bab 24

3 1 0
                                    

“L-luis!”

“Ayana‚ kumohon!”

Waktu seolah berhenti berputar‚ Ayana menatap lurus kearah pria tampan yang beberapa hari ini menjadi alasan nya tidak keluar dari Kerajaan.

Niat hati hanya ingin membeli beberapa aksesoris malah dipertemukan dengan pria itu.

“Ayana...” panggil Luis‚ lirih.

Matanya berembun karena begitu merindukan Ayana hingga sekarang bisa melihat kembali wajah cantik itu.

Ayana kaku dan diam saja‚ kemudian pandangan nya melihat kearah lain seolah tak ingin melihat Luis.

“Ayana‚ kumohon jangan membenciku!” ucap Luis‚ dengan nada bergetar seolah menahan tangis yang akan pecah.

Ayana mencoba menghindar dan pergi meninggalkan tempat itu.

Dengan langkah yang ia percepat berharap bisa segera sampai ke Kerajaan.

Akan tetapi saat ditempat yang sepi Luis justru berlari agar bisa menjangkau Ayana.

Grep!

Luis dengan berani menahan tangan cantik itu lalu membalikkan badan Ayana agar menghadap dirinya.

“Katakan jika kau tidak membenciku Ayana!” ucap Luis‚ lirih.

Ayana tak kuasa menahan tangis hingga akhirnya tangis nya pun pecah. Kantung yang berisi aksesoris nya jatuh karena ia merasa tak kuat menggenggam sesuatu.

Tangis nya terdengar pilu membuat Luis ingin sekali memeluk gadis itu.

Ayana mendongak guna menatap Luis‚ dengan derai air mata ia bertanya.

“Kenapa Luis?” tanya Ayana‚ lirih.

“K-kenapa Ayana? Apa?” Luis bertanya balik karena merasa heran.

“Huwaaaa kenapa kau terus menghantui pikiran ku hah? Apa istimewanya dirimu sampai berani mengusik kehidupan ku? Kenapa dengan berani kau memasuki hatiku? Dengan gampang nya kau mencuri seluruh hatiku hiks... Kau jahat! Kau makhluk paling jahat yang pernah aku kenal..!!”

Luis terkejut saat mendengar penuturan itu‚ penuturan yang dimana Ayana memiliki perasaan yang sama dengan dirinya.

“A-ayana...”

“IYAAA!!! Aku juga mencintaimu! Kenapa hah? Kenapa?” ungkap Ayana yang kemudian mencoba memukul dada Luis dengan tenaga yang tersisa.

Tubuhnya seakan melemah karena menangis.
Luis hanya pasrah saat tangan mungil itu terus memukul dada bidang nya.

“Ayana... Aku...” ucap Luis‚ lirih. Seolah ingin menyampaikan sesuatu tapi tertahan.

“Kau harus berani memintaku pada Ayahku! Jangan lakukan kesalahan! Ayoo!” ajak Ayana dengan menarik tangan Luis menuju Kerajaan. Tak lupa kantung berisi aksesoris yang sempat ia jatuhkan tadi ia ambil.

“Ayana... Tunggu! Ibuku...”

“Tak perlu menunggu ibumu‚ kita bisa menunggu nya saat Ayah sudah tau semuanya. Kau harus bertanggung jawab!” ucap Ayana‚ serius.

Gluk!

Luis menelan ludahnya dengan susah payah‚ sesungguhnya ini yang ia takutkan. Jika Ayana memiliki perasaan yang sama dengannya maka ia harus berhadapan dengan sang Raja.

Tapi tak bisa dipungkiri jika ia sangat senang sekarang jika pujaan hatinya memiliki perasaan yang sama.

“Baiklah.. aku akan menghadap Raja Giodel!” sahut Luis‚ yakin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rumors Of The Aexa KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang