan panah padanya waktu itu ternyata adalah Kakak Kedua-nya.

"Mengapa?" Liang Yue melangkah maju dua langkah, memandang orang di atas dinding dengan wajah dingin dan bertanya, "Mengapa dirimu?"

[1]The Deep Palace : Locks the Phoenix's Sin / Suo Huang Nie (夢裏不知她是客)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang