CHAPTER 06 | SCHOOL CANTEEN 2

2.8K 136 28
                                    

Hello babe~
.

.

.

• TIDAK SUKA, PERGI SAJA. JANGAN MENINGGALKAN HATE COMMENT.

• KOREKSI DENGAN KATA-KATA SOPAN.

• TIDAK MENERIMA PERBANDINGAN KARYA SAYA DENGAN KARYA ORANG LAIN.

• MENGANDUNG SEDIKIT ADEGAN 🔞

.

.

.

CHAPTER 06 | SCHOOL CANTEEN 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 06 | SCHOOL CANTEEN 2

"Mau susu"

Ternyata walaupun suara berat dan pelan itu teredam dalam leher hangat Shaine tapi dengan ketajaman telinga Teman-teman Shaine dan Nicholas membuat mereka menoleh bersamaan dan melotot.

"HAH SUSU?! SUSU APAAN?!"

Shaine menepuk dahinya mendengar kesalah pahaman mereka dan besarnya volume suara yang tak dapat mereka kontrol.

"ssstt jangan teriak! yang lain keganggu!"

Shaine menegur mereka tapi mereka tetap tidak peduli dan semakin mencondongkan badan masing-masing.

"eh sha! bentar, susu apaan yang di mauin Nicholas?" Tanya Lucie.

"wah mesum lo sama Shaine, Nick?!" Cerca Anneth.

"Sembarangan banget lo minta sama Shaine" ucap Charlie mengintrogasi.

"Susu apa dulu nih?" Tanya Marco.

Kavsih memutar bola matanya malas melihat pikiran mereka yang rata-rata tertuju ke-arah yang berbau negatif.

"justru kalian yang kenapa? bukan Nick yang mesum tapi pikiran lo semua yang kotor dan ber-arah ke hal negatif" Nasihat Kavish.

Mereka semua langsung memundurkan badan lalu menyengir, Shaine menghela nafas dan Nicholas justru semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Shaine.

"Aku di fitnah sha..." Ucapa Nicholas bagaikan rengekan seorang anak kecil membuat Shaine sedikit gemas.

"Gak kok.... mereka cuma bercanda" Shaine mengelus rambut Nicholas.

Nicholas tersenyum miring dan tetap menennggelamkan wajah tampannya pada leher putih Shaine yang memiliki wangi Lavender.

"your smell is my obsession"

Hembusan nafas yang panas menggelitik area sensitif Shaine dan suara berat dan malas itu membuat telinga Shaine memerah.

"menyingkir dari leherku Nick."

"will never, my love"

Shaine bahkan berusaha mendorong bahu kekar Nicholas sekuat tenaga.

"sekali lagi kau bergerak, aku akan menciptakan cupang cinta di leher bersih mu ini my love..."

Shaine meneguk ludah kasar mendengarnya, dirinya pun terdiam membeku.

"jangan berani-berani Nicholas atau aku akan benar-benar marah padamu. menyingkirlah karena aku sulit memakan makanan ku"

Meskipun enggan melepas diri namun mendengar ancaman serta tidak ingin Shaine sakit perut dan tidak makana karenanya membuatnya menurut.

"eh, perasaan akhir-akhir ini kayak tenang, aman, damai banget nih sekolah. kayak ada yang kurang?" Tanya Marco mengelus dagunya dengan sok berpikir keras.

"Princess bullying kan di DO" ucap Kavish singkat membuat Marco menepuk tangannya sekali.

"Oh iya! gue lupa sama tu cewek gila. kir-kira kapan dia masuk?"

Pertanyaan Marco membuat Moana melayangkan tatapan sinisnya.

"ngapain lo cariin tu cewek? naksir lo? baguslah kalo dia gak ada di sekolah ini, sekolah ini jadi tenang"

Sinis Moana mendapat senyuman menggoda dari marco.

"cemburu.... na?"

Moana mendelik sinis "amit-amit"

"Amit-amit bisa jadi Amin-amin lo na" balas Anneth menatap Moana yang wajahnya sudah memerah.

"Bacot, males banget dah" Moana kembali fokus memakan makanannya dengan menonton cocomelon.

Mendengar ucapan Marco, Shaine menoleh pada Nicholas.

"gak cariin Sonia?" Tanya Shaine pada Nicholas yang langsung mendapat tatapan tajam.

"Buat apa cariin dia sha..? aku gak mau dengar nama dia dari bibir kamu lagi" Nicholas lalu mengusap bibir Shaine dengan ibu jarinya lembut.

"Kalo aku denger lagi, aku cium kamu sampai pingsan" Ucapan Nicholas membuat Shaine menepuk pelan lengan berotot Nicholas.

"Mesum" Nicholas hanya terkekeh ringan mengangkat tangan yang di pakai Shaine memukulnya kemudian mengecup telapak tangan mungilnya.

"Jangan pukul my love.... nanti tangan kamu sakit" Ucap lembut Nicholas meniup-niup telapak tangan mungil Shaine.

Shaine terkekeh ringan "kayak aku lemah aja"

"emang boleh... mantan se-bucin itu"

Celetukan Charlie membuat Nicholas cukup kesal tapi tidak mengindahkannya dan fokus menatap wajah cantik Shaine.

"Pengen nikah secepatnya sama kamu my love... kita menikah sekarang, apa kamu mau?"

"Emang kamu punya apa sekarang?"

Nicholas tersenyum smirk dan menatap dengan serius "Aku anak konglomerat, aku punya warisan yang banyak bahkan jika untuk mengadakan pesta pernikahan besar-besaran sekarang, aku sanggup my love"

Dong ding dong ding

It's time for all the students to enter the classroom and start lessons. Thank You.

♠︎♤♠︎

THANK YOU BABE~

- VOTE
- COMMENT
- SHARE
- FOLLOW

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVED | EX OBSESSIEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang