Bab 06

51 6 2
                                    

Waktu kamu memang untuk Negara, tapi setidaknya hidupmu juga untukku.” 

*
*
*
*

🛩️Happy Reading🛩

🛩️Happy Reading🛩️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Latihan selesai, pesawat-pesawat tempur itu memang melewati kantor Sera. Mangkanya, para pegawai bahkan Sera pun bisa melihat atraksi itu dari atas sana. Indah memang. Jarak kantor Sera dengan Markas TNI AU memang tidak jauh.

“Keren banget, Gung! Saya yakin kamu bisa menjadi pilot terbaik nantinya,” puji Arshaka. Berjabat tangan untuk ucapan selamat.

“Terima kasih Kolonel. Ah, Kolonel bisa aja! Tetep aja, Kolonel yang terbaik untuk jadi pilot kita,” ucap Agung sang perwira.

Bahkan Deril pun juga di beri ucapan selamat oleh Arshaka karena penerbangannya juga berhasil. Bahkan menampilkan atraksi manuver-manuver di atas awan tadi. Membuat kagum Arshaka dan juga Kepala Tentara, Marsekal Danu.

“Habis ini, kita ada latihan terjun payung. Jadi, kalian semua bersiap-siap ya,” kata Arshaka.

“Kolonel juga ikut?” tanya Deril.

“Iyalah, pasti.” Arshaka berpamitan pada kedua rekannya dan langsung menuju ke Marsekal Danu. Pimpinannya.

“Mohon izin, Marsekal. Kami sudah mempersiapkan diri untuk latihan selanjutnya. Penerbangan kami sudah selesai, sekarang waktunya untuk latihan terjun payung,” ucap tegas Arshaka.

“Baik, kalau begitu, kalian bersiap-siap saja. Saya tunggu di lapangan utama,” kata Danu.

“Siap, Marsekal!”

Mereka pun segera menuju ke lapangan utama untuk persiapan aksi terjun payung. Kali ini, Arshaka yang maju dan latihan. Mungkin, karena dia sudah lama tak melakukan kegiatan ini.

“Kolonel, ini kali pertama Kolonel melakukan aksi terjun payung setelah sekian lama. Kolonel yakin?” tanya Rajif dengan ragu.

Sambil membenahi kelengkapan yang akan di pakai saat aksi terjun payung, dia berkata, “Ya yakin lah,Jif. Lagian kenapa? Ini sudah jadi tugas saya. Jadi, kenapa harus ragu?” katanya.

Rajif hanya mengangguk paham. Dia tahu bagaimana sifat Kolonel-nya ini. Dia tidak akan pernah mau membatalkan sesuatu yang sudah dia rencanakan. Arshaka orangnya sangat komitmen. Jadi, apa yang sudah dia yakini, tidak bisa di ganggu gugat.

Langit dan Ceritanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang