CHAPTER 02 | REBEL

2.4K 106 0
                                    

Hello babe~
.

.

.

• TIDAK SUKA PERGI SAJA. JANGAN MENINGGALKAN HATE COMMENT.

• KOREKSI DENGAN KATA-KATA SOPAN.

• TIDAK MENERIMA PERBANDINGAN KARYA SAYA DENGAN KARYA ORANG LAIN.

• MENGANDUNG SEDIKIT ADEGAN 🔞

.

.

.

CHAPTER 02 | REBEL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 02 | REBEL


"Nick...."

Shaine menahan nafas merasakan elusan tangan Nicholas di tubuhnya.

"damn, your so sexy my little sha..."

Shaine memejamkan matanya sembari menoleh sedikit Nicholas yang sibuk menghirup rakus rambut Shaine yang indah, Shaine juga merasakan cengkraman tangan Nicholas di pinggangnya semakin mengeras.

"damn it... my sasha..."

Shaine menghela nafas kasar saat Nicholas menyebut panggilan kesayangannya untuk Shaine.

"Lepas Nick."

Nicholas bahkan semakin berani menenggelamkan wajah tampannya pada bahu Shaine lalu menghirup rakus aroma khas Shaine.

Kedua lengan kekar Nicholas mulai melingkari pinggang ramping Shaine dengan erat. Shaine mulai sedikit memberontak namun nihil tenaganya tidak lebih besar dari pada Nicholas.

"Jangan banyak gerak sha..."

"Lepaskan aku brengsek--ah!"

Nicholas mencium dan menggigit leher mulus Shaine mendengar ucapan kasar Shaine-nya.

"siapa yang mengajarimu?"

Shaine mendesis kecil merasakan Nicholas sepertinya memberi kiss mark pada lehernya.

"kau tidak perlu tahu itu Nick, lepaskan aku sekarang" Ucap Shaine pelan mencoba tetap sabar.

Nicholas semakin mengeratkan pelukannya "urusanmu adalah urusanku."

Shaine menghela nafas kasar membuat Nicholas mengeluarkan smirk andalannya di bahu Shaine lalu menenggelamkan kembali wajahnya pada bahu Shaine.

Karena suara musik yang berisik dan hawa sekitar yang panas membuat Nicholas tidak leluasa bersama Shaine pun memutuskan membawa Shaine keliar dari dance floor.

Nicholas membalikkan tubuh mungil Shaine lalu menggendongnya ala koala keluar dari area berisik tersebut.

"what?! turunkan aku Nick!"

Shaine berusaha memberontak namun usahanya tetap sia-sia, Nicholas tersenyum kemenangan.

Nicholas hanya setengah sadar jadi dia melakukan hal ini karena pengaruh alkohol.

"sia-sia kau memberontak my love..."

♠︎♤♠︎

Shaine sudah berusaha keras untuk melepaskan diri karena Nicholas membawanya keluar dari Club menuju parkiran mobil.

"Lepaskan aku brengsek! kau mau membawaku kemana?!"

Ucap Shaine menaikkan satu oktaf suaranya karena Nicholas mendudukkan Shaine di kursi dekat pengemudi didalam mobil mahal Nicholas.

Nicholas dengan santai masuk ke kursi pengemudi sembari menoleh pada Shaine dan mengangkat tangannya mengelus pipi putih dan mulus Shaine.

"menurutmu?"

Shaine menyentak tangan Nicholas dari pipinya membuat Nicholas terkekeh sinis.

"Jangan menyentuhku Nick." ucap Shaine tegas dengan tatapan tajamnya tertuju pada Nicholas yang sibuk mengamati wajahnya.

Nicholas malah menganggap tatapan tajam Shaine menggemaskan sekaligus seksi.

"Kau tidak punya hak melarangku my love..."

Shaine memicingkan matanya kesal lalu bersandar pada sandaran kursi menatap kearah jendela.

"Jangan mengabaikan ku, my love."

Ucapan Nicholas yang dalam serta tajam mengarah pada Shaine yang hanya diam. seperti kebiasaannya, Nicholas meletakkan telapak tangan besarnya di paha telanjang Shaine yang tidak terlapisi apapun.

Shaine kembali berusaha menyingkirkannya namun Nicholas semakin mencengkram paha Shaine hingga terasa sedikit perih dan sakit.

"kau tidak bisu my love. bicara sekarang."

Tekan Nicholas melirik sekilas pada Shaine lalu fokus pada jalanan di hadpaannya.

"kita sudah putus Nick, berhenti memanggilku my love-"

Nicholas melirik tajam dan meremas paha Shaine semakin keras hingga paha putih itu sudah sedikit memerah.

"jangan mengatakan itu my love, kau tetap kekasihku. milikku"

Ucap Nicholas kembali fokus kedepan dan mengelus paha mulu Shaine menggunakan jari jempolnya dengan gerakan memutar.

"Kau mengecewakan ku Nick. berhenti bertingkah seperti tidak terjadi apa-apa."

Ucapan Shaine membuat Nicholas mengetatkan rahangnya dan tatapannya yang gelap dan tajam menghunus kedepan.

"Aku akan menjelaskannya padamu my love-"

Shaine menoleh dengan wajah seriusnya "Kau tidak perlu menjelaskan apapun karena aku sudah muak Nick."

Nicholas menghela nafas kasar "Apapun yang kau katakan aku ingin meluruskannya my love...."

Shaine hanya memutar bola mata malas sembari bersedekap dada dan menatap keluar jendela melihat padatnya kota pada malam hari ini.

Keheningan menyelimuti mereka karena Nicholas juga ingin Shaine memenangkan pikirannya terlebih dahulu sebelum mereka berdua berbicara.

Nicholas yakin apapun yang diselesaikan dengan kepala dingin akan memberikan hasil yang memuaskan.

♠︎♤♠︎

THANK YOU BABE~

- VOTE
- COMMENT
- SHARE
- FOLLOW

SEKALI LAGI JIKA TIDAK SUKA BISA TINGGALKAN LAPAK INI TANPA MENINGGALKAN KOMENTAR NEGATIF 🚫

LOVED | EX OBSESSIEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang