Bab 13

17 5 0
                                    

“Kamu tau apa yang paling bahagia di dunia ini? Bertemu kamu.”

*
*
*
*

🛩️Happy Reading🛩️

🛩️Happy Reading🛩️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







“Ser! Sera!” teriak Anya yang berjalan cepat agar bisa menyusul Sera dari kejauhan.

Dan akhirnya Sera mendengar kemudian dia berhenti. “Kenapa, Nya?” Dia langsung berbalik badan menghadap Anya.

“Ser, lo kenapa tadi? Kenapa lo nolak kegiatan minggu depan? Padahal Vino itu udah nyiapin jadwal yang tepat lho!” lontar Anya.

“Gue—hhmm, ya gue—” Sera bingung harus menjawab gimana. Karena dia tahu betul sahabatnya ini, kalau dia berbohong, Anya pasti bakal tahu.

“Kenapa, Ser? Lo ada urusan apa?” tanya Anya berusaha menyakinkan.

“Ya gue—ada—urusan lain aja. Lagian, minggu depan kan hari weekend. Bukannya, lo juga bakal ada urusan lain, Nya?” sanggah Sera.

Anya bingung. “Kok jadi gue? Eh, yang gue tanya itu elo, bungkusan roti! Kenapa jadi gue yang jadi kena?” candanya.

Bingung, antara mau menjawab jujur atau enggak. Soalnya, Anya ini tipe orang yang peka banget sama sahabatnya. Jadi, percuma kalau berbohong. Dia juga ujungnya pasti bakal tahu dengan cepat.

“Lo mau kemana sih?”

“Gue—sebenernya mau lihat acara,” desis Sera.

What? Acara?! Acara apaan?” heran Anya.

Sera berusaha menjelaskan pelan-pelan, agar Anya tidak salah paham. Takutnya, dia mengira bahwa Sera ada apa-apa dengan Arshaka. Bukannya kenapa sih, cuma—Sera tuh gengsinya tinggi banget.

Bukan gengsi kehidupannya, tapi gengsi ke cowoknya. Dia kan nggak pernah deket sama cowok selama ini.

“Jadi, lo mau lihat acara HUT TNI di Istana Merdeka? Lo mau lihat siapa? Tentara ganteng itu jangan-jangan,” sindir Anya.

Sera menutup erat mulut Anya rapat-rapat. “Lo kalau ngomong nggak usah kenceng-kenceng, bisa kan? Biasa aja!”

“Ya—gimana? Ya gue kaget lah.” Anya mendekati Sera. “Lo beneran suka sama tentara ganteng itu?” bisiknya.

“Apaan sih, Nya! Lo kalau ngomong suka ngasal deh!” elak Sera.

“Loh, siapa yang ngasal? Gini ya Ser, gue ini sahabat lo dari kecil. Gue tau persis gimana elo, sikap lo sama cowok. Lo jarang banget buat deket sama cowok, apalagi pacaran. Ya gue tau lo pernah punya mantan, tapi itu kan nggak bertahan lama.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Langit dan Ceritanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang