03- mulai dekat

22 0 0
                                    

"Na,aku lagi deket tau ama Aril"ucap Arsya menyombongkan kedekatan nya dengan Aril

"dih,dia aja udah punya pacar"

"gk kok,kayanya yang kemaren itu temennya"ucap Arsya santai

"dih! ga mungkin lah! masa temenan ampe gandeng gandengan tangan gini ih!gk mungkin!"
ucap Hana ngegas sambil memperagakan gandengan tangannya dengan Arsya

"mungkin lah! kamu aja gandeng aku nih sekarang liat"ucap Arsya sambil menunjuk gandengan mereka

"kalau kita kan beda Arsyaa,kita udah temenan dari kecil lohhh,ya wajar laa"

"gimana kalo Aril sama si Maura itu juga temenan dari kecil? plus,"Arsya menghentikan omongan nya lalu berbisik"si Aril kan rada boti"

Setelah mendengar penjelasan dari Arsya,Hana tersadar. "iya juga ya, berarti masi bisa dong aku pacarin"

"umm,kalo gitu kamu mau gk bantuin aku deketin Aril?"ucap Hana semangat

"lah,terus aku gimana?kan aku juga suka dia,masa kamu terus yang di bantu deketin"

"kamu ngalah dongg sama akuuuu"pinta Hana manja sembari menggoyangkan tangan Arsya ke kiri dan kanan

"ga bisa ga bisa-"

ting ting

Kegiatan Arsya dan Hana terhenti setelah mendengar dua notifikasi dari hp Arsya. Arsya segera melihat isi pesan itu

p
sv aril

Aril?dari mana ia mendapatkan nomor telepon Arsya?ah biarlah, seharusnya Arsya senang karena di chat duluan oleh Aril

dari mna dpet no gua?

dari temen

siapa?

adadeh pokonya
sv aja yaa arsyaa

ok deh

Hana memperhatikan Arsya yang tengah senyum senyum sendiri setelah selesai chatan dengan Aril

"dih,di chat sok coll banget, di real salting salting"

"diem lu"ucap Arsya kesal lalu kembali senyum senyum

Hana terkejut dengan perkataan Arsya
"apa kamu bilang? lu? kamu serius?kamu yakin ngomong gitu sama aku?!"

Arsya yang sempat ngelag seketika tersadar kesalahannya
"gk kok Na,aku ga bilang gitu kok,gk Hana,kamu salah denger kalii,eh liat tuh ada yang jualan eskrim, kebetulan banget aku lagi panas gini,yuk beli yuk, aku traktir"

Hana masih dengan raut wajah kesal akhirnya ikut membeli eskrim karena ia juga menginginkan nya, apalagi di belikan

.
.
.

"minta dong"ucap Hana sambil menikmati eskrim nya

"kamu kan udah punya Hanaa,masa mau minta punya aku jugaa"

"gk bukan eskrim,aku minta nomer wa nya Aril"

"hah?bu-buat?"reflek Arsya karna agak terkejut atas permintaan Hana

"kok gitu sih?biasa aja kali sya,aku cuma minta nomer wa nya loh, bukan minta dia dari kamu"
Hana menghentikan bicaranya lalu melanjutnya
"kan dia bukan punya kamu"

Kata kata terakhir itu,memang benar tetapi menyakitkan bagi Arsya,tapi tentu ia tidak bisa marah atau apapun,karna itulah kenyataannya

"ya aku reflek aja, kaget gitu,ga nyangka aja kamu bakal minta"ucapnya mencoba santai

Hana tersenyum,lalu mengelus rambut Arsya
"dasar si posesif padahal bukan siapa-siapanya dia"sindir Hana

"idihhhh"ucap Arsya tak terima

"emang bener kan?uda ah,minta nomer wa Arillll"pinta Hana manja

Arsya memutar bola matanya malas
"yadehhh,tapi jangan bilang aku yang ngasi"

Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang